Pertemuan (Malam 3)

1.6K 423 38
                                    

Alberu mengerutkan keningnya saat melihat Cale yang baru saja muncul didalam ruangannya, pesta baru saja selesai dan Alberu baru memasuki ruang kerjanya.

10 menit kemudian datanglah Cale dengan ketiga anaknya.

Seperti biasa, Alberu akan menyuruh salah satu dark elf yang selalu mengawasi ruang kerjanya untuk mengambilkan kue, menyamar sebagai pelayan.

"Apakah ada sesuatu yang baik terjadi?"

Entah dia salah lihat atau salah memahami, nampaknya raut wajah Cale terlihat seperti sedang senang atau setidaknya tampak sangat menikmati sesuatu. Pertanyaannya adalah..

Apa yang sampai membuatnya seperti itu?

Pertanyaan ini bukan 'Siapa' melainkan 'Apa', karena Alberu tidak akan percaya jika Cale terlihat seperti itu setelah bertemu seseorang. Maksudnya.. memangnya ada orang yang bisa membuat Cale terlihat senang seperti itu?

Seingatnya hanyalah uang, makanan manis dan barang gratis yang bisa membuatnya seperti itu, tentu saja selain anak-anaknya.

Raon yang mendengarkan pertanyaan Alberu segera berseru, "Itu karena--" lalu dia segera menutup mulutnya sendiri. Saat Candace baru saja pergi, Cale mengatakan sesuatu kepada On, Hong dan Raon.

"Jangan beritahu yang lain tentang Nona Candace, apa kalian paham?"

Raon baru saja tadi akan mengatakan 'Itu karena Candace!', On dan Hong segera mengelus dada mereka. Untung saja dongsaeng mereka tidak keceplosan.

Cale segera menepuk kepala Raon dan menjawab pertanyaan Alberu.

"Tidak ada, Yang mulia."

"Benar--"

"Tidak ada^‿^"

'Lihatlah bajingan ini.'

Dia memperlakukan calon kaisar seperti ini.

Alberu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Sepertinya hanya Cale yang akan memperlakukan Kaisar masa depan seperti ini. Ingatlah dia, bajingan gila. Bajingan gila yang beruntung.

Kemudian 4 orang itu segera menyantap kue kering yang baru saja datang. Mereka dengan santai membawa piring itu pergi setelah melambaikan tangan👋 ke Alberu dengan kue di mulut mereka.

(Cale : Bye bitc--
Engga engga🙏🏼😭)

Alberu hanya bisa menghela napas panjang melihat dimana Cale dan anak-anaknya menghilang.

"Serius?"

Bahkan sampai piring pun mereka doyan?

...

"Kami akan ikutt!"

"Benar!"

"Anda yakin akan melakukannya?"

Tiga suara terdengar dari belakangnya, Candace mendengarkan seraya memakai tudung, jaga-jaga mengingat dia sedang menyelinap. Ke istana. Kekaisaran.

"Hahh... Aku hanya sebentar."

"Kami akan tetap ikuttt!"

"Aku mau ikut Mama!"

Candace hanya bisa menghela napas dan melihat ke arah manusia lain selain dirinya, Seira, pelayannya yang paling setia, berharap mendapatkan bantuan. Sayangnya Seira terlihat tidak akan bergerak untuk membantu.

Sepertinya dia setuju soal permintaan anak-anak.

"Filio, Fiona."

Mendengar nama mereka dipanggil, kedua rubah yang sedari tadi menggeret gaun Candace berhenti dan mendongak.

"Mama..."

Rengek mereka, tau jika permintaan mereka untuk ikut ditolak. Namun mereka selalu punya 1001 cara untuk meyakinkan Mama mereka. Bagaimana pun, keduanya adalah rubah. Hewan terlicik dengan segudang cara.

"Kalau Mama pergi sendiri, nanti Mama pulangnya lama."

"Nanti Mama nggak ada yang jagain kalau terjadi sesuatu."

"Sudah lama kita nggak keluar bersama kan, Mama?"

"Kami sejak kemarin selalu tidur sendirian, kami pengen sama Mama lebih lama juga."

"Mama.."

"Tolong bawa kami ya.."

Candace menepuk dahinya. Sial. Dia tidak tahan dengan keimutan kedua anaknya. Hahh... Candace mengambil kedua rubah itu ke tangannya. Sekarang mereka sudah lebih berat, mengingat yang satu sudah berumur 14, yang satu 12 tahun.

Aigooooooooo....

"Kalian makin berat ya."

"Kita kan makan banyak, Mama! Nggak kayak Mama yang lebih mentingin tidur daripada makan!"

JLEB

"Lagian kami makan banyak sayur, makanya kami kuat dan besar! Nggak kayak Mama!"

JLEB

Candace merasakan ada dua anak panah menusuk hatinya. Dia terasa JLEB karena perkataan Filio dan Fiona. Sementara Seira hanya terbatuk menahan dirinya untuk tidak tertawa.

Hanya Filio dan Fiona yang bisa membuat Candace tersindir seperti itu. Biasanya Candace adalah tipe orang yang tidak memperdulikan komentar orang lain atas dirinya, namun jika Filio dan Fiona yang melakukannya..

'Dia akan terdiam.'

Semuanya selalu mengenai hati kecilnya.

'Sudah saya bilang untuk mengurangi program tidur cantik dan makan sayur, salahnya sendiri nggak mau nurut.'

Jadi disindir sama anak kecil kan.

Anaknya lagi.

Hahahaha.

Candace kemudian melihat ke arah Filio dan Fiona yang meletakkan kedua tangan mereka di bahu. "Kalian ingat untuk tidak boleh nakal ya."

"Ya, Mama!"

Bagus.

Mendengar jawaban Filio dan fiona, Candace tersenyum. Namun didalam hati dia masih sedikit khawatir. Kedua anaknya adalah rubah, mereka berdua adalah spesial pencari masalah. Saat mereka melihat masalah, antara mereka akan membantu menyelesaikannya, atau malah membuatnya menjadi lebih besar.

Dan juga..

'On dan Hong adalah kucing. Filio dan Fiona adalah rubah. Aku tidak tau bagaimana reaksi rubah dan kucing saat bertemu.'

Rubah termasuk dalam jenis biologi canidae (jenis anjing), fakta umum kucing dan anjing tidak akur. Namun fakta lain jika kucing dan Rubah memiliki satu musuh yang sama yaitu anjing.

'Ya.. lagipula hanya sebentar saja, dan juga tidak akan ada masalah yang terjadi.. kan?'

Sayangnya tidak seperti yang diharapkan oleh Candace, kedua anaknya dan kedua anak Cale akan menyebabkan masalah. Masalah besar jika kau tanya.

'Ayo kita hancurkan laki-laki yang dilihat oleh Mama!'

Filio dan Fiona bertekad, mereka ingat saat kemarin Mama mereka pulang, membawa jas laki-laki. Mereka tidak suka ada laki-laki yang mendekati Mama mereka. Mereka trauma melihat Mama mereka terus disakiti oleh laki-laki.

Mereka mungkin akan mencakar habis wajah laki-laki yang sedang dekat dengan Mama mereka, Cale.

'Mama cuma punya kami!'

Jika saja Candace tau apa yang dipikirkan kedua anaknya tentang akan menghancurkan Cale, menghancurkan wajah tampannya, dia pasti akan meninggalkan Filio dan Fiona pada Seira.

Sementara itu Cale yang baru saja bersiap-siap untuk bertemu dengan Candace segera memegangi wajahnya. On yang melihat tingkah Cale segera bertanya.

"Papa, ada apa?"

"Tidak ada apa-apa.."

'Kenapa aku merasa wajahku akan dalam bahaya?'

The Lazy Lady [ TOTCF Cale x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang