Kita pergi (bagian 1)

1.5K 393 20
                                    

Mengabaikan dua pasang anak yang saling melihat satu sama lain dan hanya diam, Candace menatap Cale. "Selamat malam, Tuan muda Cale."

"Malam, Nona Candace."

Filio dan Fiona berhenti berbicara dengan On dan Hong, mereka berdua melirik manusia yang sedang berbicara dengan Mama mereka. Rambut merah dengan mata cokelat kemerahan, tak diragukan lagi.

Filio dan Fiona mengingat seluruh cerita mengenai manusia itu. Cale Henituse.

Sang pahlawan.

Sebagai anak-anak, mereka sangat menyukai cerita kepahlawanan, kebaikan yang menang melawan kejahatan. Terutama cerita tentang petualangan Cale Henituse, yang dulunya memiliki julukan sampah, memimpin perang sebagai komandan dan ahli strategis.

Cale Henituse berhasil mengalahkan musuh, White Star, bahkan mengalahkan dewa. Dia sangat diagung-agungkan, Filio dan Fiona mengingat salah satu pembicaraan orang-orang saat mereka sedang berjalan-jalan dengan Seira.

Cale Henituse bahkan dianggap dan disebut-sebut sebagai kesayangan dewa, dewa kematian, dewa matahari, dewa perang, sangat menyukainya dan mempercayakan dunia ini kepada Cale.

Cale Henituse.

Legenda yang tidak akan bisa terlihat lagi.

Filio dan Fiona memang menyukai ceritanya, namun melihat orangnya yang ternyata malah seorang yang dekat dengan Mama mereka, Filio dan Fiona tetap memilih untuk mencakar Cale.

Bagi mereka Mama mereka sangat penting, mereka tidak ingin Mama mereka disakiti lagi.

Caranya adalah mencegah Mama dekat dengan laki-laki lain yang asing. Cale Henituse memang tidak asing bagi Filio dan Fiona mengingat mereka berdua membaca banyak buku dan mendengarkan cerita kehebatan seorang Cale Henituse.

Namun mereka hanya MENDENGAR atau MEMBACA.

Filio dan Fiona ingat ajaran dari Mamanya, untuk tidak menilai buku dari sampulnya. Anggap saja Filio dan Fiona mengenal Cale dari sampulnya, nggak tau gimana dalamnya.

Mereka menatap intens Cale, yang ditatap pun merasakannya dan menoleh. Candace yang melihat Filio dan Fiona menatap Cale, segera menyuruh kedua anaknya untuk memperkenalkan diri.

Filio sebagai saudara tertua memahami kode mata dari Mamanya, mendekati Cale. Fiona mengikuti Oppa-nya. On dan Hong tetap ditempat mereka diam melihat ke Fiona dan Filio. Raon turun dan duduk di tanah bersama Hyung dan Noona nya.

"Mereka berdua anak saya, Tuan muda Cale."

Oh?

Cale segera berjongkok menatap kedua pasang mata berwarna biru itu. 'Mereka anaknya Nona Candace?' melihat kedua rubah bersaudara itu mengingatkan Cale akan pertemuan pertamanya dengan On dan Hong.

Filio duduk menatap Cale.

"Halo, nama saya Filio."

Gantian Fiona.

"Hai! Saya Fiona!"

Mereka berdua tersenyum dengan sangat manis.

"Senang bertemu dengan anda, Tuan Cale!( ^▽^ )"

Mendengar mereka berdua memperkenalkan diri dengan sangat sopan dan bersahabat, Cale tersenyum balik. Dia tersenyum sopan. "Halo juga untuk kalian."

Pemandangan yang sangat manis, dengan seorang pria tampan tersenyum ke kedua rubah imut yang juga tersenyum. On menatap ke kedua rubah itu dan tersenyum.

'Mereka terlihat ramah dan baik, Filio dan Fiona, mungkin kita bisa berteman.'

Sepertinya Filio dan Fiona sama seperti mereka, mutan.

The Lazy Lady [ TOTCF Cale x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang