-12-

913 134 16
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam dan sekarang Chandra bersama Joy lagi istirahat disofa diruang tamu.

"Ini untuk Abang"Joy menyerahkan satu amplop yang berisi uang kepada Chandra

"Apaan ini?"Chandra mengambil amplop itu dan membukanya"Uang?"

Joy mengangguk"Itu gaji akhir aku. Gaji akhir aku 5 juta si tapi disitu hanya ada 4 juta. 1 juta lagi sudah aku guna buat belanja keperluan aku"

Chandra menghela nafasnya dengan lemah"Dek. Ini hasil kerja kamu,semuanya milik kamu. Abang tidak ada hak untuk semua ini. Soal hutang perusahan itu,kamu tenang saja. Abang juga punya gaji kok dan Abang akan berusaha membayar semua hutang itu"

"Aku kerja juga untuk membantu Abang. Pokoknya Abang harus terima uang ini!"tegas Joy

Chandra tersenyum tipis"Baiklah,Abang terima. Terima kasih ya"

Joy mengangguk singkat"Ini semua pasti karma buat kita. Tidak seharusnya kita membuang Mamah yang selama ini berkorban segalanya untuk kita"lirihnya

Chandra mengelus kepala Joy"Abang juga merasa bersalah. Dulu Abang pernah berjanji sama almarhum Papah untuk jagain Mamah,kamu sama Ochie tapi Abang gagal.  Papah pasti kecewa sama Abang"

"Papah juga pasti kecewa sama aku"ujar Joy

"Besok pagi Abang akan mencari Mamah. Apa kamu mau ikut sama Abang?"tanya Chandra

"Mau Bang"sahut Joy"Aku mau minta maaf sama Mamah"lanjutnya

"Kita sama sama perbaiki semuanya. Kita harus minta maaf sama Mamah karena sudah menjadi anak yang durhaka"nasihat Chandra diangguki oleh Joy.

Ding dong~

Chandra sama Joy saling tatap. Siapa yang datang? Apa itu rentenir yang kembali untuk mengambil uang yang sudah Chandra pinjam dari mereka?

"Joy,mendingan kamu bersembunyi dikamar"arah Chandra

"Aku tidak mau meninggalkan Abang sendirian!"bantah Joy

Ding Dong~

"Kamu harus bersembunyi sekarang!"arah Chandra. Dia berlalu kearah pintu dan membukanya dengan perlahan lahan.

Deg

Mata Chandra berkaca kaca. Ternyata itu bukan rentenir namun itu adalah sosok Jennie"Mamah"lirih Chandra

"Hai anak ganteng Mamah"sapa Jennie dengan matanya yang juga berkaca kaca.

"Abang gue ganteng juga ya" batin Rosie yang melongo ketika melihat Chandra

Chandra langsung memeluk Jennie dengan erat"Mah,jangan pergi. Maafin aku Mah"lirih Chandra

Jennie mengelus kepala Chandra"Mamah tidak kemana mana kok"sahutnya

Chandra melepaskan pelukannya"Ayo masuk Mah. Joy sudah kangen sama Mamah"

Jennie sama Rosie menyusul Chandra keruang tamu. Terlihatlah Joy yang menatap Jennie dengan mata berkaca kaca"M-Mamah"gumamnya

Jennie merentangkan kedua tangannya. Joy sontak berlari kearah Jennie dan memeluk sang Mamah dengan erat"Hiks Mah. Maafin aku. Aku sudah menjadi anak durhaka. Hiks aku anak yang jahat. Maafin aku Mah"isak Joy

Jennie tersenyum. Dia bahagia karena kedua anaknya itu sudah menyadari kesalahan mereka"Anak anak Mamah tidak pernah menjadi anak durhaka kok. Mamah sudah memaafkan semua salah kalian"ujar Jennie menangkup pipi Joy dan menghapus air mata Joy menggunakan jempolnya.

Rosie hanya melihat pemandangan didepannya itu dengan tatapan harunya. Andai sang Papah juga berada disana,pasti mereka akan lebih merasa bahagia.

"Mah,ini siapa?"tanya Joy yang baru menyadari kehadiran Rosie.

"Ini adek kalian,Rosie Skyler binti Arseanno Gabriel"sahut Jennie

Deg

Chandra sama Joy membeku kaget. Mereka menatap Rosie dengan tatapan yang sulit diartikan dan Rosie hanya bisa tersenyum kikuk"Hai Kakak,Abang"ujarnya

"T-tidak mungkin"lirih Joy

"Ini benaran adek kalian. Selama ini dia dibawa pergi sama sahabat Papah karena musuh Papah mau membunuh dia"ujar Jennie

"Ochie"panggil Chandra menangkup pipi Rosie

"Abang"sahut Rosie

Chandra membawa Rosie kedalam dakapannya"Abang kangen sama kamu. Maafin Abang karena gagal melindungi kamu"

Joy ikut bergabung didalam pelukan itu"Kakak juga mau minta maaf"

"Aku sudah memaafkan kalian kok. Jujur saja aku kecewa atas apa yang sudah kalian lakukan sama Mamah tapi sekarang aku bersyukur karena kalian sudah sadar sama kesalahan kalian"ujar Rosie

"Anak anak Mamah kenapa pada jadi tiang si"timpal Jennie menatap anaknya satu persatu. Hah~sepertinya hanya dia yang kelihatan mungil disitu.

Joy menyeka air matanya dan terkekeh kecil"Itu karena kita sama seperti Papah"ujarnya

"Mamah mungil jadi gampang buat dipeluk"lanjut Chandra

Akhirnya Chandra bersama Joy dan Rosie memeluk Jennie dengan kompak. Tanpa sadar air mata Jennie mengalir keluar. Dia terharu dengan semua yang terjadi.

"Mas,anak anak kita sudah berkumpul bersama. Mas tungguin aku disana ya" batin Jennie yang merindukan sosok sang suami.






  Tekan
   👇

Dear Mom ✅Where stories live. Discover now