𝑺hineloier || #48

134 65 55
                                    

SEPULANG sekolah Shine terlihat sangat buru-buru untuk segera tiba di kediaman rumah Keluarga Felter karena Flown tiba-tiba saja menelponnya, tanpa memberikan kejelasan pasti.

" Ada tamu Nyonya Flown sudah menunggu kedatanganmu dari pagi, " ucap Lokanata yang menyambut kedatangan Shine di sekitar teras dengan ekspresi yang tidak bisa dijabarkan.

Masih berdiri di tempat, pernyataan Lokanata membuat Shine berpikir dua kali. Bagaimana bisa ada seseorang menunggunya terlepas dari mengingat tidak ada seorang pun yang tahu akan keberadaannya saat ini. Itulah yang ada di dalam benak pikiran Shine. Langkahnya menuntun untuk segera menemui orang itu. Hingga setibanya Shine di dalam ....

" Shine! " Belum sempat Shine berucap sepatah kata, sosok itu terlebih dulu menghamburkan pelukan ke arahnya.

Tidak terpikirkan sebelumnya. Sosok yang memeluknya lain tak bukan adalah Serafine. Kedatangan Serafine justru membuat Shine sangat khawatir dan tidak terlepas was-was.

" S-sere, b-bagaimana kau .... " Dirasa Shine tidak mampu berkata-kata, refleks Serafine meregangkan pelukannya.

" My Dear, Shine .... "
[ Sayangku, Shine .... ]

Suara Flown yang khas membuat Shine berpaling menatapnya. " Saya menemukan saudarimu di halte busway dengan kondisi cukup memprihatinkan. Orang-orang sekitar bilang saudarimu telah beberapa hari di sana, " jelas Flown.

Mendengar itu Shine langsung menatap diri Serafine dan gadis itu menganggukinya. Jauh dari itu Shine bisa melihat kondisi saudarinya yang lusuh. Tidak sebugar yang dia kenal.

" Apa yang sudah dirimu lakukan dan ... bagaimana bisa k- " Perasaan khawatir, gregetan, seolah menjadi satu dalam diri Shine saat ini.

Flown mengusap bahu Shine seraya berucap, " Beri waktu untuknya beristirahat, mengembalikan staminanya terlebih dulu. "

Jauh yang dikatakan Flown benar adanya, dirinya tidak boleh egois jika dipikir-pikir. " Baiklah, tetapi semuanya harus segera kau jelaskan padaku, " pinta Shine tidak mudah membiarkan ini semua terjadi.

" For sure, Shine. "
[ Pastinya, Shine. ]

" Makan dan minumlah dulu ini. Segera mungkin dirimu harus memulihkan kondisi. " Flown mengambil alih nampan dari Mening yang baru saja tiba, lalu memberikannya pada Serafine.

Salah satu tangan terulur menyentuh lembut kepala Serafine, tetapi pandangannya menatap lawan bicara. " Ajak dirinya ke kamarmu, " saran Flown ditujukan pada Shine, dibalas Shine dengan sebuah anggukan.

𓈒𓈓


. flashback on ....

Mendengar suara tembakan tidak ingin tertinggal Serafine justru langsung tampak berlari menuju jendela perpustakaan untuk mengintip situasi. Dari balik gorden ia melihat jika Shine yang tadinya dikejar-kejar bodyguard, berujung mendapat bantuan tumpangan orang asing.

Mendapat sebuah ide, Serafine langsung mengarahkan kamera ponselnya yang bisa menjangkau jelas plat nomor dari taxi yang membawa Shine. Merasa satu hal sudah berhasil ia dapatkan, Serafine segera turun untuk menyusul kepergian saudarinya tanpa sepengetahuan siapa pun. Gadis itu berujung memilih jalur pintu dapur yang menurutnya aman dan langsung terhubung ke pekarangan belakang sampai jalanan.

۰𝑺𝑯𝑰𝑵𝑬𝑳𝑶𝑰𝑬𝑹۰ [THE END]Where stories live. Discover now