Chapter 02

776 111 24
                                    

Mansion Zhang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mansion Zhang

Satu Tahun Sebelumnya

Apakah kau percaya akan adanya anugerah dan juga kutukan?

Apakah keunikan yang diwariskan padaku adalah sebuah anugerah ataukah kutukan?

Aku tidak tahu.

Yang pasti, jangan pernah mengolok-olok anugerah atau kutukan. Mereka lebih nyata dari yang kau bayangkan.

~~~~~~

Benang berwarna merah muncul dari berbagai arah, berputar-putar, kusut, membentuk lingkaran di sekitarnya. Seolah ingin saling mengikat pada benang-benangnya yang tersimpul.

"Apa ini?" gumam Zhang Qiling dalam kekosongan pikiran.

Merah cemerlang meledak seperti kembang api. Dia belum pernah melihat benang kusut sebanyak ini tanpa objek terikat yang jelas.

"Ini benang merah takdir," suara pamannya, Zhang Rishan, terdengar santai, caranya memberitahu seakan meremehkan dan juga lirikannya yang dingin menjengkelkan. Pria itu duduk di sofa besar dalam kamar Zhang Qiling, di samping satu meja kopi. Menonton ponakannya yang berdiri bingung di tengah ruangan dikelilingi benang-benang bercahaya merah yang memencar.

"Apa gunanya ini? Kenapa kau menunjukkannya padaku?" Zhang Qiling tidak paham.

"Ini bakat unik yang diwariskan kakekmu. Seharusnya kau bisa melihatnya sejak kecil, tapi sebelum kematian menjemput, dia memberitahuku untuk tidak membuka penglihatanmu sebelum kau berusia dua puluh. Ketika kau berada di keramaian, kau akan melihat lebih banyak. Benang merah terikat di antara pergelangan, dan terjalin di hati mereka."

Benang merah melambangkan ikatan satu pasangan. Omong kosong apa ini? Zhang Qiling mendengus tidak yakin. Mengapa dia harus peduli akan ikatan benang merah di antara orang lain.

"Apa perlunya memiliki kemampuan aneh semacam ini?" ia melempar tatapan menantang pada sang paman. Pria itu berusia paruh baya dengan penampilan yang selalu anggun dan berkelas seakan-akan dia seorang CEO. Padahal kenyataannya, dia hanya seorang pemilik bar dan niteclub, dan mansion besar ini adalah warisan dari pendahulu mereka.

"Tentu saja seseorang perlu memilikinya. Itu hal gaib yang tidak semua orang bisa melihat. Bayangkan, jika dua orang berjodoh kebetulan berada di dekatmu. Hanya dewa dan kau yang tahu. Hati manusia sangat gelap dan misterius. Terkadang penuh dengan kebencian. mereka bisa berbohong di wajah mereka, di senyum mereka, tetapi mereka tidak pernah bisa berbohong padamu."

𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 (𝐏𝐢𝐧𝐠𝐱𝐢𝐞) Where stories live. Discover now