of growing up and everything else

1.5K 261 12
                                    

Content warning // mentions of alcohol. No beta we die like democracy.

───────────────────────

Langkah kakinya menelusuri jalan bersamaan dengan pejalan kaki lainnya yang sibuk lalu-lalang. Jemarinya kelewat merah karena dinginnya udara dan Jake merutuki dirinya sendiri sebab ia lupa terakhir kali ia menaruh sarung tangannya di mana. Sementara di pundaknya kini tersampir tas belanjaan yang berisik karena di dalamnya terdapat beberapa botol soju yang beradu satu sama lain.

Hari ini adalah hari ulang tahunnya, dan Jake hanya ingin di rumah saja seharian — menonton Netflix, mabuk, memakan kue ulang tahun yang ia beli pakai uang sendiri, lalu tidur hingga jelang sore esok harinya.

Sebenarnya ia tidak keberatan sama sekali bila harus menghabiskan ulang tahunnya dengan orang lain, contohnya Jungwon. Namun sayangnya pria yang lebih muda itu sedang ada dalam perjalanan menuju rumah kakaknya yang baru saja beberapa hari lalu pulang dari rumah sakit pasca melahirkan.

Sempat terpikirkan juga olehnya untuk mengundang rekan-rekan kerjanya, namun ia lupa untuk mengatur jadwal reservasi restoran dan mengumumkannya di grup chat yang berisi staf dan guru-guru sekolah — kalau memang ia mau merayakan ulang tahunnya beramai-ramai. Ditambah lagi ini hari Sabtu, ia tidak yakin mereka semua bisa spontan mengiyakan ajakan Jake jika terlalu mendadak. Lagipula semua restoran di tengah kota juga selalu ramai bila akhir pekan.

Opsi terakhir adalah Heeseung dan Sunoo, karena mereka termasuk ke dalam orang-orang yang sering berinteraksi juga dengannya. Namun semenjak dari hari itu ia belum bertemu lagi dengan Heeseung, dan Jake tidak yakin apakah ia harus senang atau rindu.

Ia mengerang pelan.

Kejadian seminggu yang lalu masih dengan jelas terputar di otaknya. Betul memang, sudah cukup lama ia bertanya-tanya perihal orientasi seksual Heeseung. Tetapi ia juga kaget sendiri mengapa ia bisa segamblang itu menanyakannya. Salahkan situasinya yang membuatnya begitu emosional sehingga sirkuit di otaknya seketika menjadi pendek dan ia tidak bisa berpikir apa-apa sebelum melontarkan kalimat tanyanya.

Rasanya Jake ingin memutar waktu dan mengubur dirinya sendiri di dalam tanah agar tidak bertemu dengan pria itu lagi. Meski ia pikir, kalau ia bercerita tentang hal ini kepada Jungwon, pasti pemuda itu tak menganggap ini adalah sesuatu yang aneh, atau mungkin Jungwon berpikir kalau Jake sudah melakukan hal yang benar, jadi mengapa ia harus malu?

Membuyarkan lamunannya, pandangannya tertuju pada toko pastry di seberang jalan yang selalu ia lewati setiap harinya sebelum berangkat kerja, yang kini akan menjadi destinasi terakhirnya sebelum ia kembali ke apartemen. Ia pun menyeberangi jalan ketika lampu zebra cross sudah berwarna hijau. Genggamannya di tali tote bag mengerat, menahan dinginnya udara yang menerpa badan.

Suara lonceng yang menggantung di atas pintu terdengar nyaring di toko yang tak bisa dibilang besar itu. Seorang gadis muda menyapanya ramah seraya tersenyum lebar, dan aroma vanila bercampur dengan labu memasuki indra penciumannya ketika ia melangkah lebih jauh memasuki toko.

Di situ terdapat banyak sekali pilihan kue dengan nama-nama berbau Prancis yang Jake yakin kebanyakan pengunjung juga kesulitan untuk melafalkannya. Netranya tertuju pada kue dengan buah stroberi yang sudah disusun sedemikian rupa hingga memenuhi di bagian atasnya. Sirop dengan warna senada terlihat sedikit mengalir dari atas kue ke sisi potongan dalamnya, begitu kontras dengan kuenya yang berwarna kuning pucat.

Lalu netranya bergulir ke etalase di paling pojok, di mana terpampang kue dengan warna cokelat pekat dan beberapa buah cherry di atasnya. Sayangnya kue tersebut berdiameter terlalu besar, tidak seperti kue-kue lainnya yang kebanyakan dijual per potongan. Jake tidak yakin ia bisa menghabiskannya sendirian, dan kalau pun harus menyimpannya di dalam lemari es hingga berhari-hari, hal itu akan mengurangi cita rasa kuenya. Ditambah lagi kue itu memakai banyak sekali krim untuk menyelimuti semua sisinya. Ia tidak begitu suka dengan krim di kue-kue ulang tahun. Enak sih, tapi kalau kebanyakan nanti gula darah bisa naik, pikirnya.

someone to take you home | HEEJAKEWhere stories live. Discover now