31. Tanggu jawab atau tidak?

6K 268 7
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
💛

✨✨✨✨✨✨

Mereka berdua menunggu dokter yang sedang menangani Zara di dalam, setelah 10 menit dokter tersebut keluar.

"Dok, gimana keadaan adik saya?" Tanya Putra.

"Tolong jangan biarkan pasien stress, karena itu bisa membahayakan kandungan nya" Ucap Dokter tersebut.

"Iya dok" jawab Putra.

"Kita boleh masuk kan dok?" Tanya Dhafi.

"Boleh, tapi jangan mengganggu pasien ya" Ucap Dokter.

"Kalo gitu saya permisi" sambung Dokter tersebut.

Putra dan Dhafi masuk kedalam ruangan Zara, mereka melihat Zara yang tengah berbaring di atas kasur itu.

Saat mereka mendekati ranjang Zara, jari Zara bergerak dan kelopak mata perlahan kebuka.

"A-abang" lirih Zara.

"Ada yang sakit?" Tanya Putra lembut.

"Haus" Ucap Zara.

Putra mengambil minum yang berada di samping Zara, dan ia ngasih minum tersebut ke Zara.

Zara minum air itu dan ia meminta bantuan ke Putra untuk duduk. "Anak aku nggak apa-apa kan bang?" Ucap Zara yang sambil mengelus perut dirinya.

"Nggak sayang, kamu jangan kaya gitu lagi ya. Takut nanti janin kamu kenapa-kenapa lagi" Ucap Putra yang khawatir.

"Iya bang" Ucap Zara dengan tersenyum.

"Lo istirahat dulu" Ucap Dhafi yang lembut.

"Engak kak, aku mau pulang ke apartemen Abang aja" Zara menggoyang lengan Putra.

"Tapi kamu belum sehat banget loh" Ucap Putra.

"Bang.." rengek Zara.

"Yaudah boleh pulang, gua tanya dokter dulu" Ucap Dhafi yang langsung keluar dari ruangan tersebut.

~~

Di rumah kedua orang tua Rival.

Rival masuk ke dalam rumah yang dengan keadaan mukanya bank belur akibat pukulan dari Putra, Mamah Rival melihat anaknya bonyok ia menghampiri Rival.

"Kamu kenapa bisa begini sayang?" Tanya Mamah Rival.

"Tadi Rival nolongin nenek yang mau di jambret mah" ucap Rival berbohong.

"Ya Ampun, tunggu sebentar. Mamah mau ambil kotak P3k dulu" Ucap mamah Rival yang langsung Kotak P3k.

Mamah Rival kembali lagi dengan membawa kotak P3k, Mamah Rival langsung mengobati muka Rival dengan hati-hati takut anaknya kesakitan.

"Ssh, pelan-pelan mah perih" Ucap Rival.

"Iya" jawab Mamah Rival.

Setelah lima belas menit Mamah nya obati Rival akhirnya selesai, Mamah nya menyimpan kotak tersebut dan menatap anaknya.

"Kok kamu bisa kena pukul gini? Gimana ceritanya?" Tanya Mamah Rival.

"Ya, bisa, kan Rival berantem mah" Ucap Rival yang di angguki oleh Mamah nya.

Rival menatap Mamahnya ia ingin mengatakan sesuatu, "Mah" panggil Rival.

"Iya sayang?" Tanya Mamah Rival.

"Em..kalo misalnya Rival menghamili Perempuan, gimana mah?" Tanya Rival.

"Kalo kamu menghamili Perempuan? Mamah kirim kamu ke London, kamu tinggal di rumah rumah Oma dan opa kamu disana" Ucap Mamah Rival.

ZARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang