♡# 0.8

203 27 1
                                    

"Jen, lo yakin ini tempatnya?" Tanya Mark begitu sampai di tempat yang Jeno bilang.

"Iya, bener ini kok, yuk masuk kak!" Ajaknya lalu menggandeng tangan Mark dan membawanya masuk bersama.

Sekarang mereka berada di tempat dimana Jeno yang sebelumnya mengajak Mark ke tempat ini, sebuah gedung parkiran tinggi yang terlihat sudah lama terbengkalai dan tidak terawat, tidak ada cahaya sebagai penerangannya dan hanya bisa mengandalkan cahaya lampu bangunan-bangunan lain sebagai pembantu untuk menyinari bangunan yang amat gelap itu.

Pada awalnya bangunan itu adalah bekas tempat parkir sebuah mall di sekitar sana. Namun setelah mall itu bangkrut dan di gusur bangunan tempat parkir itu sudah tidak terpakai lagi dan juga tidak ada yang merawat ataupun membersihkannya sehingga menjadi terbengkalai.

Bangunan itu hanya setinggi 7 lantai juga dengan roof top yang berada di atasnya.

Jeno mengajak Mark ke puncak bangunan itu dan terlihatlah pemandangan indah kota dari lantai tersebut.

Lampu-lampu rumah dan gedung yang menyala menerangi kota terlihat sangat indah disana, juga Jeno yang sedikit mengubah tempat itu menjadi lebih nyaman untuk sekedar digunakan sebagai tempat untuk nongkrong bersama teman.

Jeno membersihkan sedikit area roof top tersebut dan menempatkan tikar yang cukup besar, di sana juga ada lampion sebagai penerangan agar tidak terlalu gelap meskipun dari atas sana sudah di terbangi oleh cahaya lampu kota.

Jeno mengajak Mark duduk di tikar, udara malam ini cukup dingin meskipun tidak hujan dan sepertinya Mark lupa membawa Hoodie nya.

"Kak, Lo ga bawa Hoodie atau jaket gitu?" Tanya Jeno.

"Eh, enggak, gue lupa" jawab Mark seadanya. Jeno bisa melihat seperti nya Mark agak menggigil kedinginan karena udara sekitar, ia pun melepaskan hoodie nya dan memberikannya kepada Mark.

"Eh!?, Gausah Jen!, Ntar Lo kedinginan!" Ucap Mark begitu melihat Jeno membuka Hoodie nya.

"Lo pake hoodie gue aja kak, gue bawa Hoodie nya Jeric kok" balas Jeno.

"Loh?, Kenapa ga Hoodie nya Jeric aja yang Lo kasih ke gue?" Tanya Mark menerima Hoodie itu. Padahal kan Jeno tidak perlu repot-repot melepas hoodie nya dan tinggal memberikan Hoodie milik Jericho pada Mark.

'gua ga rela Lo pake hoodie nya Jeric, biar lo ingetnya wangi parfum gua aja kak' jawab Jeno dalam hati.

"Jeric kurang suka minjemin barangnya ke orang lain, kak Mark kan tau sendiri dia pelit" ucap Jeno pada Mark yang di balas anggukan oleh si lawan bicara.

'maaf ya Ric' batin Jeno.

"Jadi, kenapa Lo bawa gue ke sini?" Tanya Mark.

Jeno mengeluarkan botol minum sekaligus termos yang ia bawa juga 2 gelas kecil, ia pun membuka dan menuangkan minuman dari termos itu ke gelas dan memberikan salah satunya pada Mark.

Mark pun menerimanya, "apa ini?" Tanyanya.

"Teh herbal, orang bilang itu bisa mengurangi rasa lelah setelah beraktifitas seharian penuh, kayaknya Lo capek banget tadi kak sampe ketiduran di kelas" jelasnya.

Mark mengangguk lalu meminum teh itu. "Rasanya enak, Lo beli dimana?" Tanya Mark.

"Lo suka kak?" Tanya Jeno yang langsung diberi anggukan oleh Mark.

"Kalau gitu nanti gue bakal sering bawain buat Lo" ucapnya.

"Kok gitu?, Nanti ngerepotin lo!, Biar gue beli sendiri aja" ucap Mark tak enak hati.

"Gua ga ngerasa di repotin kok kak" balasnya lalu tersenyum lembut.

"Huh, terserah Lo deh" ucap Mark tanpa sadar menggembungkan pipinya dan memanyunkan bibirnya.

'f*CK, lucu banget anjing!?' batin Jeno.

Jeno pun mengambil gitar nya yang memang ia taruh di sana saat mempersiapkan ini semua, agar ia tidak perlu kerepotan lagi.

Mengetes be kunci gitarnya, lalu melihat ke arah Mark yang ternyata sedang memperhatikan apa yang ia lakukan.

"Mau coba, kak?" Tanya Jeno.

"Huh?, Boleh deh" ucap Mark. Jeno pun menyerahkan gitar miliknya yang langsung di terima dengan baik oleh Mark.

"Keren kak!!" Ucap Jeno sambil bertepuk tangan semeriah mungkin.

"Makasih" ucap Mark.

"Keren banget lo kak!" Ucap Jeno lagi.

"Lo ga mau coba juga, Jen?" Tanya Mark lalu menyerahkan gitar milik pemuda itu.

Jeno pun tersenyum dan menerima gitar miliknya, menerima tawaran Mark untuk mencoba memainkan lagu meskipun ia sudah pernah melakukannya saat itu.

Jeno yak menolak, toh ini moment yang pas bukan?

Yah, Jeno hanya memainkan gitar tanpa bernyanyi.

"Yeayy, bagus benget!!" Puji Mark sambil bertepuk tangan dengan meriah. "Tapi sayang banget lo ga sambil nyanyi" ucap Mark.

Jeno hanya tersenyum sebelum membalas ucapan kakak kelasnya itu, "makasih kak" ucapnya.

Lalu Jeno pun lanjut memain-mainkan gitar miliknya, memainkan lagu secara random dan acak namun Mark tetap menikmatinya masih sambil dengan meminum teh herbal yang di berikan padanya juga melihat bintang-bintang yang bertebaran di langit.

"Jen" panggil Mark. Jeno pun berhenti memainkan gitar miliknya dan melihat ke arah Mark dengan tatapan bertanya.

"Ya?" Tanyanya.

"Ini mirip sama tema lomba nya ga sih?" Ucap Mark tiba-tiba.

'maksud lo apa kak?' tanya Jeno dalam hati.

"Ya, ini mirip sama tema lombanya" jawab Jeno seadanya, tak peka dengan maksud dari perkataan Mark.

Mark menghela nafasnya, sepertinya dia memang harus menjelaskan soal perasannya pada Jeno sekarang juga sebelum terlambat nantinya.

"Jen" panggilnya lagi.

"Ya kak?" Balas Jeno.

"come on be my partner, I want you to be my first partner, is that okay?" Ucap Mark menjelaskan.

Jeno terdiam, ia tak langsung menjawab.

"Yes, I know about the theme, but can't you think about it any more?, Gue gamau jadi partner temen lo.., gue mau nya lo, Jeno..." Ucapnya meremas ujung Hoodie milik Jeno, pertanda bahwa ia gugup sekarang.

Jeno menaruh gitar miliknya lalu meraih tangan Mark dan menggenggamnya dengan lembut juga mengelusnya secara perlahan, memberikannya ketenangan pada Mark agar tidak merasa gugup dan kemudian tersenyum lembut.

Baiklah, Mark merasa detak jantungnya tidak baik sekarang, rasanya jantungnya berdetak sangat cepat, telinganya memanas dan memerah, ia salah tingkah sekarang namun yak menolak perlakuan yang diberikan oleh Jeno.

"Are you sure?, Gua sama sekali ga masalah.., gua cuma takut lo ga nyaman karena temanya kalau gue tetep jadi partner lo kak" ucapnya menjelaskan perasaan takutnya jika Mark merasa tidak nyaman.

"Yeah, I'm sure, I'm fine with the theme, lo ga perlu takut gue ngerasa ga nyaman, gue baik-baik aja" balasnya.

"so, can I?" Tanyanya.

"Yes, Jeno, you can!" jawabnya disertai anggukan dan senyuman setelahnya.

•♪

Hai gess, hari ini ak bangun kesiangan eheq

•♪

Follow Leon_Axher
16-03-2023

Music is Love • NoMarkWhere stories live. Discover now