XI. GRANDMASTER' JERICHO.

363 70 4
                                    

Pagi hari, Jessie sudah di jemput langsung oleh Jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari, Jessie sudah di jemput langsung oleh Jay. Ini aneh bagi gadis itu, biasanya dia di jemput oleh pacarnya; Jack menggunakan motor. Tapi ini sebaliknya, menggunakan mobil. Beda orang, beda kendaraan.

Kali ini Jessie duduk di bangku depan sopir── Jay yang mengendarai. Jessie sejak berdiri di lobby tadi sempat bingung, bagaimana bisa Jay terus mengganti mobilnya setiap hari berganti? Apa dia sekaya itu? Ah, bodo amat.

Terserah saja.

Begini ternyata hidup di lingkup orang kaya. Jessie dulu bahkan susah untuk makan nasi di luar, dia lebih banyak mengisi perutnya dengan roti. Dia bisa saja minta tolong ke Caesar, tapi gadis itu tak enak hati jika harus meminta pada sahabatnya. Padahal, Caesar welcome saja.

Sekarang terkebalik, dia terus makan mewah seperti steak daging, burger, pizza, atau makanan seafood. Bahkan kehidupannya berubah derajat setelah ibunya tersadar dari koma. Rekeningnya terisi ratusan juta sekarang, benar-benar gila.

"Natap situ mulu, apa gue kurang ganteng?" kata Jay, seraya mengaca di kaca spion tengah mobil.

"Ganteng ah," ujarnya percaya diri.

"..."

"Freak." Satu kalimat itu, setelahnya Jessie kembali menatap kaca mobil yang sudah mulai memasuki gerbang sekolah. Disana banyak sekali siswa-siswi tengah berdatangan memakai kendaraannya masing-masing.

Jessie jadi ragu. Sementara Jay melakukan hal yang sama seperti kemarin, membukakan pintu Jessie bak pacarnya sendiri. Tapi memang iya, Jessie akan menjadi istrinya bahkan.

Kan sudah direstui oleh ibunya.

Jessie mulai memasuki lorong sekolah, bersama dengan Jay yang merangkul belakang lehernya. Jessie sudah beberapa kali memberontak, tapi tetap saja dia menangkis jaraknya dengan gadis itu. Terus menerus. Membuat Jessie menghembuskan napas pasrah.

Kini ia sudah berada di depan pintu kelasnya, Jay membantunya sampai masuk ke dalam kelasnya betul-betul. Membuat seisi kelas terdiam.

Jay terkenal anak yang bandel, omong-omong. Semua orang bisa takut dengannya.

Liat deh Jessie, girls pick me up banget.

HAHAHAHAHAHAH, GIRLS PIK MI AP!

Shht, nanti Jayendra denger!

BRAK!

Jay sengaja membuat salah satu kursi di kelas itu terjatuh, siluet matanya memandang tajam seluruh siswa-siswi di kelas Jessie yang tadinya sedang mengeluarkan buku atau sedang mengemil sekalipun. Ikut merinding mendengar apa lagi melihat tatapan tajam dari Jay.

"Tunjukkin diri lo deh, sini. Ngomongin kok di belakang, bisik-bisik lagi ... MAJU LO SEMUA PENGECUT!" Jay berteriak, membuat Jessie melerainya. Mencoba menenangkan.

You Right, Jake Jay✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang