Part 45. Berjanji (Erick & Niel)

777 82 86
                                    

Sorry for typo:)

꧁Happy Reading꧂
.
.
.

"Terkadang yang membuat masalah semakin rumit adalah diri sendiri."

-Author GITBC-

Erick memasuki mansion Daniel dengan santai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Erick memasuki mansion Daniel dengan santai. Saat melihat Erick, sontak seluruh pelayan yang sedang bekerja membungkuk hormat padanya.

"Selamat datang, Tuan Muda Erick."

Erick tersenyum hangat ke arah seluruh pelayan. Kemudian, pandangannya menelisik wajah pelayan yang bekerja di mansion ini. Alisnya terangkat ke atas.

"Bi Ira mana?" tanyanya dengan suara berat khas miliknya.

Salah satu pelayan muda mengangkat wajahnya lalu menjawab. "Bibi sedang memasak sarapan untuk Tuan Muda Niel dan juga Tuan Muda Vano."

Erick mengangguk mengerti. "Bisa panggil 'kan Bi Ira ke sini sebentar? Ada yang ingin saya katakan padanya."

Pelayan muda itu mengangguk mengerti, lalu membawa langkahnya pergi dari hadapan Erick untuk menuju dapur.

Sembari menunggu Bi Ira datang, Erick bersedekap dada lalu menatap ke sekeliling ruangan mansion ini dengan tatapan datarnya.

"Em, gue baru sadar ternyata banyak yang berubah dari rumah ini." Gumamnya.

Saat tengah asik bergumam tiba-tiba Bi Ira datang dengan tergesa-gesa. Sebelum berkata, Bi Ira membungkuk hormat. "Lama sudah tidak bertemu, Tuan Muda Erick." Katanya.

Erick menoleh lalu tersenyum. "Jangan terlalu formal, Bi."

"Aku nggak mau basa-basi di sini, aku mau bilang sesuatu sama Bibi sekarang." Erick menatap serius ke arah Bi Ira. "Tolong, jaga kesehatan Niel waktu aku nggak ada di sini ya, Bi?"

Bi Ira mengernyitkan alisnya bingung. "Tanpa Tuan Muda bilang pun, saya akan tetap menjaga Tuan Muda Niel layaknya cucu saya sendiri." Erick tersenyum mendengarnya.

"Tapi kenapa Tuan Muda tiba-tiba ngomong seperti ini? Apakah ada sesuatu yang belum saya ketahui?" tanya Bi Ira pada Erick dengan tatapan mata yang menuntut sebuah jawaban.

Erick mendesah lesu setelah mendengar pertanyaan Bi Ira. "Iya, ada sesuatu yang belum Bibi tau."

"Maaf, jika saya lancang. Tapi, bisakah Tuan Muda memberitahukan sesuatu itu pada saya?"

Going Is The Best Choice [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang