𝑺hineloier || #67

78 45 0
                                    

KEESOKAN harinya, sejak kepulangannya diantar Draga seharian Shine didiamkan oleh kedua kakaknya. Sungguh, sikap Sheeran dan Slyther yang mendiamkannya membuat gadis itu bingung.

Shine mengerucutnya bibirnya ke samping tidak punya pilihan lalu segera mengambil kunci motornya. Terpaut beberapa detik keduluan oleh Sheeran yang berniat mengambil kunci motor adik perempuannya itu. Sheeran pergi begitu saja meninggalkan Shine di tempat.

" Hari ini tetap di sini saja, kau tidak akan pergi keluar atau ke sekolah itu lagi .... "

" Kenapa kau terlihat marah padaku? Semalam juga diriku sudah memberi kabar, jika akan pulang terlambat, " ucap Shine mengikuti kepergian Sheeran.

Langkah Sheeran berhenti, menoleh ke belakang menatap Shine yang juga ikut memberhentikan langkahnya seraya berucap, " Bukan kau sendiri yang mengirim pesannya, tapi ada seorang pemuda yang mengirimnya. "

Kakak beradik itu sekarang memutuskan untuk duduk di sofa. Shine terlihat tertawa menanggapi jawaban kakaknya. " Ayolah ada apa dengan dirimu, dirinya hanya membantuku mengirim pesan padamu, " ucap Shine di sela tawanya.

Melihat ekspresi Sheeran yang tetap saja datar, perlahan Shine mengakhiri tawanya. " Kau tenang saja dan tidak perlu berpikiran jauh. Diriku menganggapnya hanya sebatas senior sekolah, " ucap Shine.

" Kakakmu ini sempat dibuat tidak suka karena dengan lancangnya, ada seorang pemuda tiba-tiba saja mengirimkan sebuah pesan melalui ponselmu, " timpal Sheeran yang saat ini menatap Shine biasa, tidak datar lagi.

" Iya diriku tahu betul, semua itu mungkin lancang, tidak sopan, dan ya ... melanggar privasi karena tiba-tiba saja, mengambil ponselnya, tetapi saat itu dirinya memintanya baik-baik, " imbuh Shine.

Beberapa menit berjalan, tibalah Slyther menginjakkan kaki di Kediaman Embratama. Ketahuilah pemuda itu lebih memilih untuk menginap di rumah Pak Thorelle. Sesampainya di dalam, ia memberitahu Sheeran akan kepulangan mereka bertiga ke Australia sudah diatur.

Ikut mendengarnya, terperanjatlah hati Shine. " What the hell, kenapa mendadak sekali ingin pulang ke Aussie? " tanya Shine pada Slyther yang sekarang tengah berdiri menatapnya.

" Itu akan jauh lebih baik untukmu, " jawab Slyther mendapat anggukan mantap dari Sheeran.

Shine menghela napas panjang. " Terlepas dari itu, kalian berdua sangatlah tahu jika diriku di Australia mungkin tidak akan sebebas di Indonesia, " ucap Shine melirih.

Slyther ikut mendudukkan diri di sofa dan bertanya, " Anyway Loie, siapa pemuda yang mengantarmu kemarin? "

" Dia sekedar seniornya, " jawab Sheeran.

" Sebatas seniornya? Entah kenapa saya familiar dengan wajahnya, " ucap Slyther.

Meskipun terkesan tiba-tiba menyinggung tentang Draga, Shine membantu meluruskan. " Memang benar dia sebatas seniorku. Dirinya juga sepertinya anak seorang pengusaha bernama Rhythm, kalau tidak salah pemilik RD'Corp .... "

. flashback on ....

Di tengah perbincangan dan tidak berselang lama setelah menu pesanan mereka datang. Tiba seseorang ikut bergabung dengan Shine dan Draga. Dibuat terkejut, tapi Shine berusaha menyikapinya ramah. Berbeda dengan sikap Draga. Kedatangan sosoknya membuat pemuda itu sangat tidak nyaman.

Seorang pria berjas, bertubuh tinggi tegap, dan tidak lupa rambut yang disisir rapi menyiratkan sosoknya merupakan bussiness man. " Bolehkah saya ikut bergabung dengan kalian berdua? " tanya pria itu bergilir menatap Draga, berakhir pada Shine.

۰𝑺𝑯𝑰𝑵𝑬𝑳𝑶𝑰𝑬𝑹۰ [THE END]Where stories live. Discover now