Tiga puluh satu

7.4K 904 200
                                    

"I-ini dimana?" tanya Jimin pada dirinya sendiri saat tiba-tiba dirinya sudah berada di tengah padang rumput yang sangat luas tak berujung.

Jimin berbalik menatap sekeliling dirinya yang hanya terdapat rumput dan pohon dimana-mana, sebenarnya dirinya berada dimana.

Jimin mengingat-ingat kejadian sebelum dirinya berada di tempat asing ini. "Bukannya tadi aku tidur bersama Jungkook? Lalu... sekarang aku dimana?"

Jimin diam menatap rumput yang bergoyang pelan karena tiupan angin menggelitik kakinya yang terlanjang tanpa alas kaki. "Apa aku tengah bermimpi?" gumam Jimin.

"Jimin."

Jimin berbalik saat tiba-tiba suara seseorang memecah keheningan.

"Ka-kalian? Bukannya kalian--" dirinya kaget saat sosok yang memanggilnya tak lain adalah kedua orangtua Taehyung, orang yang di dalam mimpinya selalu diikat dengan rantai besi di dalam ruangan gelap dengan banyak mantra.

Kedua orangtua Taehyung yang tak lain adalah kakek dan nenek Jimin sendiri tersenyum, "Kami sudah bebas." ucap mereka senang.

Jimin tersenyum ikut senang tapi tetap saja raut wajah kebingungan Jimin tidak bisa disembunyikan, ia sungguh bingung. Bagaimana bisa? Dan bukankah mereka berdua waktu itu di depan matanya sudah...

Pegangan lembut di tangan Jimin membuat Jimin mendongak menatap ke dalam mata Seokjin, "Aku dan Namjoon hampir saja meninggalkan semuanya, tapi berkatmu dan Yoongi kami masih diberi kesempatan oleh Dewi Bulan."

"Aku dan Yoongi?" bingung Jimin. Bagaimana bisa ia membebaskan mereka, dan siapa Yoongi.

Namjoon menghela napas membuat Jimin mengalihkan pandangannya kearah kakeknya itu. "Kami sudah hampir memasuki pintu ke kerajaan Dewi Bulan tapi tidak bisa masuk, Dewi Bulan bilang kau sebagai utusan Dewi Bulan sudah memohon dengan sepenuh hati untuk nyawa kami dan juga Yoongi menarik jiwa kami yang tidak punya tempat itu untuk berdiam di sini karena itu kami di sini." jelas Namjoon.

Jimin mengangguk menampilkan wajah sumringah ikut merasa senang karena kakek dan neneknya akhirnya terbebas dari penjara jiwa mengerikan itu. Tapi, "Yoongi? Siapa Yoongi?" tanya Jimin saat sadar jika ia tidak mengenali siapa orang yang tengah Namjoon ceritakan.

Namjoon terkekeh pelan, "Yoongi adalah penyihir yang paling hebat yang pernah ada. Sebelumnya dia adalah Raja di kerajaan Penyihir sebelum Gong Yoo mengambil alih tahtanya dan menyihir kami semua."

"Kalian berteman?"

Seokjin mengangguk, "Namjoon dan Yoongi teman dekat." jelas Seokjin membuat Namjoon tersenyum tipis teringat saat Yoongi dulu selalu membantu ia dan kerajaannya saat berada dalam masalah meski mereka berbeda kaum.

"Sebenarnya tidak hanya dengan Yoongi, aku juga berteman dengan Raja Vampir."

"Benarkah?!" tanya Jimin antusias saat mendengar kata vampir, kaum Jungkook.

Melihat Jimin membuat Namjoon dan Seokjin tersenyum geli. Namjoon mengangguk, "Iya. Kami berteman baik meski kaum kami sering berbeda pendapat dan berselisih. Dia vampir yang bijaksana."

Jimin tersenyum bangga seakan pujian itu ditujukan untuk dirinya. "Jika boleh tahu siapa nama teman vampir kakek?" tanya Jimin sumringah, mungkin ia tahu teman Namjoon itu.

"Jungkook."

"Jungkook?"

"Iya, namanya Jungkook."

Jimin membuka mulut lebar merasa shock, "Jadi, Jungkook sudah se-tua kakek?!"

Namjoon menggeleng, "Tidak. Jungkook bahkan sudah hidup lebih dulu dibanding aku dan Yoongi."

Queen [Kookmin/Jikook]Where stories live. Discover now