♡# 1.1

184 25 0
                                    

Flashback

"But it's not about your memories, because I'm still here." Ucap Jeno di tengah-tengah moment manis antara kedua orang itu.

"That's right, because me and Jeno will sing it, and he is not in the memories between us" ucap Mark pada Grace selembut mungkin.

"Why?, Then let me and you sing it together!" Pinta Grace dengan antusias pada Mark.

Jeno pun tanpa berkata apapun lagi langsung saja meninggalkan ruang musik begitu saja. Ia cukup percaya diri Mark tak akan menggantikannya, meskipun ia kurang yakin sih.

Mark pun heran. 'Jeno kenapa?' pikirnya.

"how do you mean?" Tanya Mark.

"Of course, I will join the race with you, isn't it fun???" Ucapnya pada Maek dengan tersenyum manis.

"Sorry Grace, but Jeno has become my partner, we can sing whenever you want" balas Maek lembut.

"Why?, You don't want to be a partner with me?" Tanyanya dengan puppy eyes miliknya.

"It's not like that, but Jeno became my partner first.." ucap Mark berusaha menjelaskan.

"Then you just replace it with me right?" Ucapnya dengan mata berkaca-kaca seperti ingin menangis. Mark pun memeluk Grace, tak ingin membuat anak itu menangis.

"I'm sorry, I can't do that..." Balas Mark sambil mengelus punggung Grace yang bergetar, gadis itu tengah menangis sekarang.

"Kak Mark jahat..." Ucapnya di tengah tangisnya.

"Maafin kakak ya?" Pinta Mark lembar.

"Gamau, kak Mark jahat sama aku, aku gamau maafin kakak!" Ucapnya dan masih terus menangis di pelukan Mark.

"Kakak harus apa biar kamu mau maafin kakak hm?, Kakak gabisa jadiin kamu partner kakak..., Maaf.." rayu nya. Grace langsung melepas paksa pelukannya dengan Mark.

"Jadi kakak lebih milih Jeno daripada aku??, Kakak lebih sayang dia??, Iya!?, Kakak udah ga sayang aku lagi??, Kakak suka sama Jeno ya!?" Tanyanya beruntun seperti memojokkan Mark.

"Enggak gitu Grace..." Jawab Mark.

"TERUS AKU INI APA!?, IYA AKU TAU KITA CUMA MANTAN TAPI JENO BAHKAN CUMA ORANG BARU BUAT KAKAK KAN?, AKU LEBIH DULU KENAL SAMA KAKAK DARIPADA DIA KAK!!" Teriaknya pada Mark.

"Grace." Balas Mark menekan.

"APA KAK?, APA?, KAKAK LEBIH BELA DIA?, IYA?, KAKAK LEBIH MILIH BELA JENO DIBANDINGKAN AKU?, GITU?" Tanyanya beruntun, ia tak terima Mark lebih memilih Jeno di bandingkan dirinya.

'sialan Jeno, awas aja nanti!' batinnya kesal.

"ARABELLE GRACE CALLISTA, CUKUP!!!" Balas Mark meninggikan suaranya, menatap tajam ke arah gadis itu. Grace sudah keterlaluan menurutnya.

Grace adalah gadis yang manja, sedari dulu kemauannya terbiasa di turuti oleh Mark saat mereka berpacaran.

"H-hiks.., k-kak Mark b-bentak aku.., hiks..." Isaknya dengan eskpresi ketakutan. Mark pun langsung melunakkan pandangannya dan memeluk gadis itu untuk menenangkannya.

"Maaf, maafin kakak, kakak ga sengaja, kakak kelepasan.." ucap Mark berusaha meminta maaf.

"K-kak Mark J-jahat sama aku.., hiks.."
Isaknya di pelukan Mark.

"Iya, maaf ya, kakak udah bentak kamu, kakak udah jahat sama kamu, maafin kakak ya..." Ucap Mark meminta maaf.

Setelah beberapa waktu, akhirnya Grace bisa di tenangkan oleh Mark. "Maafin kakak ya.." maafnya lagi, Grace pun mengangguk-angguk.

"Grace anak baik kan?, Kalau Grace mau nyanyi sama kakak bilang aja oke?, Nanti kita nyanyi bareng-bareng"

"Kayak dulu?" Tanyanya.

"Iya, kayak dulu, mau kan?" Balas Mark.

"Hu'um" ucapnya sambil mengangguk.

"Good girl~" ucap Mark lalu mengusap pelan kepala Grace.

•♪

Jeno pergi ke perpustakaan untuk sekedar membaca buku agar bisa menenangkan dirinya yang entah kenapa merasa emosinya tidak stabil sekarang. Jeno merasa kesal, marah, sedih, cemburu, dan semuanya terjadi secara campur aduk.

Ia pun pergi ke rak paling ujung, dimana jarang para murid mencari buku disana, makanya Jeno jadi penasaran tentang buku-buku di rak itu.

Jeno melihat-lihat, sepertinya ia tahu kenapa jarang ada murid yang kesini, karena buku-buku disini bisa di bilang tidak masuk akal.

Seperti 'apakah dimensi lain benar-benar ada?', 'kenyataan tentang time traveler', 'mesin waktu yang pernah tercipta di dunia', 'kemustahilan yang menjadi nyata', dan yang lainnya.

Jeno pun memilih untuk melewati barisan buku-buku itu dan mencari buku lain untuk dibacanya. Sampai akhirnya, ia menemukan buku tentang seorang bisexual.

•♪

Buku itu bercerita tentang seorang pria yang menemukan cinta pertamanya di bangku SMP, namun ia sangat merasa bersalah pada pacarnya itu setelah menyadari bahwa dia adalah seorang bisexual dan menyukai sahabat dekatnya.

Lalu pria itu terjebak dalam 2 pilihan di hatinya, ia takut menyakiti hati kekasihnya dan di cemooh karena menyukai seorang pria, namun di sisi lain ia juga tidak bisa membohongi dirinya sendiri kaau dia benar-benar menyukai pria itu.

Lalu ia merasa, jika cinta pertamanya itu tidak bisa menjadi cinta terakhirnya, maka mungkin ia akan mencintai orang lain lagi dan lagi dan tidak bisa benar-benar memilih seseorang di hatinya. Pria itu, ia merasa takut akan menyakiti hati banyak orang nantinya.

Lalu ia memutuskan untuk meninggalkan keduanya. Sang kekasih juga sahabat dekatnya, menahan gelora di hatinya berkali-kali saat ia merasakan itu pada seorang pria. Pria itu memutuskan untuk pergi sejauh mungkin dari sang kekasih juga sahabatnya, berharap tidak menyakiti siapapun dengan menahan perasaannya sendiri.

Mengubur dirinya yang dulu dan berubah total menjadi dirinya untuk masa depan. Namun, semuanya justru membuat lebih dan lebih merasa sakit, menahan perasaannya benar-benar membuat hatinya sangat sakit dan berujung depresi karena terus membohongi dirinya bahwa ia tak akan menyukai siapapun lagi.

Pria itu membohongi dirinya sendiri bahwa selama ini semua rasa yang ia alami terhadap seseorang hanyalah sebuah rasa penasaran dan ketertarikan yang tak nyata. Sehingga lama kelamaan dia mulai stress karena terus menerus memikirkannya.

Obat tidur dan obat penenang yang ia dapat setelah ke psikiater selalu menemani setiap harinya sambil terus berharap bahwa suatu hari ia akan benar-benar menemukan seseorang yang menjadi cinta terakhirnya.

Di akhir, sang penulis menuliskan catatan untuk para pembacanya.

"Halo semuanya, aku hanya akan menyampaikan beberapa hal disini.

Aku menulis buku ini setelah mengingat kisahku sendiri, aku adalah seorang bisexual yang mencari tempat dimana orang-orang sekitar ku bisa menerimaku apa adanya dengan diriku yang sekarang maupun diriku yang dulu.

Pengalamanku tidak seburuk seperti yang diceritakan kok, hanya saja ketakutanku akan cinta membuat aku tidak bisa menemukan cinta yang benar-benar aku cari.

Dan seperti tokoh di dalam cerita ini, aku berharap menemukan seseorang yang benar-benar akan menjadi cinta terakhirku nantinya, Terima kasih."

Membaca tulisan itu, Jeno jadi mengingat perkataan Eric bahwa Mark yang merupakan seorang bisexual. Membuat Jeno, ingin belajar lebih banyak hal lagi tentang Mark.

•♪

Ini chapter gajelas banget maaf, ini bahkan udah di edit tapi tetep gajelas dan yang sebelumnya lebih gajelas lagi.

Jangan kaget kalau misal ga nyambung sama kelanjutan ceritanya ya 😭

Follow Leon_Axher
31-03-2023

Music is Love • NoMarkWhere stories live. Discover now