Chapter 22.

729 72 16
                                    

𝐭𝐫𝐚𝐢𝐭𝐨𝐫 & 𝐩𝐚𝐭𝐢𝐞𝐧𝐜𝐞
.
.
.
.
.
.
.

Yoongi sedang dalam perjalanan menuju rumah setelah hampir 10 jam berkutat dengan layar komputer dan berkas-berkas yang setiap harinya kian menumpuk. Saat dijalan Yoongi melipir dulu kesebuah toko bunga.

skip sampai rumah-

"Eo- sayang..kamu sudah pulang, baru saja Mommy mau telfon mau nanya pulang jam berapa. Kok tumben pulang lebih telat dari biasanya?" Seru Nyonya Min saat melihat anak sulung nya melewati ruang tengah.

"Iya, hari ini kerjaan sedikit lebih banyak terus juga tadi dijalan pulang Yoongi mampir dulu ketoko bunga sebentar." Jawabnya.

"Wuahhh, bucket bunga buat siapa tuh? Pasti buat Mommy ya? Iiihh anak Mommy yang satu ini so-"

"Jangan kegeeran deh mom. Aku beli ini buat Hoseok." Tangkas Yoongi.

"Yah...baru aja mau bahagia tapi gapapa deh. Mommy juga tetap senang kok kalau itu bunga buat Hoseok." Ucap sang Mommy dengan senyuman cerah nya sedangkan Yoongi hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Hoseok nya dimana mom?"

"Tadi dia baru aja selesai makan mungkin sekaranh ada dikamar nya." Jawab sang Mommy.

"Kalau gitu aku mau kesana dulu."

.
.
.

tok~ tok~ tok~

"Seok! Kamu didalam? Boleh aku masuk?"

Tidak ada jawaban.

tok~ tok~

"Hoseok?! Apa mungkin dia tidur?"

Ceklek~

Karena tidak ada jawaban akhirnya Yoongi masuk tanpa permisi. "Kosong." Gumam nya.

"Apa mungkin dia tidak dikamar ya? Yasudahlah aku letakkan disini saja."

Padahal selangkah lagi Yoongi keluar dari pintu eh suara percik-percik air terdengar, membuat Yoongi kembali membalikkan badannya mendekat kearah kamar mandi.

"Oh astaga tuhan!"

"Hyeong! Aku hampir saja jantungan! Kamu ngapapain didepan pintu gitu sih?" Cerocos Hoseok saat melihat Yoongi yang sudah berdiri didepan pintu.

Bukannya menjawab Yoongi malah bengong. Tertegun dengan pandangan yang ada didepan nya saat ini, bagaimana tidak? Hoseok yang hanya menggunakan kimono mandi yang panjang nya hanya sepaha lalu bagian atas kimono nya yang terbuka membuat tulang selangka nya sangat terlihat jelas dengan kondisi yang masih belum kering sepenuhnya berhasil membuat Yoongi menelan air liur nya sendiri dengan susah payah.

Hoseok mengerutkan kening nya.

"Hyeong!" Seru Hoseok seraya menepuk bahu Yoongi dengan sedikit kencang.

"Y-Ya? G-Gimana? A-Apa?"

"Hah? Hyeong kenapa deh? Tadi aku tanya hyeong ngapain berdiri disini ngagetin tau gak." Ucap Hoseok.

Yoongi langsung menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. "M-Maaf maaf, aku gak maksud ngagetin kamu t-tadi aku cuman mau lihat kamu aja lagi ngapain, tapi kamu gaada dikamar terus karena denger suara air makannya aku disini. Mau ngetuk tadinya eh tapi keburu dibuka duluan."

𝘁𝗿𝗮𝗶𝘁𝗼𝗿 & 𝗽𝗮𝘁𝗶𝗲𝗻𝗰𝗲 | 𝘀𝗼𝗽𝗲Where stories live. Discover now