Chapter 15.

607 70 14
                                    

𝐭𝐫𝐚𝐢𝐭𝐨𝐫 & 𝐩𝐚𝐭𝐢𝐞𝐧𝐜𝐞
.
.
.
.
.
.
.

"Sayang, apa kau sudah tidak sayang denganku? Apa kau tega meninggalkan ku? Bukankah aku sudah minta maaf padamu hm? Buka matamu sayang, tunjukan pada mereka semua kalau semua ucapan nya itu tidak benar. Aku tahu kamu tidak mungkin selemah ini, ayo bangun sayang.." Ucap Yoongi.

Yoongi merasa semua ucapannya sia-sia. Nyatanya sampai sekarang Hoseok juga tak kunjung membuka matanya.

"Silahkan kalau mau dilepas." Lirih Yoongi seraya berjalan keluar ruangan.

"Hyeong! Itu Hoseok hyeong." Teriak Jungkook dari luar.

Yoongi yang masih berkalut tidak mengindahkan teriakan sang adik sampai salah satu suster menepuk pundang nya.

"Tuan, istri anda! Detak jantungnya.." ucap suster tsb.

Yoongi langsung melirik kearah monitor disamping brankar Hoseok, dilihatnya garis hijau yang tadinya hanya lurus sekarang kembali bergelombang dengan santai nya.

Sang dokter langsung menempelkan stetoskop yang tadinya menggantung dileher menjadi diatas dada Hoseok.

"Syukurlah..kehendak tuhan memang tidak ada yang tahu."

Sang dokter keluar menghampiri keluarga Min.

"Bagaimana istri saya?" Tanya Yoongi tidak sabaran.

"Syukurlah tuhan masih menyayangi istri anda, keadaan nya membaik, detak jantung nya juga normal tapi masih tetap harus dirawat diruang ICU sampai keadaan nya benar-benar stabil. Kalau gitu saya permisi dulu, kalau ada apa-apa silahkan panggil saya saja diruangan, mari :)" jelas sang dokter.

"Mom..istriku."

Nyonya Min langsung mendaratkan pelukan nya pada Yoongi.

"Ya, istrimu kembali gi." Balas Nyonya Min seraya mengelus punggung sang anak.

•.•

2 hari kemudian...
Hoseok sudah dipindah keruang rawat inap sejak kemarin sore namun sampai sekarang belum juga ada tanda-tanda dirinya akan sadar. Masih sama seperti kemarin-kemarin, Yoongi yang selalu setia dirumah sakit menemani sang istri. Yoongi akan pulang jika hanya ingin mengambil baju, mandi pun dirumah sakit.

Yoongi mendudukan dirinya pada kursi tepat disamping brankar Hoseok. Membawa tangan Hoseok yang tidak terinfus kedalam dekekapan nya. Dikecupnya punggung tangan itu berulang kali, berharap lelaki manis dihadapan nya ini akan segera bangun.

"Apakah kamu tidak ingin membuka matamu ini hm?" Yoongi mulai membuka suara nya.

"Aku sudah ijin ke Papa untuk tidak masuk kerja sampai kamu sembuh nanti. Itu semua kulakukan demi kamu sayang, buka mata mu seok, bangunlah..aku rindu dengan tatapan mu itu." Gumam Yoongi seraya terus berdoa pada tuhan agar tuhan segera mendengar doa-doa nya.

.
.
.

"Tolong ya sus, saya titip istri saya sebentar. Tidak akan lama kok saya hanya akan mengambil baju kerumah setelah itu akan langsung kesini lagi, ya...mungkin sekitar 45 menit." Tutur Yoongi.

"Ya tuan, tidak masalah." Ucap suster tsb.

"Kalau gitu saya pergi dulu, tolong untuk langsung kabari saya jika terjadi apa-apa dengannya."

"Baik tuan." Jawabnya.

.
.
.

Tok..tok...tok~

𝘁𝗿𝗮𝗶𝘁𝗼𝗿 & 𝗽𝗮𝘁𝗶𝗲𝗻𝗰𝗲 | 𝘀𝗼𝗽𝗲Where stories live. Discover now