♡# 0.4

293 35 0
                                    

"halo jomblo, kiw!" sapa Eric pada Jeno.

"Sadar diri dek, mending ngaca dulu ya gak?" Balas Jeno kesal.

"Mwehehe, gapapa jomblo, yang penting hepi" ucap Eric sok pamer, padahal mah dia juga ngenes.

"Lu mau ngapain ke sini?, Pasti ada maunya kan?" Ucap Jeno malas. tahu bahwa ada tujuan tersembunyi dari adiknya yang tiba-tiba menghampirinya seperti ini di jam istirahat. Biasanya Eric akan lebih memilih menghabiskan waktu istirahatnya bersama teman-temannya.

"Tau aja Lo, terbaik deh!" Ucap Eric senang, sementara Jeno melihat tingkah laku kembarannya ini dengan tatapan malas.

"Club gue mau tampil untuk lomba bulan depan, sekolah harus ngasih 2 orang sebagai partner dan gak ada sistem seleksi katanya jadi sistemnya mengajukan diri aja bagi yang mau atau sanggup" jelas Eric.

"Lo ikut Club apaan sih emang?, Gua lupa" tanya Jeno dan Eric langsung mengelus dadanya.

"Parah banget gatau kembaran Lo ini ikut Club apa, sekarang gua ikut Club musik" jawab Eric dengan senyum terpaksa. Kesal lantaran kembarannya sendiri tidak tahu Club apa yang ia ikuti di sekolah.

'ga perhatian banget sih Lo, pantes kak Mark nya ga peka' batin Eric kesal.

"Ya maaf, Lo terlalu sering ikut Club sana-sini sih. Jadi, maksud dan tujuan Lo ke gua itu apa?" Ucap Jeno.

"Lo ikut ya??, Anak-anak Club pada gamau" ucap Eric memohon.

"Dih?, Gue aja bukan anggota club Lo, ngapain juga gua ikut?" Tolak Jeno. Lagian ada-ada saja, kenapa dia yang bukan anggota club musik justru di suruh ikut?, Masa iya dari anggota sebanyak itu tidak ada yang mau?.

"Gini, Pembina bilang yang di izinkan untuk ikut lomba adalah para senior atau yang sekarang udah jadi kakak kelas dengan alasan pengalaman-" ucapnya berusaha menjelaskan.

"Iya, terus?" potong Jeno, Eric hanya bisa mengelus dadanya sabar.

"Kak Mark yang memang senjata utama club udah mengajukan diri, tapi ternyata..., semuanya pada ga percaya diri buat jadi partner nya kak Mark. Kak Mark bahkan sempat mengundurkan diri karena alasan itu tapi di tahan"

"Gue mohon, Lo jadi partner nya kak Mark ya?, Jangan ngerasa ga pd ya njing gue jelas tau lo suka nyanyi tiap malem di balkon kamar!, Lagi pula ini kan kesempatan bagus buat lo juga supaya bisa makin deket sama kak Mark, dari dulu lo juga kan suka musik dan emang menekuninya meskipun sejak SMA Lo udah kurang mendalamnya lagi" ucap Eric memohon-mohon sambil menunjukkan wajah yang di buat-buat (🥺)

"Hah?, Gua baru tau kak Mark ikut Club musik" ucap Jeno.

"Ah elu mah, suka tapi yang begitu aja gatau" balas Eric. Heran, yang begitu aja masa gak tau sih?.

"Yeuu, tapi kan gua bukan anggota club?" Tanya Jeno.

"Anak-anak udah tau bakat terpendam lo Jen, justru mereka yang ngusulin ke pembina nya dan maksa gue buat bujuk lo" Jelasnya.

"Ga dulu Ric, gua kurang percaya diri. Bukan karena itu kak Mark, tapi karena udah lumayan lama sejak terakhir kali gua tampil di depan banyak orang, dan gua kurang percaya diri dengan kemampuan gua sekarang. Makasih tawarannya" ucap Jeno. Dia pun keluar dari kelasnya karena sekarang sedang jam istirahat, sebenarnya sudah dari tadi namun karena Eric ia harus menunda waktu istirahatnya.

•♪

"JENO!" Yang di panggil pun menoleh ke arah belakang, mencari siapa yang memanggil dirinya.

'loh?, Kak Mark?' batin Jeno heran, lalu menunjukkan wajah yang seolah-olah bertanya "ada apa?" Sambil melihat kak Mark yang berjalan ke arahnya.

Music is Love • NoMarkOnde histórias criam vida. Descubra agora