𝑺hineloier || #31

53 17 0
                                    

PUKUL 06.00 PM, tepat pada waktunya bagi mereka berdua tiba di mansion. Setelah merasa puas seharian bermain di pantai, Slyther mengembalikan tuan putrinya ke mansion sesuai waktu yang telah disepakati sebelumnya.

Mobil Slyther pun berhenti, Shine buru-buru turun dikarenakan menghindari dibukakan pintu mobil oleh sang pemilik. Slyther yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala sambil sekilas tersenyum, kemudian dirinya segera ikut turun dari mobilnya.

Penampilan Shine saat ini dengan tadi pagi sungguh berbeda. Saat ini Shine berpenampilan sangat cantik, memakai off shoulder two piece dress dengan model rok slit. Rambutnya digelung dengan anak rambut bagian depan di belah dua, memperlihatkan bagian lehernya benar-benar perfect lady. Lain halnya dengan Slyther yang kini hanya memakai kemeja pantai dengan kancing yang sengaja dilepas beberapa, berpadu dengan chinos short pants.

“ Terima kasih untuk setiap detik waktu berharganya, ” ucap Shine seketika mampu membuat seorang Slyther, tersentuh.

“ My pleasure, my baby sunshine  .... ”
[ Dengan senang hati, sinar matahari kecilku .... ]

“ The call .... ”
[ Panggilan itu .... ]

Tidak bisa dipungkiri Shine tersipu malu oleh karena ucapan Slyther. Sementara Slyther sendiri yang bisa merasakan itu hanya bisa tersenyum.

“ Shineloier back home! ”
[ Shineloier pulang! ]

Sikap childish-nya mendadak keluar dan bukannya di sambut keluarga, kedatangan Shine justru disambut oleh seekor anakan anjing husky berbulu lebat dengan beberapa bulu tumbuh di bagian wajah menyerupai sebuah topeng.

“ O, gosh, doggy menggemaskan milik siapakah ini? ” tanya Shine sembil mengelus-elus anjing itu.

“ Peliharaan sekaligus penjaga baru keluarga Derchmans! ” sahut seseorang dari dalam mansion.

Itu Serafine. “ Rupanya kalian sudah datang, buruan masuk karena sebentar lagi waktunya jamuan makan malam, ” ucap Serafine.

Shine mengangguk sekilas menatap Slyther dan kembali fokus dengan hewan peliharaannya. “ Masuk dulu saja, diriku menyusul, ” ucap Shine pada Slyther.

Untuk kali ini Slyther tidak menuruti permintaan Shine. Pemuda itu hanya berdiam diri di tempat dengan posisi kedua tangan masuk ke dalam saku celana. Kembali menatapnya, Shine memutar kedua matanya malas lalu berdiri berpindah posisi. “ Masuklah dulu, ” ucap Shine sambil mendorong Slyther masuk. Melihat tingkah gadisnya pemuda itu terkekeh pelan, kemudian menurut untuk masuk ke dalam.

“ Harus dipaksa dulu, ya, baru mau! ” pekik Shine di sela senyumnya dan sesaat setelahnya ia menghabiskan waktu kembali bermain dengan anak anjingnya. 

Shine mengajak doggy-nya ke taman depan mansion lalu duduk di kursi panjang. Awalnya, masih terlihat normal, tetapi ada saat anjingnya menggonggong Shine tersadar jika ada seseorang memanggilnya.

“ Ssttt ... S-shine! Shineloier! ” panggil seseorang membuat pemilik nama mencari-cari keberadaan sumber suara. Berdiri di tempat tanpa rasa takut bertepatan hari sudah malam, Shine tetap mencoba menelusuri area sekitar.

Memakan waktu tiga menit menelusuri, tibalah Shine bertemu dengan sesosok memakai jubah membelakangi dirinya.
“ Siapa kau? ” tanya Shine seusai berhasil menghalau rasa takutnya.

Mendengar suara khas milik Shine sosok itu berbalik badan dan menampakkan dirinya yang asli. “ Ini saya, ” —saat Shine hendak menyebutkan sebuah nama, sang pemilik nama dengan cepat menghentikannya— “ saya datang ke sini, sekedar untuk memberikan ini. ”

۰𝑺𝑯𝑰𝑵𝑬𝑳𝑶𝑰𝑬𝑹۰ [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang