𝑺hineloier || #10

527 435 250
                                    

KALI ini Aether tidak bisa berpikir jernih. Pikirannya sekarang tergenang seribu pertanyaan terkait pemuda yang berada di sampingnya yang tidak lain rekannya sendiri, Margeven.

Seseorang yang tadinya duduk di kursi dengan posisi membelakangi, kini memutar kursinya berniat untuk melihat bagaimana ekspresi orang-orang bawaan anak buahnya. Rupanya seorang wanita yang mengepalai orang-orang misterius. Wanita itu berdiri dari kursinya dengan sangat elegan lalu berjalan mendekat ke arah Aether dan Margeven.

" Saya Sandrine, saya yang telah menyuruh mereka untuk membawa kalian datang ke sini .... "

Sandrine Loienssa__Sandrine, wanita berpenampilan elegant classy itu tersenyum pada Aether yang saat ini balik melempar tatapan sengit padanya.

Merasa aneh, Aether langsung memalingkan muka ke samping. Benar-benar ia sama sekali tidak mengerti apa maksud dari semua ini, dirinya dibawa secara tiba-tiba.

" Apa maksud semua ini?! " tanya Aether dingin ditambah dengan nada tinggi.

" TURUNKAN NADA SUARAMU, ATAU .... "

" ATAU APA, HA?! " Mengangkat wajahnya dan sedikit membusungkan dadanya, tidak punya rasa takut pada mereka Aether justru menantang.

Orang misterius yang sempat menahan Aether berniat mengambil revolver yang berada di saku celana belakangnya. Melihat itu cepat saja rekannya berhasil menghentikan pergerakannya. Di satu sisi Sandrine mengisyaratkan pada orang yang menahan Aether dan Margeven agar mendudukan mereka di kursi.

" Baiklah. " Orang-orang itu terlihat kasar dalam mendudukan Aether dan Margeven.

Sudah di posisi duduk, pandangan Aether masih berkeliaran ke mana-mana. Pandangannya tidak bisa lepas dari orang-orang yang berdiri tidak jauh ada di sekelilingnya sambil bersedekap. Berpakaian serba hitam, tetapi sebagiannya lagi berjas putih. Belum lagi ada yang berkacamata dan ada juga yang tidak. Bermasker, bertopeng, dan bertopi ... sangatlah misterius untuk dibilang sekedar orang awam.

" Dirimu sudah masuk ke sini ... berarti kami sudah menanggapmu sebagai bagian dari kami sendiri. Bagian dari F. X. S. A. factor x secret agency, " tutur Sandrine.

" Tidak mudah untuk keluar dari
F. X. S. A. .... " Sandrine kembali duduk di kursi eksekutif miliknya.

" Membantah ingin keluar atau mencoba melarikan diri? Siap-siap saja nyawa sebagai gantinya. " Ucapan yang digadang sebagai peringatan dari Sandrine sangatlah tidak main-main.

Dibuat kesal oleh keadaan Aether buka suara. " Gue nggak ada hubungannya sama semua ini! " geram Aether.

" Kau salah! Justru kau dibawa ke sini, tentu saja ada hubungannya. Serta bantuanmu ... sangatlah diperlukan di sini. "

" Bantuan? " tanya Aether sambil menaikkan salah satu alisnya, menatap anggota agen itu.

" Baru-baru ini, jagad maya dihebohkan dengan berita tewasnya pewaris tunggal keluarga terpandang di Australia. Bersamaan dengan itu, untuk pertama kalinya beredar kabar kasus hilangnya dua siswi salah satu kampus di sana secara misterius, " -keseriusan menguasai raut wajahnya, Sandrine menatap bergilir Margeven dan Aether- " saya mau kalian berdua mengungkap misteri kasus ini sampai tuntas. Tangkap dalang di balik kejadian ini. Saya akui sosoknya benar-benar menjalankan aksinya dengan rapi. "

۰𝑺𝑯𝑰𝑵𝑬𝑳𝑶𝑰𝑬𝑹۰ [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang