25. Heal

6.8K 539 108
                                    

"No....! Please!" Ucapnya dengan suara bergetar.

"Please! Don't Go!" Pelukan Ren semakin erat.

"Please! Please! Please!"

"What is wrong with u?!!" Lucas tidak mengerti.

"No! Please!" Ucap Ren lagi.

"Ren!" Lucas menepuk punggung Ren.

"What the fuck with u?" Lucas memukul-mukul punggung Ren.

"Ren!"

"No! Please! Don't!" Suara Ren seperti menangis kali ini.

"REN!" Lucas berusaha menyadarkan tapi tubuh Ren justru bergetar hebat.

"Kakak..." Bisik Lucas lembut ditelinga kanan Ren dan itu membuatnya rileks.

Seketika Ren melepas pelukan itu. Melihat raut muka Lucas yang sedang kebingungan. Ren pun jatuh terduduk di lantai kamar mandi.

"Sorry." Ren merasa tidak tahu apa yang dia lakukan barusan. Melihat Lucas berendam dengan air yang berwarna merah membuatnya terbayang akan masalalu.

Lucas melihat wajah Ren yang masih menyisakan panik tadi.

"What is wrong with u?" Ucap Lucas sedikit lembut.

"I thought its blood."

Lucas melihat air bathtub yang menjadi pink kemerahan itu lalu tersenyum tipis.

"It's just bathbomb." Lucas menunjukan benda yang bulat tadi hampir separuhnya terkikis.

Ren justru membuang muka, Lucas sadar trauma Ren masih ada. Ren mengira air ini menjadi merah karena darah padahal warnanya sangat berbeda.

Lucas tidak mengerti sedalam apa hubungan Ren dengan Abdi sampai Ren setrauma ini. Ren tampak masih merasa kehilangan yang begitu dalam meski kejadiannya sudah cukup lama menurut cerita Ren waktu itu.

Tapi mau bagaimana lagi, siapa yang akan siap kehilangan orang terdekat dengan cara seperti itu.

"Mau nyoba berendem? Ini bisa bikin kulit lo lembut." Tawar Lucas tapi Ren diam saja.

Lucas melihat baju Ren yang basah karena tangannya tadi.

"Lepasin baju lo!" Perintah Lucas tidak diindahkan sama sekali oleh Ren.

"Okay, kalo gitu jangan pernah cium gue lagi."

Ucapan Lucas kali ini membuat Ren seperti tersambar petir, ia langsung membuka kaos hitamnya dan melemparnya ke lantai. Tingkah Ren membuat Lucas tersenyum.

"Lepasin semua!" Perintah Lucas dan dituruti oleh Ren.

"Masukin kaki lo ke bathtub." Lucas melihat Ren yang ragu-ragu memasukan kaki kirinya.

"Bagus, sekarang kaki kanan lo." Setelah kaki kiri Ren masuk, Lucas meminta Ren untuk memasukkan kaki kanannya juga.

"Sekarang duduk." Kali ini perintah Lucas mendapat gelengan kepala dari Ren.

"Come on its just hot water with rose bath bomb."

Tingkah Ren sangat lucu saat ini, membuat Lucas gemas sampai ingin mencubit ginjal Ren.

"Close your eyes and sit down.. slowly.."

Ren menuruti perintah Lucas, baginya melihat air merah di bathtub memang menyeramkan tapi jika ia tidak melakukan perintah Lucas, ancaman yang diberikan Lucas tidak main-main.

Bagaimana bisa dia hidup tanpa mencium Lucas, baginya Lucas semacam narkoba jenis baru. Membuatnya candu. Akhir-akhir ini Ren tidak bisa leluasa mencium Lucas dengan sebebas sebelumnya karena Ran selalu mengganggu.

BROTHERS.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang