22: The Truth

8.9K 696 37
                                    

Makasih buat doa dan saran" obat sakit giginya 😁

Selamat membaca 💙

***

Gangguan makanku semakin memburuk. Kata Mama keluhanku ini adalah morning sickness yang biasa dialami oleh ibu hamil. Mama juga bilang usiaku yang masih 18 tahun juga memperparah rasa mualku setelah mengkonsumsi sesuatu.

2 Minggu yang lalu Mas Rimba menepati janjinya untuk menemaniku ke dokter obgyn. Mas Rimba juga memberitahu Aurora sehingga dia bisa menemaniku dalam masa sulit ini.

"Aku nggak tahu bagaimana harus bereaksi." Aurora memelukku begitu erat saat ia datang ke rumah. Aku sangat memahami posisinya yang sulit, dan rasa terkejutnya terhadap kehamilanku yang begitu mendadak. Apalagi dia datang membawa surat d.o dari sekolah untukku, dia menangis bermenit-menit di kamarku. Bu Sheila sudah memberitahuku tentang pengeluaranku dari sekolah dan beliau sangat menyayangkan keputusan ini dan berjanji akan sering menjengukku.

Dan hari ini akhirnya tiba, saat dimana kami semua akan memastikan Mas Rimba benar ayah dari bayi dalam kandunganku atau bukan.

"Sudah siap?" Tanya Mama. Setelah Mas Rimba datang kembali dan bicara dengan kedua orangtuaku, Mama jadi lebih tenang dan lebih perhatian padaku. Entah apa yang dikatakan Mas Rimba, tapi aku sangat bersyukur Mama tidak meninggalkanku sendiri.

"Sudah." Jawabku. Aku membuntuti Mama masuk ke dalam mobil. Kami berangkat ke rumah sakit di mana Mas Rimba sudah lebih dulu ada di sana, menunggu kedatangan kami.

From. Mas Rimba

Saya sudah lihat hasilnya.

Jantungku berdegup kencang membaca pesan Mas Rimba.

To. Mas Rimba

Gimana hasilnya?

From. Mas Rimba

Nanti kamu juga kamu tahu.

Mas Rimba ngeselin.

Aku membuang pandangan ke arah jalanan yang sangat ramai, membuat mobil kami berjalan begitu lamban.

"Kenapa?" Tanya Mama, menyadari kegelisahanku.

"Mas Rimba sudah tahu hasilnya."

"Hasilnya apa?"

"Mas Rimba nggak mau ngasih tahu." Mama langsung cemberut mendengar jawabanku.

"Maafin Vio ya Ma.." Katalu lirih sambil memeluk Mama dari samping. Mama balas mengusap kepalaku lembut.

Sepuluh menit kemudian akhirnya kami sampai di rumah sakit yang menyediakan layanan tes DNA. Saat periksa kandungan dua Minggu lalu, dokter mengatakan usia kandunganku sudah 11 Minggu, dan untungnya itu adalah usia yang baik untuk pengecekan DNA untuk bayi yang masih ada di dalam kandungan. Karena itu, tanpa pikir panjang Mas Rimba ingin melakukan pengecekan itu, sekaligus ingin memeriksa kondisi bayiku, berhubung aku hamil di usia yang cukup muda.

Butuh waktu 14 hari untuk mendapatkan hasilnya. Dan hari ini aku akan mengetahui jawaban dari rasa penasaran kami semua.

Di lobby rumah sakit Mas Rimba dan Aurora sedang menungguku. Mereka langsung berdiri saat melihatku dan Mama mendekat.

"Bagaimana hasilnya?" Tanya Mama langsung.

"Sebaiknya tante dan Violetta langsung bertemu dengan dokter supaya lebih jelas." Jawab Mas Rimba kalem. Aurora langsung menggamit lenganku, ekspresinya terlihat sedang khawatir.

Terdampar (END)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