♡# 1.7

129 13 0
                                    

Hari-hari pun telah berlalu, tak terasa lagi lusa adalah hari dimana Jeno dan Mark akan menunjukkan hasil usaha yang telah mereka lakukan selama ini.

Gugup? Tentu saja, keduanya sudah pasti merasakan perasaan itu, namun mereka yakin bahwa usaha tak akan mengkhianati hasil.

Di sinilah mereka sekarang. Seperti biasa, ruang latihan yang selalu mereka gunakan, dimana lagi jika bukan studio pribadi milik Mark?

Jeno entah untuk yang kesekian kalinya ia mengetes vokalnya yang di awasi oleh Mark. Mark mendengarkan dengan fokus saat Jeno bernyanyi dan memastikan apakah ada kesalahan atau tidaknya pada Jeno.

 Mark mendengarkan dengan fokus saat Jeno bernyanyi dan memastikan apakah ada kesalahan atau tidaknya pada Jeno

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Jeno pun selesai dengan bagiannya, Mark langsung bertepuk tangan sambil tersenyum sebagai tanda apresiasinya. "Keren banget, Jen" ucapnya lalu menunjukkan dua jempol.

"Makasih" balas Jeno seadanya lalu mengambil minum karena dirasa tenggorokannya mulai kering setelah bernyanyi.

"Sekarang giliran gue, ya?" Tanya Mark lalu mengambil kertas lirik yang ia taruh di meja lalu melihat baik-baik kertas itu.

"Iya, kak" jawab Jeno.

Mark pun menaruh kertas itu, ia mulai bersiap untuk bernyanyi juga Jeno yang bersiap untuk mendengarkan. Mark pun mengambil nafas dan mulai bernyanyi dengan mata terpejam agar ia bisa benar-benar menikmati dan menghayati lagunya. Jeno pun juga ikut menikmatinya karena melihat bagaimana Mark melakukannya dengan sedikit menggerakkan bahu dan kepalanya sesuai irama. Itu menggemaskan, menurut Jeno.

Jeno terus tersenyum sambil mendengarkan nyanyian Mark juga memperhatikan bagaimana pria itu bernyanyi.

Mark pun memutuskan untuk membuka matanya, betapa terkejutnya ia saat melihat Jeno yang fokus memandang ke arahnya dengan senyuman manis khas pria itu.

Mark merasa degup jantungnya berdetak sangat cepat sekarang, entah kenapa tatapan Jeno terasa sangat.. tampan (?)

Mark salah tingkah, telinga nya mulai memerah dan ia menundukkan kepalanya karena malu di tatap terus menerus oleh Jeno. Sampai akhirnya pun ia selesai dengan bagiannya dan langsung di tepuk tangani oleh Jeno dengan semangat. "always cool, kak Mark" pujinya pada Mark.

"Thanks" ucap Mark, namun ia masih menundukkan kepalanya.

Jeno pun terheran dengan tingkah Mark. "Kak, are you okay?" Tanya Jeno memastikan.

"Yea, I'm okay" balas Mark.

Jeno pun mendekat ke arah Mark untuk memastikan bahwa pria itu baik-baik saja, tapi Mark justru berusaha semakin menjauh, Jeno yang heran pun memutuskan untuk melihat Mark dari bawah agar bisa melihat wajah pria itu.

"Haha, kak, Lo lagi salting?" Tanya Jeno setelah melihat rona merah pada wajah Mark yang menjalar hingga telinga. Tanpa di duga di balas anggukan oleh Mark sebagai jawaban.

Music is Love • NoMarkDonde viven las historias. Descúbrelo ahora