♡# 1.3

207 37 6
                                    

Hubungan keduanya kian hari semakin menjauh, Jeno menghindari dan selalu menjauhi Mark, ia takut Mark akan marah padanya setelah kesalahpahaman yang terjadi saat itu.

Mark beberapa kali mencoba dan berusaha mencari Jeno untuk berbicara dengannya, tapi ia selalu gagal menemukan Jeno.

Saa Jam istirahat Mark akan selalu ke kelas Jeno, tapi pasti anak kelas Jeno berkata bahwa pria itu langsung ke luar saat jam istirahat. Di cari ke kantin pun, Mark tetap tak dapat menemukan Jeno bahkan ia sudah berkeliaran sekolah namun hasilnya nihil.

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, kelas Mark dan Jeno itu seperti antara ujung dan ujung lainnya, sangat jauh. Dan Mark membutuhkan waktu yang cukup lama dengan berjalan untuk ke kelas Jeno, apalagi entah kenapa sekarang jam pelajaran tepat sebelum istirahat gurunya mendadak malah jadi rajin masuk semua dan bahkan korupsi waktu.

Mark lama kelamaan mulai merasa tak ada harapan, ia juga tak tahu dimana rumah Jeno.

'lah iya?, Apa gue tanya aja ke si Yeonjun?' gotcha!, Mark menemukan sedikit titik cerah.

"Anak-anak, kalian kerjakan halaman 95-97 untuk tugas di rumah ya!, Sekarang silahkan kalian istirahat" ucap sang guru lalu meninggalkan kelas Mark.

Mark yang melihat Yeonjun ingin segera ke kantin pun buru-buru mengejarnya dan menahannya. "Jun, gue mau nanya dong, boleh gak?" Tanya Mark dengan sedikit memohon.

'gue tau nih' pikir Yeonjun. "Apa?" Tanyanya pada Mark.

"Lo tau gak rumah Jeno dimana?" Tanya Mark di awal.

"Tau, kenapa?" Balas Yeonjun.

"Gue minta alamatnya dong, gue butuh banget nih, please.." ucap Mark memohon.

"Duh.., gimana ya.., bukannya gamau bantu tapi–" ucapnya terpotong.

"Album Ateez SPIN OFF : FROM THE WITNESS" tawar Mark.

"Eh...?" Yeonjun menelan ludahnya kasar, tawarannya terlalu menggiurkan bagi Yeonjun.

"Plus album TXT The Chaos Chapter: Freeze" tambahnya.

Skak, Yeonjun langsung tak bisa menolak kalau begini caranya. 2 album yang selalu Yeonjun inginkan tapi ia tak diperbolehkan untuk membelinya. Kalau kata mamanya "ngapain sih kamu beli begituan?, Buang-buang duit, mending beli makanan biar kenyang".

"Nanti gua sharelock." Ucap Yeonjun tersenyum Lebar, Mark pun melepaskan tangannya pada Yeonjun dan pria itu langsung pergi ke kantin.

'nanti minta tolong Ryu aja deh, gue ga paham begituan' ucap Mark lalu meninggalkan kelasnya, tujuannya sekarang adalah Eric.

'Eric biasanya ada dimana deh kalau jam istirahat gini?' oh, sepertinya Mark tau kemana tujuannya.

Eric anak yang aktif di sekolah, terbukti dari dia yang menjadi wakil ketua club musik, dan sering kali menjadi panitia saat ada event besar di sekolah.

Mark pun menghampiri perpustakaan, karena tak lama lagi tepat setelah lombanya, akan ada event pensi di sekolah, jadi pasti sekarang Eric sendang mencari referensi di perpustakaan karena biasanya ia di tempat di bagian perencanaan.

Dan benar, anak itu sedang sibuk dengan laptop nya juga beberapa buku di salah satu meja perpustakaan, Mark pun langsung menghampirinya.

"Ric" panggilnya.

"Paan?" Balasnya namun tetap fokus pada layar laptop nya.

"Setelah pulsek biasanya Jeno ada dimana?" Tanya Mark langsung to the point.

"Kalau gaada janji di luar atau kegiatan lain di sekolah, biasanya dia langsung pulang ke rumah" jawab Eric, ia benar-benar sibuk sekarang jadi langsung jawab seadanya saja.

