بسم الله الرحمن الرحيم__________________________
Kadang kita disakiti oleh ego kita sendiri dan berakhir menjadi orang yang tersakiti.
Ternyata yang membuat luka itu adalah diri sendiri. Karna itu sembuhlah oleh diri sendiri. Berdamailah.
_______________________
Kala tahu Albirru datang menemuinya, Nanza akui bahwa ia menemukan secercah semangat dalam hari-harinya. Sampai-sampai Rahma sang nenek menegurnya saat senyum-senyum sambil merangkai bunga lily yang di beri Albirru kemarin.
"Eh si inges (cantik) senyum-senyum. Apa nih hubungannya sama lily putih?" Selidik Rahma.
"Ini dari Mas Biru, Niq." Ungkap Nanza.
"Oalah pantesan, di kasih ayang ya, nak," gurau Rahma.
"Apa sih Niniq (Nenek) ini."
Nanza hanya tersenyum malu. Ia harus bisa mengontrol hatinya. Karna Nanza adalah tipe orang yang sulit jatuh cinta sekali menjatuhkan hati level kebucinan sangat akut dan berpotensi jika disakiti akan tetap bertahan.
Maka dari itu ia selalu menjaga hati. Sudah jelas kan jika merasa siap untuk jatuh cinta itu artinya juga siap untuk terluka. Dan Nanza belum siap untuk menerima luka baru.
****
Nanza baru menyelesaikan aktivitas sholat isya di malam ahad ini. Tadinya ia ingin melanjutkan dengan belajar untuk persiapan sempro-nya lusa. Tapi dering panggilan vidio dari Ayara mengalihkan atensinya.
Mereka memang sempat bertukar kontak sebelum Nanza kembali ke Lombok. Ayara menepati perkataannya yang ingin dekat dengan Nanza. Dan Nanza pun tak keberatan akan hal itu.
"Assalamu'alaikum Kak Nan," sapa Ayara ceria.
"Wa'alaikumsalam," jawab Nanza seadanya.
Ayara berceloteh riang dan Nanza lebih banyak menjadi pendengar dan hanya sesekali menanggapi. Ayara hanya mengobrolkan hal-hal yang biasa sampai Ayara menatap Nanza dilayar dengan tatapan serius.
"Pokoknya dari kecil itu Aya lengket banget sama Kak Biru. Sampai dulu waktu kecil Aya selalu maksa Kak Biru untuk nikahin Aya. Terus Kak Biru iya-iyain aja. Tunggu gede katanya. Tapi sekarang kayaknya gak bisa ya soalnya Kak Biru mau sama Kak Nan," ujar Ayara diselingi tawa.
"Kamu mencintainya?" Tanya Nanza datar.
"Eh?"
"Jawab dengan jujur Ayara!" Tekan Nanza.
"I..iya Kak. Tapi kan sekarang dia cinta Kak Nan, . Jadi gak usah khawatir--"
"Tapi matamu menyiratkan bahwa kamu terluka mengetahui fakta itu. Saya pernah berkata. Saya tidak ingin terjebak merasakan kisah cinta bersama kamu Ayara. Saya tidak ingin mengulang masa lalu. Saya tidak mencintai Albirru. Jadi silahkan perjuangkan dia. Apa perlu saya bantu katakan padanya untuk menepati janjinya untuk menikahi kamu?"
YOU ARE READING
Biru Anuradha | END
RomanceBukan untuk mengeluh atas apa yang menimpa hidup. Bukan hukuman atas apa yang telah terjadi. Nanza hanya tidak tahu bagaimana merajut kembali benang putus bernama percaya. Disaat begitu banyak rasa dan kasih yang ditawa...