بسم الله الرحمن الرحيم
_____________
Dan akhir pencarian adalah, Kamu.
_________________
Menepati janji untuk pergi ke Seaworld. Albirru meliburkan diri dari pekerjaan dan mengajak kakak beradik itu melihat biota laut.Saat tiba dikediaman Pradana, dua perempuan bersebrangan itu sudah menunggu didepan teras. Satu si perempuan hangat yang senyum tak pernah luntur dan ramah serta ceria. Satu lagi si dingin dengan tanpa ekspresi yang sudah jarang tersenyum semakin tak terlihat dibalik cadar hitamnya.
"Sudah siap girls? Udah pada makan?"tanya Albirru.
"Udah Kak Bi," Jawab Ayara
Seperti biasa Nanza hanya diam. Dia sebenarnya tidak ingin ikut kalau bukan karna suruhan Pradana dan mengingat bahwa Ayara tidak boleh dibiarkan berdua dengan yang bukan mahram membuat dirinya menyetujui untuk ikut.
"Ayok berangkat biar bisa lama mainnya," kata Albirru.
Mereka masuk kedalam mobil. Nanza memilih duduk dibelakang. Membiarkan Ayara duduk disamping Albirru.
Sepanjang perjalanan Nanza hanya diam dan menyimak percakapan antara Ayara dan Albirru. Hanya beberapa kali menjawab jika obrolan menyuruhnya menjawab.
'Dasar perempuan dingin,' gumam Albirru membatin. Terus melirik Nanza dari kaca spion. Ketika tak sengaja mata mereka bertemu Nanza akan langsung menundukkan pandangan membuat Albirru tersenyum kecil.
"Kamu suka baju itu?"tanya Albirru.
Hampir saja Nanza menjawab sebelum kembali terdiam. Ia pikir Albirru sedang bertanya kepadanya. Sebelum dilihat pandangan pria itu menatap Ayara.
"Suka Kak Bi. Makasih," sahut Ayara.
Sakit!
Ya Tuhan, begini rasanya ketika melihat orang yang dicintai bahagia dengan orang lain. Apa itu rela, Bullshit! jika hatinya begitu sakit akan hal ini. Bagaimana Nanza akan mengobati luka ini kalau seperti ini.
Nanza mengepalkan tangan berusaha menahan sesuatu yang ingin meledak pada dirinya. Yang mengusir Albirru adalah dirinya. Jadi bukankah ia tak berhak lagi untuk cemburu kepada pria itu.
Mood Nanza sangat tidak enak. Bahkan ketika sampai pun ia tak memiliki semangat lagi. Padahal Seaworld adalah tempat favoritnya. Kini tidak menarik lagi karna patah hatinya.
Ketiganya masuk kedalam ruang akurium terbesar itu menyusuri lorong menikmati pemandangan berbagai biota laut.
Albirru asik menanggapi celotehan Ayara tentang biota hingga tak menyadari Nanza berhenti disatu tempat hanya diam menatap akurium. Yang akhirnya Nanza sendirian dalam diamnya.
Cukup lama berdiri. Tak berniat mencari Albirru dan Ayara, biarkan saja keduanya menikmati hari. Pikir Nanza. Perempuan itu menghela nafas tersenyum saat gelombang air dalam akuarium sudah mengambil atensi dan menenangkannya. Biota laut yang dilihat mulai menarik dimatanya.
YOU ARE READING
Biru Anuradha | END
RomanceBukan untuk mengeluh atas apa yang menimpa hidup. Bukan hukuman atas apa yang telah terjadi. Nanza hanya tidak tahu bagaimana merajut kembali benang putus bernama percaya. Disaat begitu banyak rasa dan kasih yang ditawa...