-7-

1K 152 11
                                    

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi dan Jennie sudah bersiap untuk berangkat ke panti jompo. Dia akan meminta orang suruhannya untuk menghantarkannya kesana.

"Mrs yakin mau tinggal dipanti jompo? Uang peninggalan Tuan Sean bisa membeli mansion yang baru untuk Mrs. Kalau Mrs mau,saya bisa mencarikan satu mansion untuk Mrs"ujar Mino

Buat pengetahuan semua,Mino ini merupakan sekertaris Jennie di perusahan bahkan dia dulunya bekerja dengan Sean. Mino cukup setia bahkan dia sanggup menghabiskan seluruh hidupnya hanya untuk bekerja dengan Jennie. Sean pernah membantu hidupnya makanya dia berjanji akan terus membantu keluarga Sean.

"Tidak perlu. Anak anak saya sudah membuang saya dan saya juga sudah tua. Tidak ada yang mau menjaga saya"ujar Jennie tersenyum miris

"Mereka benar benar keterlaluan. Andai Tuan Sean masih hidup,dia pasti tidak akan membiarkan semua ini terjadi"ujar Mino ikutan kesal dengan ulah kedua anak bosnya itu.

"Semuanya salah saya. Saya yang gagal membesarkan mereka dengan baik"ujar Jennie

"Tidak ada gunanya Mrs menyalahkan diri Mrs atas apa yang terjadi. Semuanya sudah terjadi dan saya berharap agar mereka sadar sama kesalahan mereka"ujar Mino

"Sekarang Chandra yang mengurus perusahan. Saya mau kamu memantau dia dan melaporkan semuanya kepada saya"

"Mrs bisa percaya sama saya"sahut Mino membukakan pintu mobil untuk Jennie"Silakan masuk Mrs"

"Terima kasih"












Rosie tersenyum menatap orang orang tua yang akan tinggal didalam panti jompo miliknya.

"Aku mau kalian menjaga mereka dengan baik. Hiburkan mereka,bantuin mereka dan jangan biarin mereka merasa kesepian"ujar Rosie

Semua karyawan Rosie mengangguk"Siap!"sahut mereka dengan kompak

"Baiklah,kalian bisa bekerja"ujar Rosie

Para karyawan akhirnya bubar dan memulakan tugas mereka.

"Cieee Skyler. Baik banget si sahabat gue"ujar Lisa,sahabat Rosie yang memilih untuk berkunjung ke panti jompo itu

Buat pengetahuan semua,Rosie memang dipanggil Skyler oleh orang lain dan hanya Seunggi yang memanggilnya Rosie. Seunggi tidak mau identitas Rosie terbongkar dan itu bisa membuatkan musuh Sean kembali mengincar Rosie.

Rosie tersenyum tipis"Gue merasa tidak tega pas melihat mereka. Kenapa anak anak mereka sanggup memasukkan mereka kedalam panti asuhan?"

Lisa merangkul Rosie"Mungkin anak anak mereka punya alasan yang baik. Kalau mereka membuang orang tua mereka,itu anak durhaka namanya"

Rosie mengangguk setuju"Gue berharap agar Kakak sama Abang gue bisa menjaga Mamah gue"

"Ngomong ngomong,siapa si Mamah elo? Elo pernah ketemu sama dia?"kepo Lisa

"Tidak pernah. Gue juga berharap agar gue bisa ketemu sama Mamah gue tapi gue harus mengikut rencana Om Seunggi duluan. Gue lakukan semua ini juga demi keluarga gue"

"Kalau elo butuh bantuan,lo ngomong saja sama gue. Gue siap untuk membantu elo. Gue hanya mau elo berhati hati. Gue tidak mau kehilangan sahabat sebaik elo"Lisa berucap dengan tulus. Sudah dari sd dia mengenali Rosie dan mereka masih menjadi sahabat sehingga sekarang.

"Thanks Lis"ujar Rosie menepuk pundak Lisa.

Tidak lama kemudian,sebuah mobil berhenti didepan panti jompo milik Rosie. Dengan segera Rosie bersama Lisa menghampiri mobil itu.

"Permisi,ada yang bisa saya bantu?"tanya Rosie dengan sopan

"Perkenalkan,nama saya Mino dan ini Mrs Jennie. Ini panti jompo bukan? Mrs Jennie akan tinggal disini"ujar Mino

"Ah iya,ini memang panti jompo"sahut Rosie"Sebelum itu,perkenalkan,nama sama Skyler dan ini Lisa,sahabat saya. Saya yang mengurus panti ini. Mrs Jennie bisa mengikut saya kedalam untuk mengurus beberapa berkas"

Jennie mengangguk paham. Mino langsung mengeluarkan koper Jennie dari mobil"Biar saya bantu"ujar Lisa membantu Jennie membawa kopernya

"Terima kasih"ujar Jennie tersenyum tipis.

Mereka memasuki ruangan Rosie dan dengan segera Rosie menguruskan berkas milik Jennie.

"Kalau bisa saya tahu,kenapa Mrs mau tinggal disini?"tanya Rosie sopan"Ah,maaf kalau saya lancang"lanjutnya ketika menyadari raut wajah Jennie yang berubah itu.

Jennie tersenyum miris"Saya dibuang sama anak anak saya"

"Ternyata masih ada anak durhaka huh!!"timpal Lisa tersulut emosi.

"Mereka tidak salah. Semua salah saya karena saya gagal membesarkan mereka dengan benar"ujar Jennie

Rosie menggenggam kedua tangan Jennie"Semuanya bukan salah Mrs. Seorang ibu tidak pernah gagal menjaga anak anak mereka,tapi anak anak yang gagal menjadi anak anak yang baik buat orang tua mereka. Insyaallah suatu hari nanti anak anak Mrs akan menyadari kesalahan mereka"

"Terima kasih Skyler"ujar Jennie tersenyum tipis"Kamu bisa memanggil saya Tante saja"

"Baiklah Tante"sahut Rosie tersenyum hangat.

Bingung. Rosie bingung sama perasaannya saat ini. Dia seakan merasa akrab sama Jennie walaupun ini pertemuan pertama mereka. Ketika melihat raut wajah sendu Jennie,hatinya seakan ikut merasakan sakit. Perasaan apa ini? Kenapa perasaan ini membuatkan Rosie terus memikirkannya?

Tanpa Rosie sadar,Jennie juga ikut merasakan apa yang dirasakan olehnya. Semuanya seperti perasaan seorang ibu kepada anaknya. Rasanya seperti ikatan batin yang tidak akan pernah terputus....








  Tekan
   👇

Dear Mom ✅Where stories live. Discover now