ZARA (END)

20. Selingkuhan ayah Putra

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
💛

✨✨✨

"Mas, kamu kapan cerai sama istri kamu itu" Ucap perempuan itu.

"Kamu sabar dulu sayang, secepatnya juga aku bakal cerai sama dia" Balas nya

"Kapan? Aku capek loh harus sembunyi kalo kita ketemuan. Kamu gak kasian sama Amel mas?"

"Iya, aku bakal ceraikan dia seperti yang kamu mau" Ucapnya

"Oh iya, anak kamu gimana mas keadaan nya?" Tanya perempuan itu yang berada disamping laki-laki itu sambil memeluk nya

"Putra?"

"Bukan, yang perempuan sayang"

Mereka adalah ayahnya Putra bersama perempuan lain. "Zara maksud kamu?" Tanya ayah Putra

"Iya, mas"

"Kamu ngapain nanya keadaan dia?" Tanya ayahnya Putra, aneh kenapa cewek yang berada di sampingnya ini menanyakan Zara

"Aku cuman mau tau keadaan dia" jawabnya

"Dia bukan anak kandung aku, jadi aku gak peduli keadaan dia"

"Mah, pah" panggil seorang anak perempuan

Kedua orang tua itu menoleh ke arah cewek itu, "sini cantik" titah ayah Putra

"Pah, aku mau pindah sekolah di SMA Taruna Bangsa boleh?" Tanya ank perempuan itu

"Boleh sayang, emang kenapa kamu mau pindah?" Tanya ayah Putra

"Aku bosan pah" jawab nya

"Yaudah kalo gitu biar mamah sama papah yang ngurusin surat pindah kamu sayang" jawab cewek itu

"Benar mah?" Tanya cewek yang bernama Amel

"Iya sayang, yaudah kamu istirahat gih" ucap ayah Putra

Amel mengangguk dan ia mencium pipi kedua orang tua itu setelah itu ia berjalan ke kamarnya.

~~~

Pagi ini entah kenapa, Zara ingin sekali mengantarkan Dhafi ke sekolah padahal Dhafi bisa sendiri ke sekolah.

Namun bumil satu ini tetep maksa Dhafi agar mengantarkan Dhafi sekolah, namun bukan Zara aja yang mengantarkan Dhafi ke sekolah.

Mommy dan Daddy nya pun ikut, ini semua paksaan Zara. "Ayo kita berangkat" Ucap Zara yang semangat

Mereka semua masuk kedalam mobil milik Daddy Dhafi, Zara senang sekali mengantarkan Dhafi ke sekolah.

"Kenapa harus di antar sih, padahal Dhafi bisa berangkat sendiri" gumam Dhafi yang sedikit kesal

"Ini kemauan bumil loh, yakin kamu nolak? Kalo nolak Daddy turunin disini ya?" Ucap Daddy yang mendengar gumamnya Dhafi

"Kalo aku turun, kesekolah naik apa?" Tanya Dhafi

"Jalan kaki"