Chapter 10

327 55 21
                                    

Apa yang harus dilakukan dalam situasi ini?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Apa yang harus dilakukan dalam situasi ini?

Aku harus menghentikan diriku. Kupejamkan mata sejenak mencoba fokus pada sesuatu. Apa pun itu. Aku telah menunggu untuk momen ini, tapi aku tidak menemukan apa pun. Berapa banyak tahun dalam hidupku. Tiba-tiba menghilang.

💜💜💜

Zhang Qiling duduk kembali di kursi penumpang taksi dengan wajah muram.

"Wajahmu seperti prajurit yang kalah perang," komentar Liu Sang.

"Aku tak menduga pria sekeren dirimu bisa lesu begini."

Aku harus mengikuti Wu Xie dari jauh. Bertingkah sok akrab di depan orang lain dan mengacaukan momen mereka hanya demi emosi pribadi sama sekali bukan gayaku. Itu norak, murahan, dan mengerikan...

Zhang Qiling menatap lurus dan hampa pada sosok-sosok yang ingin ditemuinya. Mereka beriringan masuk ke dalam mobil BMW biru yang sama.

Sikap acuh tak acuh Zhang Qiling semakin menarik perhatian Liu Sang. Pasti ada sesuatu yang mengusik hatinya. Sesuatu yang buruk.

"Aku tahu ini lancang. Tetapi melihat situasi galau semacam ini, secangkir kopi bersama akan--"

"Pak, ikuti lagi mobil biru itu!" Zhang Qiling mengintrupsi ucapan Liu Sang.

"???"

Supir taksi hanya mengangguk. "Oke!"

"Tunggu! Apa kau seorang penguntit?" Ia ikutan mengawasi mobil biru, sangat penasaran dengan apa atau siapa yang ada di dalamnya.

"Tuan Zhang, ini melanggar pri--"

"Jangan sampai kehilangan jejak. Aku hanya ingin tahu alamat mereka," nada suara Zhang Qiling mendesak dan mendekati cemas.

"--vasi.." Liu Sang rasanya ingin menggigit lidahnya sendiri.

Supir melirik dua penumpangnya yang saling bertentangan itu secara bergantian kemudian menyeringai samar. Tidak peduli urusan mereka, baginya yang penting adalah kejar setoran.

Jalur lalu lintas di kawasan bandara masih bisa diatasi dengan kepadatan yang wajar. Menuju ke selatan, mobil biru itu memutar di satu bundaran dengan lima cabang. Jalan raya di kawasan ini tidak terlalu padat, berbatasan dengan taman-taman yang dirawat oleh Dinas perkotaan, merupakan kawasan hijau, sejuk dan menjadi tujuan sebagian warga untuk sekedar bersantai di waktu luang.

Di situlah supir taksi tiba-tiba kehilangan jejak mobil biru itu. Entah sejak kapan ia kehilangan fokus, sepertinya ia melihat pada mobil lain yang persis sama dengan target yang diikuti. Di kursi belakang, Zhang Qiling memucat saat melihat benang merahnya memudar dan sirna.

"Apa yang terjadi?! Kenapa mereka bisa lenyap secepat ini?" Ia menekan suaranya serendah mungkin, kalau tidak, itu akan berakhir dengan teriakan marah.

Supir kebingungan, "Maaf tuan, sepertinya aku mengawasi satu kendaraan yang sama."

𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 (𝐏𝐢𝐧𝐠𝐱𝐢𝐞) Where stories live. Discover now