"Setelah pulsek nanti, dia ada kegiatan atau janji lain gak?"

"Kayaknya enggak, oh kalau ga salah dia bilang ke gue mau ke–" ucapnya terpotong setelah tau bahwa yang sedang bertanya padanya adalah Mark. 'Eric bego, kok Lo bisa-bisanya ga nyadar itu kak Mark' batinnya.

"E-eh, kak Mark?" Dan Mark hanya menaikkan sebelah alisnya.

"Kemana?, Jeno mau kemana?" Tanya Mark.

"I-itu.." gugupnya.

"Ric, gue mohon sama Lo, gue mau ngomong baik-baik kok sama Jeno, gue mau nyelesaiin semuanya biar masalahnya selesai.." mendengar Mark berkata begitu membuat Eric jadi bimbang, Jeno sudah berpesan padanya untuk tidak memberitahu Mark dan Eric juga sudah berjanji untuk melakukannya.

Eric pun menyobek kertas kecil dan menuliskan sesuatu disana. "Gue gabisa ngasih tau ke lo, maaf" ucap Eric menyerahkan kertas itu.

"Huh?" Tanya Mark melihat kertas itu yang berisikan sebuah alamat yang tak asing baginya.

Yak, alamat toko buah. Eric menyarankan Mark untuk membeli buah sebagai bingkisan untuk di bawanya.

•♪

Ini sudah jam pulang sekolah, niatnya Mark akan langsung ke rumah Jeno, ia juga sudah menolak ajakan Grace yang memintanya untuk menemani gadis itu.

Mark ingin menenangkan dirinya dulu di taman belakang sekolah sebelum pulang dan duduk di bawah pohon rindang. Tak sengaja, Mark melihat Jeno dan seorang gadis yang sedang berbicara dengannya.

'Jeno?, Tapi dia sama siapa?' karena Kepo, Mark pun memutuskan untuk mendekat dan bersembunyi di balik pohon yang cukup dekat dengan mereka berdua, jaraknya cukup dekat untuk menguping meski agak samar.

"Jen, mending Lo gausah ganggu gue sama kak Mark lagi deh, kok berani-beraninya Lo suka sama dia?, You're gay, menjijikkan!" Ucap gadis itu pada Jeno.

Deg

'Jeno suka sama gue?' batin Mark.

"Then why?, You're just his ex." Balas Jeno santai.

"Mark is not gay like you, he is normal and likes girls" ucapnya dengan lantang.

"huh? How do you know that?" Remeh Jeno, meski sebenarnya ia hanya membela diri.

'Jeno knows about that?, HUH!?' pikir Mark kaget.

"HE IS MINE!, HE IS STRAIGHT!" Teriak Grace pada Jeno, bagaimanapun caranya Grace akan membuat Mark kembali padanya.

'Grace.., masih suka sama gue?, but even since a few years ago our relationship ended...' batin Mark setelah mendengarnya.

"And, I will make him like me, not a pretty girl like you." balas Jeno dan langsung meninggalkan Grace, tak ingin terpancing karena Jeno tak ingin menyakiti gadis seperti Grace.

Seseorang harus menolong Mark, kakinya melemas hingga ia terduduk setelah mendengar pengakuan Jeno barusan, wajahnya memerah hingga ke telinganya.

'anjing!?, Gue BAPER!?' pikir Mark memegangi bagian dadanya yang terasa berdegup kencang di dalam.

"Cih, awas aja Lo Jeno!, GUE BAKAL BUAT KAK MARK BENCI SAMA LO!!!" Teriak Grace lalu pergi meninggalkan taman belakang sekolah.

Jangan lupa bahwa Mark masih disana dan mendengar ucapannya itu.

'ternyata Lo jahat banget, Grace..' pikir Mark sedih, padahal ia sudah menganggap Grace sebagai teman dekatnya setelah Grace pindah ke sekolah ini.

Mark pun akhirnya beranjak dari tempatnya karena sekolah sekarang pasti sudah sepi, jadi ia memutuskan untuk ke parkiran dan mengambil motornya, lalu pergi meninggalkan halaman sekolah untuk menuju ke suatu tempat.

•♪

Komen kek, sepi banget kek hati qu...

•♪

Follow Leon_Axher
05-04-2023

Music is Love • NoMarkWhere stories live. Discover now