Chapter 18.

603 76 16
                                    

𝐭𝐫𝐚𝐢𝐭𝐨𝐫 & 𝐩𝐚𝐭𝐢𝐞𝐧𝐜𝐞
.
.
.
.
.
.
.

"T-Tapi...apa kamu sudah yakin sayang? Bahwa orang yang ada difoto itu adalah suamimu?" Tanya Nyonya Min.

Hoseok menghapus air matanya yang terus mengalir.

"A-A-Aku yakin mom, benar kata orang itu, setelah Hoseok perhatikan lagi Hoseok yakin dia Yoongi hyeong karena Hoseok tau betul bagaimana bentuk kaki nya dan...dan Hoseok juga sangat mengenali tempat yang ada didalam foto itu." Jelas Hoseok sendu.

Nyonya Min lagi-lagi menangkup wajah Hoseok, sisa air mata dipelupuk mata Hoseok.

"Dengar Mommy! Walaupun Yoongi anak Mommy tapi Mommy tidak akan tinggal diam. Mommy akan buat Yoongi menyesal atas perbuatannya, kamu tenang saja ya sayang." Tutur nya seraya membawa Hoseok kedalam dekapan nya.

"Mom..Pap, Hoseok akan pulang sendiri saja ya, Papa dengan Mommy duluan saja jika mau pulang karena Hoseok mau kesuatu tempat dulu." Pamit Hoseok.

"Kalau gitu biar kita antar saja ya? K-Kamu mau kemana sayang?"

"Ah tidak usah mom Hoseok akan sendiri saja, Hoseok duluan."

Tuan Min menahan sang istri yang ingin mengejar Hoseok.

"Sudah sayang, biarkan saja, Hoseok juga perlu menenangkan dirinya dulu." Ucap Tuan Min.

"Lebih baik kita pulang sekarang, ayo."

"Tunggu Pa.."

"Ada apa?"

"Ini...ini hadiah milik Hoseok untuk Yoongi kan? Sepertinya Hoseok melupakan nya." Ucap Nyonya Min.

"Yasudah kita bawa saja."

Sepanjang perjalanan rasa penasaran Nyonya Min semakin besar untuk membuka kotak hadiah itu.

"Aku intip sedikit tidak apa kan ya?" Batin Nyonya Min.

Nyonya Min melototkan matanya setelah mengintip isi dari kotak tersebut.

"Papa..."

"Hm?"

"Pa...Hoseok.."

"Iya apa sayang?"

"Papa kita harus cari Hoseok sekarang! Ayo pa kita cari dia!!" Seru Nyonya Min histeris.

Akhirnya Tuan Min menepikan mobilnya, daripada nanti terjadi yang tidak-tidak kan karena harus menyetir sambil menghadapi sang istri yang yang tiba-tiba histeris.

Membuka seatbelt yang ia pakai lalu memiringkan badannya menghadap sang istri.

"Coba tarik nafas dulu, terus ceritakan yang benar." Ucap Tuan Min.

Bukannya cerita Nyonya Min malah menyodorkan kotak itu pada Tuan Min.

"Buka." Lirih Nyonya Min.

" Lirih Nyonya Min

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
𝘁𝗿𝗮𝗶𝘁𝗼𝗿 & 𝗽𝗮𝘁𝗶𝗲𝗻𝗰𝗲 | 𝘀𝗼𝗽𝗲Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt