-3-

1.2K 155 21
                                    

Gundukan tanah yang masih basah itu ditatap oleh Jennie dengan mata sembabnya. Sejujurnya hatinya masih sedih atas kepergian suami tercinta namun dia harus merelakan kepergian suaminya itu agar suaminya bisa pergi dengan tenang.

"Jen,kamu yang sabar ya"ujar Jisoo yang setia mengelus pundak Jennie

Chandra sama Joy yang menangis histeris ketika melihat sang Papah dimakamkan juga sudah dibawa pulang oleh orang tua Jennie.

"Gimana aku bisa menjalankan kehidupan aku kak? Mas Sean sudah pergi dan anak aku hilang"lirih Jennie

"Jen"pandangan Jennie tertuju kearah Limario yang memanggilnya

"Iya Bang?"

Limario membasahi bibir bawahnya"Abang tidak tahu kalau Ochie masih hidup apa tidak tapi yang pasti Ochie dibawa pergi oleh seseorang"

"Maksud kamu apa Mas?"bingung Jisoo menatap sang suami untuk menuntut jawaban.

"Kami sudah menemukan cctv dilokasi kecelakaan. Orang yang menyebabkan kecelakaan ini sepertinya memang sengaja menabrak mobil Sean. Selepas mobil Sean jatuh kedalam jurang,ada seseorang yang turun kejurang dan dia membawa Ochie pergi"jelas Limario yang memang bekerja sebagai polisi itu.

"Bang,tolong selamatkan anak aku. Aku yakin anak aku masih hidup"pinta Jennie memelas

"Abang akan coba yang terbaik. Mendingan sekarang kamu pulang saja. Kasian Chandra sama Joy,mereka membutuhkan kamu saat ini"ujar Limario

Jennie mengelus makam sang suami"Hubby,aku pulang duluan ya. Tunggu aku di Syurga ya. Assalamualaikum"








Hari terus berlalu. Kepergian Sean membuatkan suasana dimansion yang dulunya hangat itu mula menghilang.

Jennie berubah menjadi sosok yang pendiam dan juga posesif. Setelah kepergian Sean dan juga kehilangan Rosie,dia menjadi posesif kepada Chandra dan juga Joy.

Semua yang dilakukan oleh kedua anaknya itu akan dipantau olehnya bahkan dia terus memanjankan kedua anaknya yang sudah berganjak dewasa. Semua yang diinginkan oleh kedua anaknya itu dibeli.

Tanpa dia sadar,apa yang dia lakukan itu malah membuatkan anak anaknya menjadi sosok yang keras kepala dan egois.

"Mah. Tadi disekolah,teman Joy bilang kalau dia sudah membeli boneka yang baru loh. Joy juga mau Mah"rengek Joy

"Chandra juga mau mainan robot baru Mah"timpal Chandra

"Bukannya kalian baru saja membeli boneka sama mainan robot hurm?"tanya Jennie

"Chan sudah bosan sama mainan robot yang itu! Chan mau yang baru"sahut Chandra

"Ayo Mah kita beli"ujar Joy menarik tangan Jennie.

"Tapi sekarang Mamah sibuk sayang. Kita perginya besok saja ya"ujar Jennie berharap agar sang anak pengertian.

"Ishh Mamah tidak asyik! Aku benci Mamah!"kesal Joy

Jennie sontak berjongkok menyamakan tingginya dengan kedua anaknya"Iya deh iya,maafin Mamah ya"dibawanya kedua anaknya itu kedalam dakapannya"Kita ke mall sekarang buat beliin apa yang kalian mau"bujuknya

"Yeayy!"Chandra bersama Joy terpekik senang

Jennie hanya tersenyum tipis. Dia senang ketika melihat kedua anaknya itu bahagia namun disatu sisi yang lain,dia juga sedih karena dia masih belum mendapatkan kabar soal anak bungsunya.

"Ochie,kamu dimana sayang?" batinnya sedih









Setibanya di Mall,kedua anak Jennie itu langsung menggandeng Jennie menuju ketoko mainan. Mereka membeli banyak mainan yang ada disana.

"Joy,Chandra. Sudah dong. Mainan kalian sudah banyak loh"ujar Jennie

"Mamah jangan pelit deh. Uang Papah banyak bukan?"sahut Chandra

Jennie memijit pelipisnya"Mamah bukan pelit,tapi Mamah hanya tidak mau kalian boros. Ini juga demi masa depan kalian"jelasnya

Namun Joy sama Chandra tidak peduli. Kedua bocah itu langsung saja membawa beberapa mainan mereka menuju kekasir.

"Totalnya 1 juta mbak"

Jennie mengeluarkan blackcardnya dan membayar mainan kedua anaknya itu. Ingin marah namun dia tidak ingin kedua anaknya membenci dirinya. Pokoknya Jennie terlalu menjaga dan menyayangi kedua anaknya itu karena dia tidak mau kehilangan mereka seperti mereka kehilangan Sean dan Rosie.













Di kota yang berbeda,terlihatlah seorang anak kecil yang berusia 4 tahun itu lagi dibawa masuk kedalam salah satu pati asuhan.

"Gue ingin meninggalkan anak ini disini"ujar  pria yang menggendong anak kecil itu.

"Apa yang terjadi?"Bu Sunmi,pemilik panti itu kaget ketika melihat kepala anak kecil yang diperban itu dan anak itu juga sepertinya masih pingsan.

"Anak ini baru saja kecelakaan bersama Papahnya. Papahnya sudah meninggal dan gue ingin menitipkan dia dipanti asuhan ini"jelas cowok itu

"Siapa namanya?"tanya Bu Sunmi

"Rosie Skyler binti Arseanno Gabriel. Dia berumur 4 tahun. Anak ini menjadi incaran musuh keluarganya jadi gue berharap agar elo bisa melindungi keberadaan dia. Lo sahabat gue Sun,gue percaya sama elo"

"Kenapa lo mau membantu anak ini? Lo ada kaitan sama dia?"tanya Sunmi

Sosok cowok itu tersenyum tipis"Maaf,gue belum bisa ngomong sama elo soal itu. Gue berharap agar elo menjaga anak ini dengan baik"

"Tapi ibu Rosie pasti mencari keberadaan Rosie"

"Tenang saja,gue akan melakukan berita kematian palsu keatas anak ini. Tugas elo hanya menjaga dia dan gue berharap agar dia tidak mengetahui kalau orang tuanya masih hidup. Hanya ini yang kita bisa lakukan untuk melindungi dia. Sekarang gue harus pergi. Suatu hari nanti gue akan kembali dan menyelesaikan semua masalah ini"setelah menyerahkan Rosie kepada Sunmi,sosok itu langsung pergi dari sana.









  Tekan
   👇

Dear Mom ✅Where stories live. Discover now