70: pesan

8.4K 1.8K 112
                                    

Raivia melakukannya, kegiatan yang di jadwalkan oleh Jacob padanya.
Menjadi seorang ratu sungguh melelahkan, terutama ia banyak tidak mengetahui banyak hal tentang tata kerajaan.

Meskipun begitu ia tetap bahagia bisa menjalankan tugasnya, ia masih berharap bisa pergi dan tinggal di pondok pohon hutan ajaib bersama Ma Dryad namun ia meragukannya sekarang.

Selain harus memikirkan perasaan raja Raivia juga harus memikirkan perasaan rakyatnya.

Setidaknya ada Ailu dan Luke menemani dirinya, kedua hewan menggemaskan itu juga sudah banyak di kenal oleh keluarga istana.

Raivia tidak terlalu mengkhawatirkan itu sekarang.

Dan setelah punya banyak kesibukan ia memiliki waktu yang cukup luang untuk tidak melakukan apapun. Sehingga Raivia membaca banyak buku yang sudah sejak lama ia ingin baca.

Hal paling menyenangkan yang pernah ia lakukan saat itu. Tetapi semenjak tiga hari raja pergi ia mulai merasakan sesuatu yang di sebut rindu.

Ada perasaan kosong dan hampa. Mungkin karena raja biasanya ada bersamanya, entah saat itu ia menjadi hewan ataupun manusia.

Sehingga Raivia lebih sering bertemu dengan Ray, Imelda dan Ellen. Mengobrol bersama tuan Gandolf atau Franco dan hal lainnya.

Jika ia bosan Raivia akan berjalan jalan di sekitar istana sambil melihat-lihat.

"Aku sangat berterimakasih sebanyak apapun itu karena anda menjadi istri dari yang mulia raja, your highness"

Franco yang paling senang tentunya tentang raja yang akhirnya menikah juga.

Bukankah akan ada kabar baik lain yang akan menyusul
Kabar tentang di kandungnya penerus kerajaan tersebut.

"Aku tidak melakukan banyak hal Tuan Franco, anda yang seharusnya bangga karena memiliki Raja yang begitu bijaksana. Bahkan ia tidak berusaha menjadikan wanita sebagai pernikahan sebuah kerajaan hanya untuk memiliki kekuasan lebih luas"

"Jangan merasa begitu yang mulia, raja sebenarnya tidak seperti itu. Dia pernah berprinsip tidak akan menikah dan membiarkan kerajaan hancur dengan kematiannya"

Bisik Franco membuat Raivia terkejut sekaligus terkekeh.
Pikirkan yang sangat aneh, apakah Raja sebenarnya tidak menginginkan tahta ini sehingga memiliki niatan yang kejam.

"Tapi aku bersyukur semua itu tidak akan terjadi. Aku berharap Anda bisa ada di samping Raja selalu yang Mulia. Hamba berharap segala kebahagiaan untuk kalian berdua"

Raivia masih tersenyum, tetapi hatinya seakan di datangi kebimbangan. Bukankah itu yang harusnya ia lakukan? Berada di samping raja selalu dengan mencintai raja. Karena saat ini dia adalah milik raja.
Mencintai dengan sepenuh hati, menyerahkan seluruhnya untuk Raja.

"Aku akan mengadakan makan siang taman bersama teman-teman hewan ku lusa, jika anda berminat untuk datang kami akan senang"

"Oh tentu saja, sudah lama aku ingin melakukan itu bersama hewan hewan menggemaskan. Terimakasih atas undangan yang sangat terhormat ini yang Mulia."

Raivia meninggalkan Franco dengan pikirannya yang penuh.

Baru tiga hari tetapi Raivia merasa sangat kurang. Mengapa ia bisa merasa seperti ini pada seseorang yang pernah menyakiti dirinya, mengapa ia begitu mudah memaafkan dan melupakan segalanya. Seharusnya ia membenci raja bukan karena sikap pria itu padanya tapi Raivia tak mampu melakukannya.

Ia bahkan ingin tau kabar dari raja, pertimbangan sulit saat begini. Sudah lama ia tidak mencintai siapapun sehingga bingung dengan perasaan cinta. 

.   

The Moon Wolf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang