the idea of us

5.4K 939 119
                                    

Kali pertama maniknya tertuju pada Jake adalah ketika ia datang untuk menjemput Sunoo suatu sore di hari Jumat, dan sejauh yang ia ingat, itu bukanlah sesuatu yang spesial.

Ia yang waktu itu mengenalkan dirinya sendiri pada si guru agak merasa bingung ketika yang diajak bicara hanya dapat menatapnya dalam diam. Lalu beberapa detik kemudian wajah Jake terlihat cukup merah ketika Sunoo bilang kalau mungkin ia malu bertemu dengan Heeseung makanya ia hanya diam mematung. Namun lain daripada itu, Heeseung tak memiliki impresi yang cukup kuat pada Jake di pertemuan pertama mereka. Pikirannya terlalu sibuk dengan anak dan pekerjaannya, menyisakan hanya sedikit saja ruang bagi dirinya untuk dapat memikirkan hal-hal lain yang terjadi di hari itu.

Mungkin ini semua diawali dengan Sunoo yang tak henti-hentinya menceritakan tentang si guru Bahasa Inggris di sekolah — bagaimana ia mau berpura-pura menjadi penjahat sedangkan Sunoo serta anak-anak lainnya menjadi polisi, bagaimana Jake yang pandai memainkan ukulele, bagaimana Sunoo sangat menyukai kostum Mario yang Jake kenakan pada saat Halloween, dan sebagainya. Ia bercerita tentang Jake seperti Jake adalah sosok yang sangat ia kagumi.

Tentu Heeseung sempat cemburu kala itu. Anaknya seolah lebih tertarik pada guru Bahasa Inggrisnya ketimbang apapun di dunia ini. Egonya juga sempat berkata padanya kalau ini adalah kompetisi, dimana ia yang seharusnya menjadi pemenang, bukan Jake. Tetapi setelah melihat bagaimana pemuda Australia itu memperlakukan Sunoo dan sempat menghabiskan waktu juga dengannya, Heeseung jadi paham mengapa anaknya sangat menyukai lelaki ini.

Tutur katanya lembut, ia selalu tidak pernah menolak jika Sunoo memasangkan klip rambut berbentuk bunga atau permen di atas kepalanya, pemuda itu juga hafal tiap karakter dan alur cerita dari film-film dan serial kartun. Jadi ketika Sunoo bercerita padanya tentang episode yang ia tonton kemarin petang, Jake mengerti dengan topik yang Sunoo bicarakan.

Ada begitu banyak aspek di diri Jake yang membuatnya pantas disebut sebagai guru TK yang terbaik tahun ini. Namun juga, semakin lama Heeseung mengenal lelaki itu, ia semakin peka dengan hal-hal lain yang identik dengan Jake — dan itu sama sekali tak ada kaitannya dengan profesinya sebagai guru. Seperti Jake yang memiliki kebiasaan menggigit ujung sedotan yang ia pakai untuk minum, menutup mulutnya dengan telapak tangannya ketika tertawa, atau juga kebiasaannya yang selalu mendekatkan makanan atau minuman ke hidungnya dan mencium aromanya terlebih dahulu sebelum ia mengecapnya.

Ia tahu memperhatikan Jake secara diam-diam bukanlah sesuatu yang biasa bagi dirinya. Terlebih lagi Heeseung ingat dulu ia pernah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lagi jatuh cinta pada seseorang — mengingat bagaimana cinta bisa kapan saja berbalik badan darinya dan pergi begitu saja. Namun kala itu jam lima sore, langit menunjukkan semburat jingganya, dan Jake menangkupkan telapak hangatnya di atas tangannya yang dingin, menunggu dengan sabar hingga ia selesai bercerita. Dan Heeseung tahu kalau di detik itu juga ia harus mengingkari janjinya.

Karena jatuh cinta pada Jake tidak terasa seperti yang pujangga tuliskan di bait-bait puisinya — tergila-gila dan menggebu-gebu. Jatuh cinta pada Jake lebih terasa sederhana dan mudah, seperti ia berjalan ke dalam rengkuhan hangat dan tahu kalau ia ada di rumah.

Dan mau berapa kali pun ia berkata pada dirinya untuk mengabaikan perasaannya saat ini, ia tidak bisa. Karena kemarin malam, sebelum ia tertidur, ada pesan masuk dari Jake yang mengatakan kalau ia dan Sunoo akan datang ada di bandara ketika Heeseung tiba.

Dan Heeseung belum siap.

Jangan salah, ia sangat tidak sabar untuk hari ini — dimana ia bisa kembali ke Korea dan bertemu lagi dengan anaknya. Heeseung ingin kembali mendengarkan Sunoo bercerita tentang apa saja meskipun Heeseung sendiri sebenarnya tidak begitu mengerti apabila topiknya menyangkut serial kartun — buktinya, ia selalu bingung membedakan mana yang namanya Elsa dan mana yang namanya Anna. Tetapi yang jelas, ia senang bisa kembali ke sini.

someone to take you home | HEEJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang