-2-

1.2K 172 9
                                    

3 tahun kemudian~

Rosie yang dulunya masih bayi kini menjadi bocah yang aktif dan sering mengganggu Kakak dan Abangnya.

"Mommy tidak mau ikut?"tanya Rosie yang berada didalam gendongan Sean

Jennie menggeleng"Tidak sayang. Mommy harus beresin rumah"sahutnya

"Baiklah Wifey,aku sama anak anak berangkat duluan ya"pamit Sean mengecup dahi Jennie"Apa pun yang terjadi,kamu harus ingat kalau aku akan tetap mencintai kamu selamanya"ujarnya

Jennie mengernyit. Kenapa Hubby nya malah mengatakan sesuatu yang sedikit aneh itu? Namun dengan segera Jennie menepis pikiran buruk yang mengganggunya.

"Mah,Chandra sama Joy berangkat duluan ya"pamit Chandra mencium pipi sang Mamah diikuti oleh Joy.

"Iya sayang,kalian belajar dengan benar ya"ujar Jennie ikut mengecup dahi kedua anaknya.

Akhirnya Sean berlalu kemobil bersama anak anak dan mobil yang dikendarai oleh Sean akhirnya meluncur pergi meninggalkan mansionnya.

Jennie menatap kepergian mobil suaminya itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada sebuah perasaan aneh yang menjalar dihatinya. Firasat buruk terus menghampiri dirinya walaupun dia berusaha menepis perasaan itu.

:
:

Tibalah Sean bersama anak anak didepan gerbang sekolah.

"Papah,Chandra sama Joy masuk duluan ya"pamit Chandra

"Tunggu"halang Sean. Dia menatap Chandra dan Joy bergantian"Chan,Joy,kalian berdua sudah gede. Apa Papah bisa meminta sesuatu dari kalian?"

"Papah mau apa? Joy tidak punya uang"ujar Joy polos

Sean tersenyum"Chandra,Joy,janji sama Papah kalau kalian bakalan menjaga Mamah sama adek kalian dengan baik ya"

"Chan janji Pah"sahut Chandra

"Joy juga janji"sahut Joy

Sean tersenyum dan mengecup kedua dahi anaknya itu bergantian"Kalian harus tahu kalau Papah sayang banget sama kalian"

"Kita juga sayang Papah"sahut Chandra diangguki oleh Joy

"Yaudah,kalian masuk ya. Belajar dengan benar"

"Okey Papah"sahut Joy

"Ochie,Kakak sama Abang masuk duluan ya"pamit Joy

Rosie yang mengemut dot bayinya itu mengangguk"Okey Kakak"sahutnya

Chandra sama Joy tersenyum dan mereka berganjak keluar dari mobil.

"Sekarang kita pulang ya. Kasian Mamah sendirian"ujar Sean mengelus kepala Rosie. Dia memang memilih untuk libur dari pekerjaannya karena dia mau menemani istri dan anak anaknya dimansion.

"Pah,kenapa Papah mau Abang tama Kakak jagain Mamah tama Ochie? Apa Papah tidak mau jagain kita?"tanya Rosie.

Sean tersenyum tipis dengan tangannya yang fokus memutar stir mobil"Papah akan sentiasa menjaga kalian kok. Itu hanya pesanan Papah buat Abang sama Kakak kamu"

"Telus Papah tidak ada pecanan buat Ochie?"tanya Rosie polos

Sean terkekeh kecil"Pasti ada dong. Papah mau Ochie menjadi anak yang baik ya. Walaupun dunia ini ada orang yang kejam,Rosie harus tetap berbuat kebaikan"

Rosie mengangguk polos"Okey Papah"sahutnya

Secara tiba tiba,sebuah mobil melaju dari samping. Sean berusaha tenang karena dia tidak ingin anaknya itu panik. Dia melepaskan seatbelt nya dan bergegas memeluk Rosie yang kelihatan bingung.

"Papah menyayangi Rosie"

Brukkkk

Hanya kalimat itu yang kedengaran oleh Rosie sebelum sebuah dentuman keras kedengaran. Pandangan Rosie mula buram sebelum mobil yang dinaiki oleh mereka terjatuh kedalam jurang.








:
:

Detak jantung Jennie seakan terhenti ketika menerima panggilan dari polisi yang mengabarkan kalau suami serta anaknya mengalami kecelakaan.

Dia sudah mengalami panic attack makanya dia menelfon sahabatnya untuk menjemputnya.

"Jen!"Jisoo,sahabat Jennie itu menghampiri Jennie

"Jis,tolong bawa gue kerumah sakit sekarang"pinta Jennie yang sudah terisak kecil

Jisoo mengangguk dan berlalu memasuki mobilnya diikuti oleh Jennie. Akhirnya mobil yang dikendarai oleh Jisoo itu meluncur laju meninggalkan perkarangan mansion Jennie.








Chandra sama Joy menjadi bingung ketika sahabat Daddy mereka menjemput mereka dari sekolah dan membawa mereka kerumah sakit.

"Om,kita ngapain dirumah sakit?"tanya Chandra

"Kita ketemu sama Mamah kalian duluan ya"sahut Limario menggandeng kedua bocah itu menghampiri ruangan ICU

"Mamah!"Joy bersama Chandra berlari menghampiri Jennie yang menangis didalam dakapan Jisoo.

"Sayang"Jennie berjongkok menyamakan tinggi dengan kedua anaknya. Dia membawa kedua anaknya itu kedalam pelukan

"Kenapa Mamah nangis?"tanya Joy khawatir

Jennie melepaskan pelukan. Air matanya terus mengalir keluar dan dia tidak tahu gimana untuk menjelaskan apa yang terjadi.

Jisoo yang mengerti itu langsung ikut berjongkok "Chandra,Joy"panggilnya

"Iya Tante?"sahut Chandra

"Papah sama adek kalian kecelakaan"

Deg

Kedua bocah itu hanya diam. Mereka seakan bingung dengan apa yang terjadi"P-Papah kalian sudah meninggal"lanjut Jisoo menahan air matanya.

Tidak butuh waktu yang lama,isakan Chandra bersama Joy mula kedengaran"Hiks tidak mungkin! Papah tidak akan tinggalin Chandra!"teriak Chandra

Limario menggendong Chandra"Ikhlasin Papah kalian ya"bujuknya

"Hiks Ochie gimana?"tanya Joy

"O-Ochie hilang. Polisi tidak menemukan keberadaan Ochie"sahut Jisoo membuatkan tangisan kedua bocah itu semakin keras.

Jennie terduduk lemes dilantai dingin rumah sakit. Hatinya sakit. Dia kehilangan sang suami dan sekarang anak bungsunya juga sudah hilang.







  Tekan
   👇

Dear Mom ✅Where stories live. Discover now