-4-

1.1K 161 19
                                    

Air mata Jennie tidak bisa ditahan ketika dia menerima kabar kalau anak yang dicari olehnya itu juga telah menyusul sang suami. Hatinya semakin sakit karena dia tidak bisa menatap wajah anaknya untuk terakhir kalinya.

"Hiks bukannya kamu bilang Rosie dibawa pergi,tapi gimana dia bisa meninggal juga?"isak Jennie

Limario menunduk"Orang yang menculik Rosie juga kecelakaan dan mobil yang dinaiki oleh mereka meledak. R-Rosie sudah tidak ada Jen"

Isakan Jennie semakin keras. Jisoo yang berada disamping Jennie itu langsung saja membawa Jennie kedalam pelukanya untuk menenangkan Jennie.









16 tahun kemudian~

16 tahun sudah berlalu dan Jennie juga sudah mengikhlaskan kepergian suami serta anak bungsunya itu. Awalnya semuanya begitu sulit namun dia akhirnya berjaya melawan rasa sedihnya itu dengan bantuan sahabatnya disisinya.

"Mamah!"Joy menghampiri Jennie dengan raut wajah kesalnya

"Kenapa sayang?"sahut Jennie

"Semua uang di kartu debit aku sudah habis Mah! Apa Mamah tidak memasukkan uang huh?"kesal Joy

Jennie memijit pelipisnya dengan pusing"Kemarin saja Mamah masukin 10 juta,gimana uang kamu bisa langsung habis?"

"Aku traktir teman teman aku Mah. Lagian 10 juta itu dikit! Mamah pelit banget si"

"Mamah bukan pelit,tapi kamu harus pinter mengurus uang kamu. Umur kamu juga sudah 23 tahun,seharusnya kamu kerja dong. Kamu sudah lulus kuliah,masa kamu tidak mau bekerja?"

Joy memutar bola matanya dengan malas"Aku kesini bukan karena mau mendengar omelan Mamah ya. Lagian tidak ada perusahan yang mau mengambil aku sebagai pekerja"

"Itu juga gara gara kamu malas. Di sekolah dulu saja kamu sering bolos. Mamah sering dipanggil keruangan BK gara gara kamu yang bikin ulah. Apa kamu pikir Mamah tidak malu hah?"

"Jadi Mamah malu punya anak seperti aku?!"

Jennie menghela nafasnya dengan kasar"Joy,maksud Mamah bukan seperti itu. Mamah-"

"Sudah! Aku sudah muak sama alasan Mamah! Andai Papah masih hidup,semua ini tidak akan terjadi!"potong Joy berganjak pergi tanpa mempedulikan Jennie.

Mata Jennie berkaca kaca"Mamah juga berharap kalau Papah kalian masih hidup"gumamnya






:
:

"Rosie"

"Om Seunggi!"Rosie yang kini berusia 19 tahun itu berlari menghampiri Seunggi yang sudah berdiri didepan pintu panti asuhan.

"Om kangen banget sama kamu"ujar Seunggi memeluk Rosie

Rosie membalas pelukan Seunggi tidak kalah eratnya"Rosie juga kangen banget sama Om. Lagian Om ngapain si di Canada"

"Om punya pekerjaan disana tapi sekarang pekerjaan Om sudah selesai jadi Om kesini untuk membawa kamu tinggal sama Om"

Pelukan dilepas. Rosie menatap Seunggi dengan bingung"Tinggal sama Om?"

Seunggi mengangguk"Om sudah tua. Om sudah tidak mampu menguruskan semua pekerjaan Om sendirian. Om butuh kamu untuk membantu Om"

Rosie menggigit bibir bawahnya dengan ragu. Dia ragu untuk ikut bersama Seunggi namun Seunggi sudah banyak membantu dirinya"Baiklah Om,Rosie mau"sahutnya pada akhirnya

Seunggi bernafas lega"Rosie,kita harus membalas dendam atas kematian Papah kamu" batinnya

Masih ingat sama sosok yang membawa Rosie kepanti asuhan? Nah,sosok itu adalah Seunggi. Seunggi dulunya bekerja sebagai orang kepercayaan Sean. Sebelum Sean meninggal,dia menitipkan Rosie kepada Seunggi karena dia yakin ada musuh yang mengicar dirinya bersama Rosie.

Gara gara ini jugalah Seunggi memalsukan kematian Rosie agar musuh Sean tidak tahu soal Rosie. Sekarang Rosie sudah berumur 19 tahun dan Seunggi akan membantu Rosie membalas dendam atas kematian sang Papah.

Walaupun begitu,Rosie masih belum tahu soal keluarga kandungnya. Seunggi hanya bilang sama Rosie kalau orang tua Rosie sudah meninggal makanya Rosie dititipkan dipanti asuhan.




:
:

Brakkk

Chandra menggebrak meja kerjanya dengan emosi. Ditatapnya sekertarisnya yang terus menunduk takut itu"Kenapa perusahan kita tidak berjaya mendapatkan kerjasama sama perusahan JR?!"

"M-maaf sajangnim,perusahan JR menolak kerjasama sama perusahan ini karena m-mereka tidak percaya sama sajangnim"jelas Rachel

"Tidak percaya?! Atas dasar apa mereka tidak percaya?!"

"S-sajangnim sudah mengeluarkan 80 persen dana perusahan dan perusahan ini hampir bankrup"

"Bego! Seharusnya kamu sama karyawan yang lain bisa mengurus semuanya! Apa kamu pikir saya membayar kamu secara percuma hah?!"bentak Chandra

"M-maaf sajangnim"

"Sekarang kamu keluar! Pastikan kita berjaya mendapat kerjasama sama perusahan yang lain!"

"Baiklah"Rachel bergegas keluar dari ruangan itu

"Kalau Mamah tahu,bisa bisanya gue diomelin"gumam Chandra.

Ini lah sosok Chandra. Dia sekarang sudah berusia 24 tahun dan dia jugalah yang menggantikan Jennie mengurus perusahan peninggalan Sean.

Bukannya mengurus perusahan dengan benar,Chandra malah membuatkan perusahan itu hampir bakrup.

Hah~

Sepertinya Jennie benar benar salah dalam mendidik kedua anaknya ini.




  Tekan
   👇

Dear Mom ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang