13. Kesalahan.

88 23 7
                                    

Gitar Chanyeol masih berada di kamar Sooyoung. Berpangku di atas sofa tunggal--tidak tersentuh sama sekali. Tas sekolah Sooyoung berlabuh di atas sofa yang sama, menyandar di depan gitar itu. Nora yang memperhatikan bagaimana gitar Chanyeol tinggal di kamar Sooyoung--tidak terawat, ia merasa sedikit prihatin. Alat musik adalah harta istimewa bagi pemiliknya.

Bagaimana jika gitar itu tergores? Nora mencemaskan gitar itu tapi tidak mau menyentuhnya sama sekali.

Tok! Tok! Tok!

Seperti belajar dari pengalamannya yang sempat mengejutkan Nora, Chanyeol yang berdiri di pintu kali ini mengetuk sopan. Senyum pria itu merekah tipis saat mata Nora menyambutnya.

"Boleh aku bergabung?" tanya Chanyeol.

"Mm."

Bukan hak Nora melarang pria itu di rumahnya sendiri.

"Apa Sooyoung masih mandi?"

Chanyeol berjalan ke sofa. Saat ia menemukan gitarnya di sana, Chanyeol segera saja menarik tas Sooyoung dan melempar benda itu ke sofa lain yang kosong. Memperhatikan itu, Nora lega. Chanyeol seperti penyelamat dunia.

"Kenapa gitarku di sini?" Chanyeol bergumam pada dirinya sendiri. Ia memindah benda itu kepangkuannya sebelum duduk di sofa.

"Apa kau mau main?"

Chanyeol menawarkan gitarnya kepada Nora, tapi seperti yang sudah ia perkirakan, gadis itu menggeleng. Masih menghindar.

"Tidak, terima kasih."

"Sayang sekali," sesal Chanyeol.

Pria jangkung dengan kemeja hitam itu mulai mengencangkan senarnya yang longgar. Lalu, ketika tangannya memetik senar gitar. Bunyi familiar dari chord G minor itu bergema di dalam ruang yang sunyi. Nora tersentuh dan sedih.

"Aku sudah lama tidak bermain gitar. Rasanya agak asing sekarang. Apa kau pernah merasakan seperti itu, tidak terbiasa dengan hobi lamamu?" Chanyeol bertanya tanpa tau sudah mengungkit luka lama Nora dan menghamburkan garam di atasnya.

"Mungkin." Nora berbisik.

"Datarnya," keluh Chanyeol sambil manyun.

Tau Nora akan terus dingin padanya, Chanyeol mengganti strategi dan memetik senar gitarnya beberapa kali sambil menatap wajah Nora. Chord sumbang dan berantakan itu seperti polusi di telinga.

Chanyeol berharap gadis itu akan meliriknya sedikit saja, marah atau jengkel boleh. Tapi sepertinya itu harapan yang sia-sia. Nora sangat jelas memancarkan aura yang menunjukkan kalau dia tidak ingin dekat-dekat dengan Chanyeol. Seolah cowok itu adalah penyakit menular.

Tsk!

"Nora," panggil Chanyeol mulai bosan. Ia memperhatikan kamar mandi sekilas dan menyadari bunyi shower masih terdengar. Masih aman. Sooyoung tidak akan mencecarnya karena sudah mencuri-curi waktu untuk bertemu dengan Nora.

"Ada apa?" tanggap Nora.

Kepala Nora miring memperhatikan pensil yang sekarang berada di ujung jarinya.

Pokoknya, perhatikan apa pun selain Chanyeol. Hanya dengan itu, ia bisa menyelamatkan hatinya dari harapan dan keretakan.

"Miss. Nora?"

Tidak menyerah, Chanyeol pun mendekat. Ia turun dan duduk berdampingan dengan Nora di atas karpet. Gadis itu sedikit berjengit ketika menyadari Chanyeol berada dekat dengannya. Dekat sedekat siku dan pundak yang bergesekan.

Nora menoleh dengan ketidaksukaan. Bagaimana kalau Sooyoung melihatnya duduk dekat dengan Chanyeol? Kedekatan ini hanya akan menimbulkan persepsi yang tidak perlu. Hatinya jadi menggebu-gebu.

HARMONIA (PCY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang