XV. CAN I KISS U?✅

744 63 12
                                    

Jessie memandang kondisi di sekitarnya datar, dimana jenazah Jaeyun mulai dimasukkan ke dalam peti bermotif putih polos itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jessie memandang kondisi di sekitarnya datar, dimana jenazah Jaeyun mulai dimasukkan ke dalam peti bermotif putih polos itu. Hingga tahap selanjutnya, memasukkan peti ke dalam tanah yang sudah di gali lebar oleh sang penggali kubur.

Jessie tak menghadirinya sendiri── di kawani oleh Jayendra yang terus setia dengannya. Jessie memang nggak bisa menangis, air matanya sudah habis sekarang.

Padahal esok, hari dimana ia merayakan mensiversarry nya dengan sang kekasih── ralat, mantan kekasihnya.

"Ayo pergi," ucap Jessie, mengajak Jayendra segera pergi dari tempat pemakaman Jaeyun. Pria itu menghela napasnya kemudian mengikuti langkah gadis itu cepat.

Jessie tak kuasa menahan kesedihannya. Jaeyun yang ia kenal sebagai Jack itu, kini meninggal dengan cara yang tak sepantasnya pria baik itu dapatkan. Jaeyun miris, sangat miris. Di banding kakak 2 menitnya itu, Shim Jack.

"KIM JESSIE, KAMU NGGAK BOLEH PERGI DULU!" teriak dari seorang wanita paruh baya, merupakan Ibu kandung dari Jaeyun── Park Rossa.

Jessie serta Jay menoleh kembali kearah belakang, langkah mereka berdua terhenti disitu dimana saat Rossa menghampiri── lebih tepatnya, menghampiri Jessie.

Bukannya dapat perlakuan baik, Jessie malah mendapat perlakuan kasar dari sang Ibunda Jaeyun. Tubuh gadis itu terhuyung sedikit ke belakang, beruntung Jay menahannya. Mata elang itu mendelik mengarah pada Rossa bingung.

"PEMBUNUH!" Serunya. Membuat perhatian orang sekitar mengarah pada Jessie dan Rossa, banyak pula yang berbisik-bisik heran sebenarnya apa yang terjadi.

"Maksud tante apa ... ?" Jay menaruh ikut keheranan. Sementara Jessie, dia hanya bisa terdiam sembari tertawa miris.

Ibu Jaeyun tidak salah, ini semua ialah salah dirinya. Andai waktu itu Jessie masih setia di kursi jebakan dari Jack, pasti semuanya tidak akan menjadi seperti ini. Jessie kehilangan semuanya.

Jaeyun, Caesar, bahkan Azriel yang ikut menjadi korban bom meledak sekolahnya. Caesar dinyatakan meninggal sementara Azriel, masih dalam keadaan koma dengan luka parah.

Jessie tak paham dengan semesta, bagaimana bisa sejahat itu?

Suasana di pemakaman menjadi berantakan, bukan menghormati yang berduka. Berbalik, Rossa yang terus-terusan menghina Jessie di depan banyak orang── mempermalukan gadis itu.

Sampai berakhir, gadis itu ditarik paksa oleh Rossa keluar dari halaman pemakaman.

"Kamu harus di penjara, Jessie." Tekannya, menarik kasar pergelangan tangan Jessie menjauh dari sana.

Jessie hanya bisa pasrah menerima, tadinya Jay ingin menolong gadis itu tapi tanggapannya menggeleng. Berartikan tak perlu menolongnya. Jay hanya bisa melihat dari arah jauh memerhatikan.

"Kenapa tante ..."

"Kenapa tante terus benci Jessie? Bahkan sebelum Jaeyun meninggal,"

"KARENA KAMU PANTAS UNTUK DIBENCI!" murka Rossa. Tak segan-segan melayangkan satu buah tamparan keras membuat gadis itu terjatuh ke tanah, lemas.

You Right, Jake Jay✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang