25. Jalan-Jalan

219K 24.3K 13.9K
                                    

Jangan males buat vote dan komen dong pren, sedih banget kalo semangat kalian buat voment menurun🙂

Btw chapter ini sangat-sangat askskkkakknjkjsksk😇🙏

Kalo bucinable end, mau dibuatin cerita siapa?

Aku update nunggu vote dan komen chapter ini melebihi chapter sebelumnya💓 Jadi kalo aku belum update, bantuin biar bisa cepet memenuhi target jangan cuma nyuruh up doang😊

Aku update nunggu vote dan komen chapter ini melebihi chapter sebelumnya💓 Jadi kalo aku belum update, bantuin biar bisa cepet memenuhi target jangan cuma nyuruh up doang😊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hai Kolor Ijo, lagi ngapain?"

Riri mengusap-usap kepala dan berjongkok di hadapan kucing yang asyik tiduran di atas karpet itu.

"Meooongg," jawabnya pelan.

Terdiam sejenak, Riri tampak sibuk mengamati penampilan Kolor Ijo. Menurutnya, saat ini Kolor Ijo terlihat lebih jelek. Kucing itu tampak begitu kucel dengan bulu-bulunya yang berantakan.

"Ih rambutnya jelek. Bentar ya, Riri ambilin sisir dulu."

Riri beranjak mengambil apa yang ia butuhkan di kamar. Setelahnya, gadis itu langsung kembali menghampiri kolor ijo dengan sisir dan jepitan berbentuk rambut palsu yang sudah ada di tangannya.

"Liat deh, Riri bawa sisir. Riri sisirin ya, biar Kolor Ijo jadi cakep kaya Joko."

Kolor Ijo tidak memberi respon apapun. Kucing itu hanya diam sambil menatap Riri tanpa ekspresi.

"Ih Kolor Ijo mukanya jangan jutek-jutek dong! Riri jadi inget Gala. Gala mukanya ngeselin banget kalo lagi ngomelin Riri."

Riri cekikikan sendiri menyadari apa yang baru saja ia ucapkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Riri cekikikan sendiri menyadari apa yang baru saja ia ucapkan. "Eh, tapi Gala kan ganteng, keren, gak kaya Kolor Ijo, jelek, burik, kucel."

"MEOOONGGG!!!" Teriak Kolor Ijo tiba-tiba seolah tidak terima dengan perkataan Riri barusan.

Riri mendengus sebal. Gadis itu langsung memahami apa penyebab kemarahan Kolor Ijo. "Iya-iya, Kolor Ijo cakep. Gala yang jelek, burik, kucel."

Kedua mata Kolor Ijo mengerjap beberapa kali. Kemudian kucing itu mengusap-usap kepalanya ke tangan Riri. "Meooongg," ucapnya lembut.

BUCINABLE [END]Where stories live. Discover now