Part 48. Kenangan Berlalu

701 86 45
                                    

Sorry for typo:)

꧁Happy Reading꧂
.
.
.

"Setiap anak di dunia ini pantas untuk merasa bahagia. Berbahagialah, manis."

-Nathaniel Jovardan Valendra-

Maaf baru bisa up sekarang, Bestie

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maaf baru bisa up sekarang, Bestie.

Empat bulan sudah berlalu, kini hanya menyisakan kenangan-kenangan indah di dalamnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Empat bulan sudah berlalu, kini hanya menyisakan kenangan-kenangan indah di dalamnya. Kenangan buruk? Lebih baik lupakan saja dan jadikan sebagai pembelajaran berharga saat di masa depan.

Waktu berlalu dengan meninggalkan kenangan indah di dalamnya, namun kisah cinta sepasang kekasih tidak akan pernah berlalu sampai kapan pun.

Selama empat bulan terakhir, ada banyak hal yang terjadi di kehidupan Niel. Dan kondisi Niel dalam  satu bulan terakhir ini terus memburuk. Namun karena adanya pil obat tersebut, Niel bisa bertahan sedikit lebih lama lagi di dunia ini.

"Udah minum obat, Kak?" tanya Vano saat melihat Niel berjalan melewati dirinya begitu saja.

Tanpa menoleh atau pun menghentikan langkahnya, Niel menyahut dengan deheman. "Hm,"

"Di sekolah nanti lo jangan sampai kecapean. Hati-hati waktu di jalan, pokoknya jangan kebutan. Dan, jangan sampai lo makan makanan yang di dalamnya di campur sama MSG!" ucap Vano tegas memperingati Niel.

Niel memutar mata malas, lalu berbalik dan menatap ke arah Vano. "Lo pikir gue anak kecil sampai perlu diingatin beberapa kayak gitu, hah?" sahut Niel.

Vano menghela napas berat, lalu mendekat ke arah saudara tirinya tersebut. "Tiga bulan lagi lo bakal dioperasi, Kak. Lo harus pinter jaga kesehatan diri lo sendiri sebelum hari H-nya. Gue nggak mau lo drop kayak empat hari yang lalu, makanya gue ingatin lo terus." Jeda. "Gue kayak gini sama lo karna gue peduli dan nggak mau lo kenapa-napa lagi. Lo udah gue anggap sebagai saudara kandung sendiri, Kak. Ya ... walaupun kita nggak sedarah." Vano mengakhiri kalimatnya dengan kekehan kecil.

Going Is The Best Choice [END] ✅Where stories live. Discover now