-5-

1.2K 162 15
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam dan Jennie masih belum tidur gara gara menunggu kepulangan kedua anaknya itu.

Bunyi mobil yang terparkir di parkiran membuatkan Jennie bergegas membuka pintu"Chan!"

"Kenapa Mah?"tanya Chandra

"Joy belum pulang. Mamah sudah menelfon dia tapi dia tidak menerima panggilan dari Mamah"ujar Jennie khawatir

"Kok bisa Joy belum pulang si? Biasanya jam 10 dia sudah ada dirumah"

"Tadi sore Joy salah paham sama Mamah. Mungkin sekarang dia lagi marah sama Mamah. Tolong cari Joy. Mamah khawatir sama dia"

Chandra memijit pelipisnya dengan pusing. Dia menghubungi seseorang. Tidak butuh waktu yang lama,panggilan itu berakhir"Nanti bakalan ada orang yang akan menghantar Joy pulang"ujarnya

"Kenapa tidak kamu saja yang mencari adek kamu?"tanya Jennie

Chandra mendengus"Mamah yang bikin dia marah jadi itu bukan urusan aku. Mamah sering ngerepotin aku!"kesalnya berganjak kekamar.

Jennie terdiam. Kata kata yang terlontar dari sang anak itu membuatkan hatinya berdenyut nyeri. Tega sekali anaknya mengeluarkan kalimat itu. Apa selama ini pengorbanan dia untuk kedua anaknya itu belum cukup?






Bunyi mobil di perkarangan rumahnya itu membuatkan Jennie bergegas keluar. Terlihatlah Joy yang baru tiba dengan seorang cowok.

"Assalamualaikum Tante"sapa cowok yang menghantar Joy itu

"Waalaikumussalam"sahut Jennie

"Tante bisa panggil aku Jae saja. Aku teman Joy. Maaf ya karena telat menghantar Joy pulang. Tadi ada acara makan makan bareng teman teman yang lain"ujar Jae dengan sopan

"Tidak apa apa. Terima kasih karena sudah menghantar Joy pulang"ujar Jennie

Jae tersenyum dan berpamitan pergi dari sana.

"Kenapa kamu tidak menganggkat panggilan dari Mamah!?"marah Jennie setelah memasuki rumah diikuti oleh Joy"Mamah khawatir tahu!"

"Memangnya Mamah peduli sama aku?"sahut Joy malas

Jennie menghela nafasnya dengan kasar"Kamu anak Mamah,pasti Mamah peduli sama kamu. Mamah sayang kamu,Chandra sama Rosie. Kalian bertiga anak Mamah"

"Rosie? Ck,Rosie sudah mati Mah! Mamah selalu saja pikirin soal Rosie! Rosie sudah menyusul Papah!"

Plakkk

Satu tamparan mendarat dipipi Joy. Sudah dipastikan kalau itu adalah ulah Jennie"Jaga omongan kamu Joy! Rosie itu adek kamu! Walaupun dia sudah tidak ada,dia tetap anak Mamah!"marah Jennie

Joy menatap Jennie"Aku tidak peduli! Aku benci Mamah! Mendingan Mamah tinggal dipanti jompo saja!"teriaknya berganjak kekamar meninggalkan Jennie yang sudah terisak kecil itu.

Hah~

Hati Jennie kembali terluka gara gara kalimat yang dilontarkan oleh kedua anaknya itu"Hubby,maafin aku. Aku gagal menjadi Mamah yang baik buat anak anak kita"gumamnya









Disisi lain,terlihatlah Rosie bersama Seunggi yang memasuki sebuah mansion yang cukup gede.

"Ini mansion siapa Om?"tanya Rosie

"Mansion kamu"sahut Seunggi

"Hah?"bingung Rosie

Seunggi tersenyum"Mansion ini sudah lama dibeli oleh Papah kamu"

"P-Papah?"

"Sepertinya sekarang saatnya kamu mengetahuinya"Seunggi mendudukkan dirinya disofa"Duduk Rosie"

Dengan segera Rosie mendudukkan dirinya disamping Seunggi"Kamu punya 1 Abang dan 1 Kakak"ujar Seunggi

"Gimana bisa?"bingung Rosie

"Arseanno Gabriel,itu nama Papah kamu bukan?"tanya Seunggi

Rosie mengangguk"Rosie Skyler binti Arseanno Gabriel,itu nama aku"

Seunggi tersenyum tipis. Akhirnya dia menjelaskan semua kisah hidup Rosie namun dia tidak ngomong sama Rosie siapa nama Mamah Rosie.

"Jadi,aku harus membalas dendam atas kematian Papah aku?"tanya Rosie dengan air mata yang sudah membasahi bibirnya

"Iya. Sekarang orang itu lagi merencanakan sesuatu untuk membunuh Mamah serta Abang dan Kakak kamu. Gara gara ini juga Om menjauhkan kamu dari keluarga kamu itu karena awalnya kamu yang menjadi incaran pembunuh itu"sahut Seunggi

"Aku harus gimana Om? Aku tidak mau Mamah,Kakak sama Abang aku kenapa napa"ujar Rosie khawatir

"Om sudah merencanakan semuanya. Kamu ikutin saja alur yang sudah Om rencanakan"jelas Seunggi

Rosie mengangguk paham"Aku akan melakukan segalanya untuk melindungi keluarga aku!"

"Bagus lah"sahut Seunggi mengelus kepala Rosie"Mansion ini dibeli oleh Papah kamu atas nama kamu. Jadi sekarang kamu akan tinggal disini"lanjutnya dibalas anggukan dari Rosie.

"Pah,Papah tenang saja. Rosie berjanji akan melindungi Mamah,Kakak sama Abang" batin Rosie







  Tekan
   👇

Dear Mom ✅Where stories live. Discover now