Extra Chapter

278 21 26
                                    

Your first love isn't always the first person you kiss, or the first person you date

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Your first love isn't always the first person you kiss, or the first person you date. Your first love is the person you will always compare everyone to.
The person that you will never truly get over, even when you've convinced yourself you have moved on.

💜💜💜

Rekahnya matahari dari balik danau sering kali menyeret Zhang Qiling pada bayangan mimpi indah di masa kecil. Dari permukaan air danau dan barisan cemara di sekitarnya, ia menikmati keindahan yang gemerlap seindah wajah kekasihnya. Pagi ini, pemandangan itu sama memukaunya dengan hari-hari sebelumnya. Tapi kali ini, ia tak sendiri.

Ketika cahaya matahari memenuhi ruangan, mengusik Zhang Qiling dari tidur nyenyak hingga terjaga, ia membuka mata dan masih tetap berbaring untuk waktu yang lama. Ini pagi yang indah di akhir musim gugur. Saat ia menoleh ke samping, pemandangan indah menyambutnya.

Wu Xie masih tertidur lelap dengan tubuh menghadapnya dan Zhang Qiling memiliki kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menikmati rona wajahnya selagi tidur. Wajah yang lembut, pucat, muda dan damai dalam mimpinya. Nafasnya hening namun teratur, dan rambutnya yang hitam berkilau nampak berantakan. Bagaimana seseorang bisa terlihat seindah ini?

Zhang Qiling menggelengkan kepala, terlalu banyak yang dipikirkan. Wajah Wu Xie adalah penjelmaan masa kecilnya. Saat memandangi dan menelusuri garis rahangnya, terlintas dalam benaknya betapa waktu melesat cepat. Seperti baru kemarin saat ia mengejar dan memeluk tubuh Wu Xie kecil di tengah jalan raya dan nyaris disambar truk yang melaju cepat. Kini rasa cintanya pada Wu Xie bahkan lebih kuat dari sebelumnya. Melihat wajah dan senyumnya, ia merasa seolah melaju ke tempat yang tidak akan pernah melahirkan penyesalan, tanpa kenangan yang menyedihkan.

Zhang Qiling bisa saja menatapnya sepanjang hari tapi ia punya kebutuhan ke kamar mandi dan membuat kopi. Sambil menurunkan kaki dari tempat tidur, ia memungut kemeja putih di lantai dan mengenakannya. Ada kemeja lain yang tergeletak mengenaskan di lantai, ini adalah pemandangan biasa dari sisa malam panjang yang panas dalam kehidupan percintaan mereka yang baru saja memulai kisah baru dan segar.

Dia berjalan ke kamar mandi, keluar lima belas menit kemudian. Dia melihat bahwa Wu Xie masih tidur. Jadi ia memutus meninggalkannya tanpa diganggu. Merasa lapar, Zhang Qiling keluar kamar menuju dapur, menyiapkan dua cangkir kopi panas dan menggunakan bahan yang ada, ia membuat dua porsi sandwich dengan mentega, extra daging asap dan keju. Tidak spektakuler. Tapi aromanya menggiurkan, mengingatkan Zhang Qiling pada aroma di restoran klasik western.

Dia tersenyum pada hasil kerjanya, berjalan kembali ke kamar, ia melihat putri tidur masih tidur. Dia berpikir untuk menyiapkan sesuatu yang lain, yang mungkin akan menyenangkan. Tidak berniat membangunkan Wu Xie, ia bergegas keluar rumah dan berjalan dalam diam, menuju arah matahari terbit. Barisan pohon ada di kejauhan dengan matahari bersinar jingga di belakangnya, Zhang Qiling bisa melihat kilau samar permukaan danau di balik barisan pohon, dan ia bisa merasakan semangat kian meningkat dalam dirinya.

𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 (𝐏𝐢𝐧𝐠𝐱𝐢𝐞) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon