EPILOG.

567 65 13
                                    

Pletak! Pletak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pletak! Pletak!

Jessie melangkah perlahan menggunakan high heelsnya, memasuki halaman sebuah gedung di hiasi air mancur di tengah-tengahnya. Gadis itu mengatur napasnya, berharap semoga hari pertamanya ia nggak dapat masalah lagi.

Seperti masa kelamnya dahulu.., ah. Lebih baik nggak usah diingat lagi! Itu sudah berlalu, mulai sekarang Jessie harus melihat ke depan. Bukan ke belakang lagi.

Bruk!

"Eh, maaf ... nggak sengaja" ucap Jessie, membantu pria asing itu membereskan buku-bukunya yang berceceran di lantai. Tetapi tangannya di tepis kasar, lalu dengan ketusnya ia bilang,

"Nggak perlu, makanya gunain mata sama kaki lo yang bener."

Setelah itu ia pergi. Membuat Jessie melongo selama 1 menit, menatapi kepergian pria asing itu.

Jessie mendengus sebal, membangkitkan diri yang tadi terdiam seketika sesaat pria asing itu menepis kasar tangannya. Padahal niat gadis itu baik, membantunya.

MEMANG ORANG JAMAN SEKARANG NGGAK TAU CARA BERTERIMAKASIH! HUH.

Jessie berkacak pinggang sembari menepuk-nepuk tangannya membersihkan debu.

"Songong banget, masih untung di bantu." Gumamnya.

"Dia emang begitu," lagi-lagi gadis itu tersentak di tempat, terkejut tiba-tiba mendapatkan kehadiran seorang gadis yang mungkin sepantaran dengannya.

Ia tersenyum sekilas, "Ahn Yujean" kenalnya seraya menjabat tangan Jessie yang sedari tadi gadis itu angguri.

Jessie mengangguk kemudian tersenyum. Dia agak gugup sebenarnya, pertama kali mendapati teman perempuan. Jessie menghentakkan tangannya, "Kim Jessie"

Yujean memanyunkan bibir bawahnya sembari mengangguk, "Nama lo bagus, omong-omong." Pujinya. Jessie tertawa mendengarnya. Akhirnya, ia bisa berteman dengan orang baik.

Yujean, gadis itu lumayan tinggi daripada Jessie. Lengan gadis itu sekarang melingkari pundak Jessie, merangkulnya sembari berjalan ke arah depan mencari kelas masing-masing. Dan sedikit mengobrol basa-basi.

Yujean menunjuk seseorang dari jarak jauh menggunakan jari telunjuknya, "Dia kakak gue, Ahn Ryujean." Yujean memberi tahu.

Jessie hanya membeo paham dengan informasi yang di berikan oleh kawan barunya itu.

"Yang tadi nabrak lo itu ... Park Satria."

Jessie menoleh pada temannya itu, mencoba mendengar banyak informasi dari Yujean. Tampaknya dia tahu segala hal disini, tidak seperti dengannya.

Tetapi begitu mendengar kata "park" Jessie malah teringat dia. Iya, dia.



Jayendra, yang sudah di alam lain.

"Hei? Kok lo bengong?" Yujean menyenggol lengan Jessie, agak khawatir. Padahal dia terus menjelaskan tentang banyak orang di sekitarnya, justru gadis itu malah melamun.

"Lo kenal Satri── OI JAYA!" Yujean memutuskan topiknya dan beralih menyapa kawannya itu. Kawan semasa SMA nya, Sanjaya Glamouren. Lebih akrab dikenal Jaya.

"WOI YAILAH, ANJIR YUJEAN! APA KABAR LO HAH?!" Sapanya balik, berlari dari kejauhan begitu heboh.

Sanjaya merupakan orang ramah, tidak dingin seperti saudara sepupunya ... iya, Satria. Meski bentuk wajahnya membuat Jessie membungkam, bahkan air matanya lolos tanpa diperintah.

Jessie masih menetralkan matanya, bahkan menguceknya. Memastikan bahwa ia salah lihat atau matanya memang kabur karena radiasi ponsel.














Tapi nyatanya, tidak.














Jessie melihat pria itu, lagi. Di kehidupan selanjutnya.


















"... Jay?"

Pria itu tertawa canggung kemudian menoleh pada Jessie sedikit bingung, "Eh, iya? Kenapa? Kita pernah kenal sebelumnya?"

Pria itu tertawa canggung kemudian menoleh pada Jessie sedikit bingung, "Eh, iya? Kenapa? Kita pernah kenal sebelumnya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hayolo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


hayolo. ada keluh kesah yang mau di sampein nggak disini? free ------->

You Right, Jake Jay✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang