♡# 0.3

284 36 0
                                    

Bisa di bilang, kalau orang lain terkena friend-zone, Jeno ini terkena adkel-zone atau hanya di anggap sebagai adik kelas saja, tau lah ya.

Mark sekarang lagi menonton basket bersama teman-temannya, ia juga melihat kejadian dimana Jaemin yang tiba-tiba saja keluar dari pertandingan seperti pengecut. Namun, ia juga malas berkomentar lebih karena ia tidak mengetahui apa yang terjadi sehingga pemuda itu pergi begitu saja.

Dan sekarang, ia melihat pertandingan final atau penentuan siapa pemenang dari pertandingan antara 2 tim ini, dengan posisi Jaemin yang di gantikan oleh Jeno meskipun tadinya pria itu tidak berniat menjadi pemain cadangan.

Kalau kata orang sih, cowok-cowok yang sekarang sedang bermain basket ini, lebih tepatnya beberapa dari mereka (Para pria yang memang termasuk anak populer di sekolah) terlihat berkali-kali lebih tampan daripada biasanya, tapi jelas tidak bagi Mark.

"JENO!, SEMANGAT!!!"

"JENO GANTENG BANGET GAKUAT GUEE"

"JENO AYO!!, LO PASTI BISAA"

"JENO LO KEREN BANGET!!!"

"KAK JENO AYO SEMANGAT MAINNYA KAK!!!"

Ini aneh, dari lumayan banyaknya penonton yang menyemangati para pemain, kenapa Mark hanya bisa mendengar mereka yang menyemangati dan memuji Jeno?

Sampai tiba dimana waktunya Jeno akan memasukkan bola ke dalam ring, namun pria itu terlihat tidak percaya diri bahkan meskipun sudah banyak penonton maupun anggota tim nya yang menyenangkan dirinya. Wajah ketidak percayaan diri dari Jeno terlihat sangat jelas, mungkin karena ini adalah pertandingan final dan dia menentukan nasib tim nya juga harga dirinya.

"Mark, ayo Lo semangat in dong Jeno!, kasian dia keliatan ga pede!" ucap teman Mark.

"Iya, Mark! Dari tadi Lo juga diem aja suara Lo pasti masih nyisa banyak" timpal temannya yang lain.

"Kenapa gue?" Balas Mark malas.

"Suara kita-kita udah hampir abis, sebentar lagi pertandingannya selesai, tolong lahh" ucap temannya yang lain.

Sebenarnya teman-temannya ini tau sih Jeno suka sama Mark tapi tidak di respon, jadilah mereka ingin berbaik hati untuk membantu Jeno. Lalu Mark pun menghela nafasnya malas, akhirnya bangkit dari duduknya untuk mengikuti permintaan teman-temannya ini, lagi-lagi ia tak bisa menolak.

"AYO JEN!!!, LO PASTI BISAA!!!" Teriak Mark dengan sekuat tenaganya.

Teriakan Mark memang bersamaan dengan teriakan para penonton lain, namun Jeno bisa mendengar dengan jelas suara dari kakak kelas terfavorit nya itu. Jeno pun menoleh sebentar ke arah Mark dan mengucap "Makasih" meskipun ia tahu bahwa Mark tak akan mungkin mendengarnya dari jarak mereka yang terbilang cukup jauh.

Berbeda dengan Hyunjin yang akan langsung salah tingkah, Jeno malah langsung merasa bersemangat dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

Semua mata pun tertuju padanya dan...

"YES!, MASUK!" Ucap Haechan lalu bersama dengan peluit wasit yang di tiup karena waktu bermain telah habis, menandakan kemenangan tim nya di pertandingan kali ini.

"KYAAA!!!, JENO KEREN BAGET TADIII"

"PASTI KARENA DI SEMANGATIN GUE YA KANN???"

"JENO KENAPA LO GANTENG BANGET?"

"GABISA INI GABISAA, JENO LO TERLALU GANTENG!!"

"GUE GA KUAT, JENO GANTENG BANGET GILAAA!!!"

Dan berbagai teriakan juga sorakan lain yang tertuju pada Jeno karena keberhasilannya untuk memenangkan pertandingan kali ini.

"Kenapa sih lu pada minta gue semangat in sampai segitunya?, Toh banyak yang nyemangatin dia, tenggorokan gue rasanya jadi sakit nih" tanya Mark sambil memegang bagian lehernya yang terasa agak sakit karena berteriak tadi.

