unsaid feelings

6.3K 1K 140
                                    

Di hari-hari biasa, hal pertama yang Jake dengar di pagi hari adalah suara alarm handphone-nya yang monoton dan nyaring, membangunkannya setengah jam sebelum ia harus berangkat ke tempat kerja. Ia akan menyalakan pemanas air setelah beranjak dari tempat tidur, dan selama menunggu airnya mendidih, ia akan mencuci muka dan menyikat gigi, serta melakukan morning skin care routine-nya.

Di hari-hari biasa, sarapannya hanya terdiri dari setangkup roti dengan selai cokelat, atau selai strawberry jika ia sudah bosan, dan secangkir vanilla latte panas.

Atau, jika ia terlambat bangun, di hari-hari biasa, ia akan membeli sarapan di perjalanannya menuju tempat kerja.

Namun ini bukanlah hari biasa — atau akan begitu seterusnya selama seminggu ini, lebih tepatnya. Karena ia tinggal di kediaman keluarga kecil Lee. Dan ia tidak lagi sendirian.

Sudah dua hari terlewati semenjak ia dan Sunoo menghabiskan waktu bersama selama 24 jam penuh. Tak perlu diragukan lagi, ia menyukai kedua pekerjaannya — sebagai guru TK dan juga babysitter Sunoo. Selain uang yang masuk ke rekeningnya bertambah jauh lebih banyak — ya, Heeseung sudah mentransfer sejumlah uang dengan banyak nol yang berbaris di belakangnya pada Jake — ia juga dapat menghabiskan waktunya lebih lama bersama dengan anak berumur enam tahun yang paling imut di seluruh dunia.

(Dan fakta bahwa ayah dari anak berumur enam tahun ini adalah sosok pria idamannya menjadi nilai plus tersendiri. Tapi kita bisa abaikan itu untuk sementara waktu.)

Seperti yang sudah disebutkan tadi, Heeseung sudah mengirimkannya uang dengan nominal yang sangat banyak padanya. Seharusnya ia tidak perlu heran, ini Heeseung yang sedang dibicarakan, pria dengan jabatan kepala editor di perusahaan penerbitan buku yang terkenal. Tentu saja jabatannya memberinya banyak keistimewaan — seperti gaji yang berlebih contohnya. Semua barang yang ada di rumah ini, Jake yakin, pasti memiliki nilai jual yang tidak rendah. Ia sendiri bahkan baru sadar kalau di dapur terdapat lima jenis mesin berbeda untuk membuat kopi. Lima jenis! Sedangkan di apartemen Jake sendiri ia hanya menyeduh kopi sachet-nya dengan air panas dan baginya itu sudah cukup.

Dan bukannya Jake mencari kesempatan.

...Okay, mungkin memang bisa dikatakan seperti itu. Tapi, hey, kapan lagi ia bisa mencoba berbagai macam jenis kopi dengan mesin yang berbeda? Lagipula Heeseung sudah memberikan izin sepenuhnya untuk Jake menggunakan apa saja yang ada di rumahnya. Jadi ini seharusnya tidak masalah, kan?

Di hari pertamanya, Jake benar-benar sepenuhnya tertarik pada mesin-mesin kopi yang ada di dapur Heeseung, mengakibatkannya tidak bisa tidur hingga jam dua malam, padahal yang ia minum hanya dua gelas saja. Untungnya keesokan harinya adalah hari Minggu, jadi ia tidak perlu buru-buru bangun. Dan, oh, ia juga ingat saat itu ia harus berulang kali menjauhkan cangkir espresso-nya dari jangkauan Sunoo karena anak itu ingin mencicipi kopi buatan Jake.

And... no, he's definitely not gonna give a six years old kid a sip of espresso. Moreover, it was past 4 PM.

Di hari kedua, ia menemukan satu set lengkap food processor di kabinet dapur — see? Heeseung terlalu memiliki banyak uang hingga ia tidak tahu harus dihabiskan buat apa. Padahal Jake yakin, food processor ini belum pernah sama sekali ia pakai, terlihat jelas dari mesinnya yang tertutup plastik dan memiliki bau benda baru.

Dan karena ia ingat di kulkas masih terdapat daging ayam serta udang, akhirnya sepulang kerja Jake memutuskan untuk membuat dimsum. Di sepuluh menit pertama Sunoo membantunya, namun karena lipatan di kulit dimsumnya tidak serapi dan secantik buatan Jake, ia merengek karena kesal, lalu meninggalkan Jake sendirian di dapur.

Dan karena bayaran yang diberikan Heeseung begitu banyak, ia merasa seperti ia harus memberikan yang maksimal pada Sunoo. Entah itu dalam hal menu makanan yang ia masak, atau aktivitas yang mereka lakukan, seperti menonton film Disney yang belum pernah Sunoo tonton, membuat tenda di kamar, atau berkaraoke di ruang keluarga. Setiap harinya pasti ada saja kegiatan baru yang Jake coba di kediaman Heeseung dan Sunoo. Dan itu semua ia lakukan agar pengalaman ini tidak hanya menyenangkan bagi dirinya saja, namun juga bagi Sunoo.

someone to take you home | HEEJAKEWhere stories live. Discover now