Chapter 16

240 38 7
                                    

Ciuman terakhir kita ~ terasa seperti tembakau Beraroma pahit dan menyakitkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ciuman terakhir kita ~ terasa seperti tembakau
Beraroma pahit dan menyakitkan

Besok, saat ini~

Di manakah kau akan berada?
Dan siapa yang akan kau pikirkan?

💜💜

Aku harus pergi Xiao ge, Pangzhi pasti sedang menungguku.

Ada pertemuan penting dengan rekanan bisnis.

Apa yang kau minta?

Kekuatan. Kekuatan untuk menjadi anak yang berbakti.

Bagaimana bisa aku cukup bodoh untuk tidak menyadari semua alasan itu?

Semuanya bohong.

Zhang Qiling tidak menyadari bahwa dia telah sampai di depan rumahnya yang sepi, duduk lesu di bangku taman tepat di dekat sebatang begonia. Angin senja membelai lembut sisi wajahnya yang muram.

Ada yang bilang~
Manusia termakan kebohongan karena satu alasan sederhana.
Kepercayaan bahwa orang lain tidak akan membohongi mereka.

Karena kepercayaan itu, aku memperlakukan Wu Xie dengan tulus..

Dia menghela nafas berat, menunduk pada rerumputan layu di kakinya. Dia tahu bahwa ia tidak baik-baik saja, meski seringkali ia berlindung di balik kata-kata itu. Namun saat ini ia tidak tahu harus berkata apa, dan berpikir apa. Saat ini, ia tidak yakin akan apa pun.

Ketika itu ponselnya berbunyi. Meski benci, ia berharap itu adalah Wu Xie. Sayangnya, dia terlalu naif karena mengharapkan itu. Yang menelepon adalah Liu Sang. Zhang Qiling merasa begitu sendirian dan putus asa hingga ia bersedia mengangkat panggilan itu dan bicara dengan lesu.

"Jangan khawatir, aku tidak apa-apa. Aku akan melupakannya dan beristirahat," ia berkata tanpa basa basi karena ia tahu bahwa Liu Sang akan bicara panjang lebar untuk menunjukkan perhatian.

"Xiao ge," suara Liu Sang terdengar yakin.

"Aku tahu kau tidak baik-baik saja. Saat kau sedih, ada yang bilang lebih baik menangis, dan jika terlalu berat, tidak perlu bertahan sendirian. Kau bisa membagi keluhanmu dengan orang lain."

Jeda sejenak.

"Misalnya-- denganku.."

Zhang Qiling sudah menduga apa kelanjutannya. Dia bergidik sekilas namun masih menghargai perhatian Liu Sang.

𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 (𝐏𝐢𝐧𝐠𝐱𝐢𝐞) Where stories live. Discover now