BAB 37 : Sudah.. Sudah.. Sudah..

63.4K 7.1K 282
                                    

Nayara sudah sampai di depan pintu apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayara sudah sampai di depan pintu apartemennya. Dia membuka pintu itu, lalu dengan cepat masuk ke dalam. Ketika sudah berada di dalam apartemennya, Nayara langsung membuka heels yang dipakainya dan menaruhnya di dalam rak sepatu. Clutch hitam yang masih ada di dalam genggamnya, dia letakkan di atas rak sepatu tempatnya tadi menaruh heels. Dari tempatnya berdiri, Nayara bisa mendengar suara TV yang diiringi suara tawa seorang wanita.

Kirana belum pulang. Kirana menuruti permintaan Nayara untuk menunggu di apartemennya sampai dia pulang. Nayara merasa sepulang dari acara, dia butuh tempat cerita, dan ternyata perasaannya benar. Dia memang butuh tempat cerita sepulangnya dari acara. Sebenarnya dia juga mengajak Reyna. Namun, sahabatnya yang satu sedang berada di luar kota.

Dia berjalan menghampiri Kirana dan menemukan sahabatnya itu sedang duduk di sofa, menonton tv sambil memegang sebuah mangkuk, yang Nayara tebak berisi mie instan.

Menyadari kepulangan Nayara, Kirana mengalihkan perhatian dari TV di depannya ke Nayara yang berjalan ke arahnya.

"Udah pulang? Gimana acaranya? Eh apa-apaan nih? Mie gue—"

Nayara merebut mangkuk –yang benar berisi mie instan– dari tangan Kirana dan meletakkan mangkuk itu di atas meja yang ada depan sofa. Nayara butuh cerita ke Kirana dan dia tidak mau fokus Kirana terbagi dua antara dirinya dan semangkuk mie instan.

"Gue mau cerita" kata Nayara menatap lekat Kirana.

"Kalau mau cerita, cerita aja, Nay. Gak perlu mie gue lu jauhin. Balikin mie gue!" balas Kirana, lalu berusaha mengambil mangkuk mie-nya. Namun sia-sia, karna Nayara kembali menghalanginya.

"Nay, gue lapeerrr~ Biarin gue makan sambil dengerin cerita luuu~" rengek Kirana sambil berusaha meraih mangkuk mie-nya lagi. Padahal tinggal sedikit lagi Kirana berhasil mengambil mangkuk mie-nya, tapi Nayara malah menjauhkan mangkuk mie-nya sampai ke ujung meja.

Kirana menghembuskan napasnya kasar. Dengan kesal Kirana menatap Nayara, lalu berkata, "Oke, lu mau cerita apa? Apa? Hah? Arsen nembak lu, sampai lu segininya?"

Wajah Nayara seketika berubah. Matanya membulat sempurna. Dia terkejut, tidak menyangka dengan tebakan Kirana yang sangat tepat sasaran.

"Kok lu tau???"

"Beneran Arsen nembak lu?!?" Kali ini giliran Kirana yang terkejut karna ucapan yang asal keluar dari mulutnya tadi ternyata benar.

"Bukan nembak juga sih, dia cuma bilang suka karna cemburu seharian ini" jelas Nayara.

"Hah? Gimana? Gimana?? Gue gak ngerti. Ceritain gue dari awal"

Setelah itu mengalirlah cerita Nayara. Dengan serius dan antusias, Kirana mendengarkan sahabatnya itu bercerita. Kirana mencoba tidak memotong cerita Nayara dengan celetukan-celetukan nyeleneh yang muncul di kepalanya. Dalam hati dia terus mengingatkan dirinya sendiri untuk membiarkan Nayara bercerita dengan tenang tanpa gangguan darinya.

Enchanté, Ex!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang