hanya angan

7 1 0
                                    

Ditempat yang tenang , tempat yang biasa bulan kunjungi ketika dia ingin menenangkan pikirannya namun kali ini bulan yang mengundang pangeran untuk menemani nya hari ini tapi dia memilih untuk bertemu di tempat daripada dijemput oleh pangeran
Sudah beberapa menit lamanya bulan duduk menunggu pangeran dengan derasan air mata yang tak kunjung selesai
"Lannn'" pangeran yang datang dengan agak sedikit panik karena bulan menangis melempar helm yang ia pakai dan menuju bulan
"Heiii, kenapa" bulan yang berdiri lalu jatuh dalam pelukan pangeran "hikss,hiksss,hiksss" hanya suara tangisan bulan saja yang ia dengar, pangeran'yang hanya bisa menenangkan bulan bingung harus melakukan apa
"Kenapa?ada apa?"
Bulan masih menangis bahkan semakin menjerit tangisan itu
"Lan cerita biar aku gak bingung" bulan yang melepaskan pelukannya lalu menghapus air matanya dan kembali duduk,bulan duduk dan memeluk kakinya yang terlipat, pangeran yang juga langsung duduk berhadapan dengan bulan
"Bulan butuh kakak,hikss" air mata yang memang tak bisa bulan seka sedari tadi turun tak beralasan
"Bulan, kehilangan semuanya Zahra ga sanggup kak"
"Kenapa sih lan ada apa emangnya,kamu baik baik aja kan"

"Apa kaya gini bisa dibilang baik baik aja kak?"
"Kak ,"lirih bulan sambil mengangkat kelingking nya
"Hah,apa?"pangeran yang kebingungan hanya mengangkat satu alisnya
"Janji sama aku,gak akan pernah ngecewain aku lagi"
Pangeran yang tersenyum lalu membalas pelukan kelingking bulan "aku janji lan"
"Kak boleh bersandar dibalik punggung mu"

"Boleh dong" pangeran yang langsung sigap berbalik badan seolah mengijinkan bulan untuk bersandar dipunggung nya

Sambil menatap langit "kak"
"Hemmm"
"Kata Kaka besok mau kuliah diluar kota?,apa kakak mau ninggalin aku juga"dengan mata berkaca-kaca bulan yang seolah menahan tangisnya
" Kuliah doang gak pindah"
"Itu artinya Kaka mau ninggalin aku untuk sementara kan?kalo Kaka pergi trs aku gimana kak,hiks"lagi lagi bulan menangis, pangeran yang langsung membalikkan badannya dan menarik bukan agar dia pun membalikkan badannya "lan aku akan kembali,aku janji"
"Hiks hiks, kenapa semua orang pergi lalu memberikan janji akan kembali,kalo Kaka disana dapat kebahagiaan baru lalu tak kembali bagaimana?"
"Aku akan kembali lan,inget itu"
Pangeran yang mengusap air mata bulan penuh kasih sayang
"kakk,dia pergi...dia berubah dia bukan dia yg aku kenal"

"Kenapa lagi dia lan"pangeran yang agak sedikit kesal
"Nomer bulan diblokir,bulan gak ngerti harus ngapain bulan cuma bisa diem,dan nyadarin diri sendiri,kalo ini yang terbaik bulan pengen mengiklas kan dia tanpa rasa benci"
"Lann gak susah kok melepaskan seseorang yang kita cintai,cukup dengan kamu ikhlas pasti perlahan melepaskan itu gak akan sakit"

"Aku belum siap kak, rasanya masih sakit banget sesek banget" bulan kembali menangis namun kali ini menangis dengan tatapan kosong
"Aku bingung kak,dia seperti tidak ingin mengakhiri semuanya,tapi disatu sisi lain dia seolah menyuruh aku untuk perlahan menjauh... sesibuk itu kah sampai hati menjadi korban "

"Lann klo kamu ikhlas semuanya pasti akan baik baik aja kamu gak akan menangis seperti ini, belajar ikhlas lan biar gak terlalu sakit "

"Aku belum bisa ikhlas kak, jangan kan ikhlas sabar aja gak bisa"

"Coba kamu liat padi itu,dia tumbuh dari nol,tapi dia bisa ikhlas dia bakal di pisahkan dengan cangkangnya nanti,dan karena dia ikhlas dia bisa bermanfaat bagi banyak orang dan tentunya bagi diri nya sendiri "

Bulan yang langsung menoleh ke arah pangeran lalu tersenyum
"Kak"bulan yang tersenyum

"Hadech minta apa nih" pangeran yang terkekeh seolah mengerti jika ada sesuatu yang akan membuat nya sengsara karena ulah bulan
"Gendong trs jalan sampe ujung sana"

"Bulannnn,oke lah Ayo naik" pangeran yang langsung menarik bulan
Bulan yang langsung naik ke punggung pangeran rasanya itu adalah wisata masalalu mereka berdua yang kian pernah memudar
"Kak ,hhhh pelan pelan "pangeran yg sengaja berlari
"Ih capek berat banget sih"

Rahasia Dibalik BintangWhere stories live. Discover now