BAB 38 : Maaf, telat..

61.2K 7K 202
                                    

HAI! HAI!! HAI!!!
Happy Valentine gaes!! ((Telat!! HAHAHA)
Btw, mau tanya dongg. Kalau misalnya ini diterbitin jadi novel, adakah yang mau beli??
Lagi nimbang-nimbang soalnya. Satu sisi mau, satu sisi lagi gak ngerasa cerita aku sebagus itu untuk diterbitin jadi novel, hahaha.. Jadi mau tau pendapat kalian aja..
Tenchuu~ Met baca 。^‿^。 

Tenchuu~ Met baca 。^‿^。 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arsen

Wah, kita sama.

Kita pacaran aja gimana?

Ara?

Nayara?

Sayang?

Udah tidur yah?

Ok. Sleep tight. See you tomorrow.

Besok aku jemput di toko. Kita lunch bareng.

Nayara mengerutkan dahinya membaca 8 pesan yang belum dibacanya dari Arsen semalam. Dia tidak mengerti sama sekali maksud semua pesan laki-laki itu.

"Sama? Apanya yang sama? Pacaran?? SAYANGG??!? Udah gila kali yah nih orang!" gerutu Nayara.

Nayara bangkit dari posisi tidurnya. Tingkat kesadaran yang tadinya 50% saat bangun tidur, seketika melesat naik menjadi 100% setelah membaca pesan-pesan tidak jelas dari Arsen.

Ini tidak seperti di dalam bayangannya semalam, sebelum tidur. Semalam dia membayangkan bangun pagi dengan tenang dan diiringi senyum di bibirnya karna mengingat dia tidak akan bertemu lagi dengan Arsen. Tapi semuanya hancur. Bayangan indahnya semalam hancur seketika dengan pesan beruntun dari Arsen.

Nayara tahu kalau semalam Arsen seperti menyatakan perasaan suka padanya, tapi Nayara tidak mau menanggapi serius ucapan itu. Nayara tidak mau terjatuh di lubang yang sama untuk kedua kalinya. Dulu juga dia merasa Arsen merasakan hal yang sama dengannya, tapi ternyata laki-laki itu hanya menjadikannya sebagai bahan taruhan.

Dengan kesal, Nayara menggulir ke atas room chat miliknya dan Arsen dan menemukan pesan yang menjadi sumber dari pesan-pesan tidak jelas Arsen selanjutnya.

Arsen

Kalau suka sama saya, sudah?

Sudah.

Nayara menghembuskan napasnya kasar, kesal dengan diri sendiri.

"Lain kali baca dulu, Nay, baru bales!" gumam Nayara untuk diri sendiri.

Nayara mulai mengetik balasan untuk Arsen. Dia siap memarahi laki-laki itu karna memberikan pertanyaan jebakan semalam dan dengan seenaknya memanggilnya dengan panggilan terlarang itu. Belum selesai mengetik, tiba-tiba muncul pesan baru dari Arsen.

Arsen

Pagi.

Udah bangun?

Nayara buru-buru menghapus kata-kata yang sebelumnya sudah diketiknya dan mulai mengetik ulang balasan untuk pesan baru Arsen. Bukan, bukan dengan balik menyapa. Jangan harap Nayara balas menyapa Arsen setelah laki-laki itu mengerjainya semalam. Tapi dengan...

Enchanté, Ex!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang