adore you

9.2K 1K 332
                                    

Ada satu aspek yang membuat hatinya seolah seperti digenggam erat-erat. Karena melihat mereka bersama membuatnya sadar kalau ia tidak bisa menjauhkan Sunoo dari Jake — bahwa seingin apapun ia untuk bisa mendapatkan Jake, Sunoo pasti lebih membutuhkan sosok Jake di kesehariannya.

Bukannya Sunoo tidak bisa ditinggal di rumah sendiri, hanya saja akhir-akhir ini pekerjaan menuntutnya untuk lembur di kantor, membuat anaknya harus menghabiskan waktu yang lama sendirian. Sementara shift kerja milik Jake berakhir jauh lebih awal daripada Heeseung. Jadi masuk akal rasanya, jika Jake mengantar Sunoo pulang dan memasak makan malam di sana sekaligus menemani Sunoo hingga Heeseung tiba di rumah.

Pertama kali Jake mengusulkan hal ini adalah di hari yang sama ketika ia pulang ke rumah dan Jake yang berada di dapurnya, membuat dekorasi cupcake bertemakan Halloween — hari yang sama dimana ia bisa menatap mata Jake cukup dekat dan cukup lama, sebelum kemudian anaknya datang dan ia harus mengakhiri momennya.

Dan karena Jay juga sedang sibuk akhir-akhir ini, akhirnya Heeseung setuju pada tawaran Jake, dan Sunoo pun ikut senang.

Jadi sejak saat itu, ketika ia tiba di rumah, ia selalu melihat anaknya dan Jake sedang bersama. Terkadang mereka berada di dapur mencoba resep baru, atau terkadang mereka ada di ruang keluarga, menonton film kartun yang belum pernah Sunoo tonton.

Semenjak Jake ada di rumah mereka setiap petang di hari kerja, Heeseung bisa merasakan bagaimana kini rumahnya terasa lebih hidup daripada biasanya. Sejak ada Jake, kini ia dan Sunoo juga sudah berhenti makan makanan cepat saji dan lebih sering memakan masakan buatan Jake.

Situasi seperti ini sudah berjalan lebih dari dua minggu, dan Heeseung pikir, Jake pantas mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekadar ucapan terima kasih — dan transfer uang ke rekening Jake, tentu saja.

Jadi, di suatu Kamis, ia bertanya pada Jake, apakah di akhir pekan ini ia sibuk atau tidak, karena ia ingin mengajak lelaki yang lebih muda untuk makan malam di restoran.

Hanya ia dan Jake — berdua saja.

Dan seperti yang ia bayangkan, Jake mengiyakan ajakannya.

Sementara itu, Heeseung akan menitipkan Sunoo pada Jay selama ia pergi kencan dengan Jake. Okay, well, sebenarnya ia sendiri tidak yakin apakah ia boleh menyebut ini sebagai kencan atau tidak. Namun ini adalah pertama kalinya bagi Heeseung untuk mengajak Jake bepergian tanpa mengajak Sunoo. Jadi tak ada salahnya 'kan, jika ia berharap sedikit?

Jadi, di sinilah Heeseung, mengecek pantulan dirinya sendiri di cermin sebelum ia berangkat menjemput Jake.

Ia mengenakan kemeja lengan panjang dengan tiga kancing paling atas ia biarkan terbuka. Di lehernya terdapat kalung dengan merk ternama, membiarkan liontinnya menjuntai bebas mengenai dadanya. Kemudian untuk bawahan, Heeseung memutuskan untuk memakai celana beige serta sepatu putih. Tak lupa, ia juga mengenakan mantel berbahan tebal karena temperatur semakin rendah.

"Udah cakep," kata Jay yang tiba-tiba muncul. Pria yang lebih muda darinya itu bersandar di bingkai pintu kamar Heeseung sambil melipat kedua lengannya di depan dada. Heeseung hanya meliriknya sekilas sebelum memutar bola matanya. Ia kembali merapikan kemejanya untuk yang kesekian kalinya dalam sepuluh menit terakhir. "Ini kalian kencan, 'kan?"

"Hmm, ga tau."

Jay mengangkat kedua alisnya ketika ia mendengar jawaban Heeseung. Sebelum-sebelumnya, Heeseung selalu terlihat seperti ia menolak habis-habisan pertanyaan dari Jay bila itu menyangkut hubungannya dengan Jake. Namun kali ini Heeseung terlihat lebih menerima, meskipun jawabannya masih sama-sama abstrak.

Paling tidak, ada kemajuan di diri Heeseung, dan itu yang Jay ingin.

"Alright, then. Good luck," ucap adik sepupunya selagi ia berbalik badan dan menjauh dari sana, memberi ruang bagi Heeseung untuk memaksimalkan penampilannya.

someone to take you home | HEEJAKEWhere stories live. Discover now