-10-

1.1K 146 21
                                    

Chandra menghela nafasnya dengan kasar. Sejak kepergian Jennie,dia menjadi kesulitan untuk menguruskan perusahan.

"Chan,kamu harus melakukan sesuatu sebelum perusahan ini bankrup"ujar Mino

"Aku harus gimana Bang?"tanya Chandra frustasi

"Abang"Joy tiba tiba memasuki ruangan Chandra

"Joy? Kamu ngapain disini? Kenapa tidak langsung pulang saja?"tanya Chandra setelah melihat jam dipergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 10 malam.

"Kalau aku pulang juga aku kesepian dirumah"sahut Joy"Ohya,aku mau bilang sama Abang kalau aku sudah mendapat pekerjaan"

"Pekerjaan apa?"tanya Chandra

"Salah satu model di agensi RJ Diamond"

"Kenapa kamu tidak bekerja di perusahan ini saja? Kamu bisa membantu Abang menguruskan perusahan ini"

Joy memutar bola matanya dengan malas"Aku mau bekerja sebagai model"

"Kamu sudah menandatangani kontrak sama agensi itu?"

"Iya tapi aku hanya menjadi model pengganti saja si"

Chandra mengangguk paham"Terserah kamu saja deh"

"Abang ada masalah?"tanya Joy

"Perusahan ini hampir bankrup"timpal Mino

"Hah?! Kok bisa?!"kaget Joy

Chandra menggeleng lemah"Abang tidak sadar kalau Abang sudah menggunakan hampir semua dana perusahan hanya untuk project di Bali. Sekarang perusahan ini sudah punya banyak hutang. Kalau Abang tidak membayar hutang perusahan,kasus ini akan dibawa kejalur hukum"

"Berapa hutangnya?"tanya Joy

"80 juta"

Joy menghela nafasnya dengan kasar dan beralih menatap Mino"Bukannya uang peninggalan Papah itu banyak?"

"Uang peninggalan Tuan Sean memang banyak tapi semuanya atas nama Mrs Jennie sama Rosie"sahut Mino

"Tapi Rosie sudah meninggal!"sahut Joy

"Dan harta Rosie bakalan menjadi milik Mrs Jennie"ujar Mino

"Terus apa yang aku sama Abang dapatkan?"tanya Joy

"Perusahan ini atas nama Chandra dan mansion yang kalian tinggali itu atas nama kamu. Mrs Jennie juga sudah menyerahkan perusahan sama mansion itu sepenuhnya buat kalian"jelas Mino

"Dimana Mamah?"tanya Chandra

Mino menggeleng"Maaf,Abang tidak bisa ngomong sama kalian dimana keberadaan Mrs Jennie. Mrs Jennie mau kalian mandiri tanpa bantuan dari dia"ujarnya"Lagian kalian sendiri yang membuang Mrs Jennie dari hidup kalian. Abang berharap agar kalian sadar atas semua kesalahan kalian ini"lanjutnya berganjak pergi dari sana.

Chandra memijit pelipisnya dengan pusing. Dia tidak terlalu pinter untuk mengurus perusahan dan sekarang dia benar benar membutuhkan bantuan Jennie.

"Tidak apa apa Bang. Aku sudah mendapatkan pekerjaan jadi aku akan membantu Abang membayar  hutang perusahan"ujar Joy menenangkan Chandra.

Chandra mengangguk singkat"Kita pulang sekarang saja"dia berberes beres dan berganjak pulang bersama Joy.












Ceklekk

Perlahan lahan Rosie membuka pintu kamar yang ditinggali oleh Jennie"Mah,bisa aku masuk?"

Jennie tersenyum"Ini mansion kamu,masuk saja"

Rosie menghampiri Jennie dan mendudukkan dirinya disamping Jennie diatas kasur"Mansion aku mansion Mamah juga. Lagian mansion ini mansion peninggalan Papah untuk kita"ujarnya

"Kenapa belum tidur hurm?"tanya Jennie mengelus kepala sang anak

"Bisa aku tidur sama Mamah?"tanya Rosie

"Bisa dong. Yuk"dia membaringkan dirinya diatas kasur.

Rosie langsung menyusul Jennie dan memeluk perut Mamah nya itu dengan erat"Setelah sekian lama,aku bisa merasakan pelukan hangat dari Mamah"ujarnya

Mata Jennie berkaca kaca. Setelah ketemu sama Rosie,dia menjadi semakin cengeng. Dia sedih atas semua yang dilalui oleh anaknya selama ini. Bertahun tahun Rosie tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari dirinya"Apa anak Mamah ini sudah punya pacar hurm?"tanya Jennie berusaha untuk semakin akrab dengan Rosie.

Rosie menggeleng dengan kepalanya yang disembunyikan diperut Jennie"Aku belum kepikiran soal pacaran. Aku mau membahagiakan Mamah duluan sebelum aku membahagiakan diri aku. Lagian kebahagiaan Mamah juga sudah menjadi kebahagiaan aku"

"Mamah juga bahagia kalau Rosie bahagia"ujar Jennie. Tangannya mengusap kepala Rosie

"Mah. Papah itu sosok yang gimana?"

Usapan terhenti. Jennie tersenyum tipis setelah mendengar pertanyaan sang anak"Papah itu sosok yang pengertian. Dia selalu mengerti soal Mamah. Dia baik,ganteng dan mukanya persis seperti muka kamu"

"Ohya?"Rosie bangkit dari rebahannya. Dia menatap Jennie dengan antuasis.

Jennie mengambil ponselnya dan menunjukkan satu photo kepada Rosie.

Rosie mengerjabkan matanya berkali Kali"Woahhhh!! Muka Papah persis seperti muka aku!!"hebohnya

Jennie terkekeh kecil"Dulu pas kamu masih bayi,Mamah iri tahu! Masa Mamah yang lahirin kamu tapi muka kamu persis seperti muka Papah"Jennie mempoutkan bibirnya kesal"Tapi sekarang Mamah malah senang. Kalau Mamah rindu sama Papah,Mamah hanya perlu menatap wajah kamu"lanjutnya membuatkan Rosie tersenyum haru.

"Pasti seru ya kalau Papah masih hidup"lirih Rosie menunduk menatap photo Sean.

Jennie membawa Rosie kedalam dakapannya. Diciumnya kepala sang anak berkali kali.

"Suatu hari nanti aku pasti akan menyusul Papah"

"Kamu mau tinggalin Mamah hurm?"

"Mah,setiap yang hidup pasti akan merasai mati. Kalau aku pergi duluan sebelum Mamah,itu sudah menjadi takdir aku"ujar Rosie.

Pelukan dilepaskan. Rosie menatap Jennie dengan tangannya yang menggenggam kedua tangan Jennie"Kalau sudah saatnya aku menyusul Papah,aku mau Mamah janji sama aku kalau Mamah akan mengikhlaskan kepergian aku ya"

"Kamu ngomong apa Rosie? Kamu tidak akan meninggalkan Mamah duluan! Mamah tidak akan biarin apa pun terjadi sama kamu! Mamah akan melindungi kamu walaupun nyawa Mamah taruhannya"

Rosie tersenyum tipis"Firasat aku buruk Mah" batinnya






  Tekan
   👇

Dear Mom ✅Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin