Chapter 5 | Attention

128 34 6
                                    

Halo Halo hai guys!

Maaf baru update:(
Absen dulu, yuk! dari kota mana aja nih?

Selamat membaca^^

🦋🦋🦋

Karena hari ini jadwal privatnya mendadak, buru-buru Yura merapikan alat tulisnya dan segera bergegas pulang setelah bel pulang berbunyi.

Yura belum menyiapkan materinya dan perlengkapan 'Luna' --aksesoris lainnya maka dari itu ia harus pulang ke rumah segera.

Yura menuju parkiran karena pagi tadi Dio memberikannya sepeda baru. sugguh ia sangat terharu.

Biasanya ia akan berjalan keluar kelas bersama Dio, namun karena temannya itu akan pindah mendadak, alhasil sejak istirahat pertama tadi Dio izin pulang lebih awal untuk mengurusi keperluan kepindahannya ke sekolah barunya.

Mengingat itu membuat Yura sedih kembali. Besok adalah hari terakhirnya bersama Dio di sekolah ini.

🦋🦋🦋

Beruntungnya dengan sepeda barunya ini membuat Yura jadi lebih cepat sampai ditempat tujuannya.

Kini ia sudah berada di pekarangan rumah Genta. Sempat kebingungan untuk memarkirkan sepedanya di sebelah mana karena halaman rumahnya sangat luas. Juga Yura pun takut sepedanya menghalangi dan mengganggu.

Akhirnya setelah di arahi oleh security rumah itu, Yura memarkirkan sepedanya dengan hati-hati.

Memasuki rumah besar itu, seperti biasa Yura hanya melihat seorang nanny saja. Sayang sekali rumah sebesar ini tapi tampak begitu sepi. Para penghuninya seakan tidak ada.

Setelah mendapat izin dan tahu akan kedatangan dirinya, Yura menaiki lantai atas.

Nanny tadi bilang jika hari ini Genta tidak masuk sekolah. mungkin karena itulah ayahnya Genta memerintahkan atasannya untuk menjadwali les privatnya mendadak.

Dan benar saja saat menginjakkan lantai atas, di ruangan tempat mereka biasa belajar merpelihatkan Genta yang sedang sibuk bermain PS di layar TV tipisnya.

Yura berdeham keras melihat Genta yang terlihat belum menyadari kehadirannya.

Merasakan ada seseorang Genta menoleh dan terkejut melihat kedatangan guru privatnya.

"Oh? Kenapa kau datang hari ini, Miss?" Genta terlihat bingung.

"Eh? kau belum tahu? Ayahmu justru memerintahkanku untuk mengadakan jadwal mengajar hari ini," Yura berjalan mendekat.

Kini ia juga terkejut melihat Genta. Terkejut akan wajah Genta yang dipenuhi begitu banyak lebam di wajahnya.

Mengingat kembali saat kemarin memang dirinya melihat Genta keluar dari apotek dengan wajah lebam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mengingat kembali saat kemarin memang dirinya melihat Genta keluar dari apotek dengan wajah lebam.

Namun Yura tidak mengira jika lebam itu ternyata lebih parah dari yang ia lihat sekilas kemarin. Mungkin karena kemarin ia melihatnya dari jarak yang cukup jauh.

GENURA [Genta & Yura]Where stories live. Discover now