"Ya soalnya Jeno ngarep banget tuh si semangatin sama Lo, masa Lo enggak peka sih?" Ucap salah satu temannya.

"Ada-ada aja Lo, udahlah gue mau ke kantin dulu ya, bye" ucap Mark lalu pergi meninggalkan teman-temannya itu begitu saja, karena ia tahu kalau teman-temannya itu masih belum mau meninggalkan tempat ini.

•♪

"Jen, doi lu mau ke kantin tuh, susul sana!" Ucap Yeonjun karena tadi dia ikut duduk bersama Mark dan beberapa teman lainnya untuk menonton pertandingan. Namun, ia tak melakukan apa-apa sama sekali dan hanya melamun memikirkan bagaimana kelanjutannya dengan Wooyoung. Seperti orang bodoh, kata Jeno.

"Oke,  gua duluan ya!" Ucapnya pada Yeonjun.

Lalu ia pergi meninggalkan lapangan dan pergi ke kantin untuk menyusul Mark yang sudah terlebih dahulu pergi ke kantin menurut informasi yang diberikan oleh Yeonjun.

•♪

Kondisi kantin sekarang cukup ramai, dan terlihat di salah satu kios Mark baru saja membeli air mineral dingin untuk menghapus rasa dahaganya. Meneguknya dengan agak tergesa-gesa karena rasa haus yang sudah melandanya sedari tadi namun ia tak bisa melarikan diri dari teman-temannya sebelum pertandingan selesai.

"Kak, minta airnya dong" ucap Jeno yang tiba-tiba datang dan langsung merebut botol air mineral yang masih terbuka dari tangan Mark dan meminum air itu.

"Anj-" kaget Mark namun memotong ucapannya sendiri. 'sabar, mommy bilang gabole ngomong kasar' batin Mark lalu mengelus dadanya.

Jeno meneguk air itu dengan tergesa-gesa hingga hanya tersisa 1/4 botol, padahal air itu baru saja di beli oleh Mark. Mark pun menunjukkan pandangan kesal terhadap Jeno karena hampir menghabiskan air yang baru saja dibelinya.

"Dasar miskin, Beli air mineral aja masa Lo ga mampu?" ucap Mark kesal karena Jeno yang mengembalikan air nya dalam kondisi tinggal tersisa hanya sedikit, padahal ia baru saja menghilangkan rasa dahaganya.

"Jangan pelit kak!, gua males harus beli dulu, toh gua udah haus banget" ucap Jeno dengan nada yang santai dan tidak menunjukkan rasa bersalah sama sekali.

Mark yang malas untuk berdebat dan memutuskan untuk menghabiskan sisa air miliknya, ia juga malas jika harus membeli air mineral yang baru.

"Makasih udah kasih ucapan semangat ke gua tadi" ucap Jeno tiba-tiba. Mark yang sedang minum pun kebingungan. Menurutnya, bukankah itu hal yang biasa?.

"Bukan hal besar, toh emang suara gue kedengaran?, Banyak tuh orang yang kasih semangat buat Lo" balas Mark lalu membuang botol yang sudah kosong ke tempat sampah yang ada di dekat sana.

Jeno tak langsung membalas ucapan Mark, pria itu hanya diam sebagai balasan. 'Itu hal besar buat gua kak, dan yang pasti suara Lo paling kedengaran dari suara yang lain' kata Jeno dalam hatinya.

"Gue mau balik kelas" Ucap Mark bersiap untuk pergi meninggalkan Jeno.

"Ngapain ke kelas?, Bukannya hari ini jamkos ya?, para guru kan lagi sibuk" Tanya Jeno.

"Males mau ngapa-ngapain, gue mending ke kelas" Ucap Mark lalu benar-benar meninggalkan Jeno di kantin begitu saja tanpa obrolan apapun lagi.

'Kapan lo peka sama perasaan gua sih kak?' ucap Jeno dalam hatinya sambil terus melihat punggung Mark yang berangsur-angsur menghilang dari indra penglihatannya.

•♪

Triple up khusus dan special kayak martabak 3 toping campuran karena masih anget nihh!

•♪

Follow Leon_Axher
09-03-2023

Music is Love • NoMarkWhere stories live. Discover now