A longing to meet each other

1.9K 215 14
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

__________________________

Kesungguhan  kata  dilihat  dari  seberapa  jauh  tindakan dan  perjuangan  yang  dilakukan  untuk  membuktikan perkataan  tersebut.

__________________

Albirru  tidak  bisa  mengelak  bahwa  ia  sedih,  kala  sekarang  berdiri  di bandara  mengantar  Nanza  kembali  ke  Lombok. Bukan  sedih  karna  tidak  akan  bisa  bertemu  kembali. Toh  jarak  Lombok  tidak  begitu  jauh. Tapi  yang  menyebabkan  terasa  jauh  adalah  Nanza.

Perempuan  itu  kembali  membuat  jarak,  membangun  benteng. Mengisyaratkan  Albirru  untuk  menjauh  meski  ia  tak  berucap.

Albirru  bertanya  apa  akhir  dari  semua  ini. Tapi  bila  ditelusuri,  semuanya  tak  berawal. Nanza  yang  memang  tak  pernah  mencoba  menerima  untuk  berjuang  bersama  atau  ini  hanya  terlalu  dini  untuk  mengatakan  ini  adalah  akhir.

"Katakan  ini  bukan  yang  terakhir, Nanza." Albirru  menatap  perempuan  yang  membuatnya  uring-uringan  akhir  ini. Diumurnya  yang  sudah  dianggap  matang  tapi  berhadapan  dengan  cinta  malah membuatnya  seperti  ABG  labil  yang  tengah  kasmaran  saja.

"Mas  mau  ini  yang  terakhir? Nanza  hanya  pulang. Bukan  pergi. Kenapa  ini  harus  jadi  yang  terakhir," ujar  Nanza. Rasanya  memang  kembali  asing  setelah  percakapan  mereka  terakhir  kali.

"Sampai  berjumpa  lagi  kalau  begitu. Aku  akan  sangat  penuh  dosa  sepertinya  karna  merindukanmu. Semoga  kita  segera  menemukan  akhir  dari  ini."

Pria  itu  benar-benar  sulit  mengendalikan  perasaannya. Ia  takut  jika  karna  ini,  ia  melupakan  larangan  Allah  swt.  atas  beberapa  hal  yang  tak  seharusnya  ia  lakukan  sebelum  sesuatu  dihalalkan.

Tapi  ia  juga  mengerti  jika  ini  adalah  bentuk  ujian. Albirru  tak  akan  membiarkan  dirinya  terlena  berharap  berlebih. Karna  ia  hanya  akan   mendapat  kecewa  dari  harap  berlebih  itu.

*****

Nanza  menyibukkan  diri  untuk  menyelesaikan  proposalnya  mengalihkan  segala  pikiran  dengan  berbagai  macam  kegiatan. Terhitung  sudah  sebulan  sejak  ia  kembali  ke  Lombok.

Ia  juga  tidak  tahu  kabar  Albirru. Mereka  tidak  pernah  saling  bertukar  pesan  karna  memang  tidak  pernah  memiliki  nomor  masing-masing.

Kekosongan  yang  Nanza  rasa  selama  ini  semakin  melebar  dengan  hilangnya  Albirru  dari  radarnya. Pria  itu  baru  hadir  dihidupnya  tapi  telah  berhasil  melelehkan  dindingnya  yang  keras. Tapi  Nanza  sendiri  yang  berusaha  mengabaikannya.

Nanza  berhasil  menyelesaikan  proposalnnya  cepat. Jadwal  seminar  proposalnya  telah  keluar  terhitung  dari  hari  sabtu  ini. Pada  senin  nanti  ia  akan  SEMPRO. Ia  sedikit  lega  telah  menyelesaikan  satu  langkah  menuju  kelulusannya.

Sembari  berjalan  menuju  parkiran,  saat  mengecek  ponsel. Ada  banyak  notif  pesan  dari komunitasnya. Rupanya  sedang  diadakan  kajian  di  Islamic  center. Nanza  belakangan  ini  memang  tidak  aktif  dalam  komunitas  apalagi  ia  kembali  dalam  masa  pemulihan  dan  dalam  pengawasan  ketat  dari  Elang.

Jadi  sekarang  ia  ingin  mencharger  iman  dahulu. Karna  iman  juga   layaknya  tubuh  yang  butuh  makanan  untuk  bertahan. Iman  juga  butuh  asupan  ilmu  syari  untuk  menguatkan  pondasi  beribadah  dan  beriman  pada  sang  Esa.

Biru  Anuradha | ENDWhere stories live. Discover now